Cegak Stunting dengan STBM 5 Pilar dan Elsimil

Oleh: Samidah, STr Keb (Bidan UPT Puskesmas Ngawen I)


Masalah lingkungan dan penyakit infeksi memberikan kontribusi munculnya kasus stunting. Praktik hygiene yang buruk menyebabkan balita terserang penyakit diare yang nantinya dapat menyebabkan anak kehilangan zat-zat gizi yang penting bagi pertumbuhan. Terkait dengan hygiene ini, sudah jamak diketahui bahwa kebiasaan seperti buang air besar sembarangan dan rendahnya kebiasaan mencuci tangan tanpa sabun dapat meningkatkan kasus stunting.

Hygiene sendiri merujuk pada serangkaian praktik dan kebiasaan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, lingkungan, dan gaya hidup. Praktik kebersihan ini mencakup aspek-aspek seperti kebersihan pribadi, sanitasi lingkungan, dan kebersihan makanan. Tujuan utama dari praktik hygiene adalah mencegah penyebaran penyakit, menjaga kesehatan individu, dan menciptakan lingkungan yang aman dan sehat. Beberapa aspek penting dari hygiene meliputi:

1. Kebersihan Pribadi: Ini mencakup kegiatan sehari-hari seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, mandi atau mencuci tubuh secara rutin, menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari, membersihkan kuku, dan menjaga kebersihan rambut.

2. Sanitasi Lingkungan: Ini melibatkan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, seperti rumah, tempat kerja, atau tempat umum. Praktik sanitasi lingkungan meliputi pembersihan rutin, pembuangan limbah yang tepat, menjaga kebersihan toilet dan fasilitas sanitasi lainnya, serta menghindari penumpukan sampah atau genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi penyakit menular.

3. Kebersihan Makanan: Ini berkaitan dengan langkah-langkah yang diambil untuk menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi. Praktik ini termasuk mencuci dan membersihkan makanan sebelum dimasak, memasak makanan dengan benar, menyimpan makanan dengan aman, dan menghindari kontaminasi silang antara makanan mentah dan makanan yang sudah dimasak.

4. Kebersihan Lingkungan: Ini mencakup praktik-praktik untuk menjaga kebersihan lingkungan yang lebih luas, seperti menjaga kebersihan udara dengan menghindari polusi, menjaga kebersihan air dengan tidak membuang limbah berbahaya ke sumber air, serta menjaga kebersihan tanah dan lingkungan alam sekitar dengan tidak melakukan tindakan yang merusak lingkungan.

Praktik hygiene yang baik memiliki dampak positif dalam mencegah penyebaran penyakit menular, menjaga kesehatan dan kenyamanan individu, serta menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi semua orang. Praktik hygiene yang tepat harus dilakukan secara konsisten dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari untuk memastikan manfaat yang optimal bagi kesehatan dan kesejahteraan kita.


STBM 

Sementara itu, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 30,8%, sedangkan di Kabupaten Gunungkidul 11,00%. Upaya pengurangan stunting dapat dilakukan dengan melaksanakan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). 

Tujuan adanya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 03 Tahun 2014 tentang STBM adalah untuk meningkatkan higienitas dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia. STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. 

STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. STBM menjadi salah satu pendekatan yang berhasil memicu masyarakat dalam melakukan kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, sehingga secara langsung akan berdampak peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu penggerak utama dalam pelaksanaan STBM di masyarakat adalah puskesmas.

Pelaksanaan lima pilar STBM diprakarsai oleh puskesmas di masing-masing wilayah mencakup:

1. Stop BABS (buang air besar sembarangan).
2. Cuci tangan pakai sabun.
3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga.
4. Pengamanan sampah rumah tangga.
5. Pengamanan limbah cair rumah tangga.

Puskesmas memiliki peran penuh atas keberhasilan program STBM dalam mengurangi kasus stunting, yakni dengan memantau pelaksaan lima pilar STBM yang ada di masyarakat,namun untuk mengatasi masalah stunting tidak hanya fokus terhadap kesehatan lingkungan dan penyakit infeksi sehingga di perlukan adanya kegiatan yang langsung mengarah pada persiapan calon mantenya yang kelak akan menikah,hamil dan melahirkan generasi penerus.


Koordinasi dan Kolaborasi

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan aplikasi Eletronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) untuk menekan kasus stunting yang diawali dari persiapan pasangan calon pengantin. Aplikasi ini diterapkan di seluruh Indonesia dengan menggandeng seluruh elemen yang ada di daerah sampai di tingkat desa. Aplikasi ini untuk screening ,alat pantau kepatuhan calon pengantin dalam melakukan treatmen peningkata gizi. Dengan bekerjasama kader di dusun, catin di bantu untuk mengunduh aplikasi ELSIMIL tiga bulan sebelum menikah.

Peran puskesmas dalam pendampingan catin ini yakni melakukan screening kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, berat badan,pengukuran lingkar lengan ,laborat terdiri periksa HB,Golongan darah pp test dan pemberian suntikan Td. Kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi meliputi kesehatan reproduksi, ANC, INC, PNC, ASI eksklusif, KB, PMS dan informasi lain yang diperlukan sesuai kebutuhan. Kegiatan kunjungan rumah (PHN) akan dilakukan pada ibu hamil, ibu nifas, dan balita bermasalah oleh bidan di bantu kader kesehatan setempat.

Adanya koordinasi yang jelas dan kolaborasi pada bagian gizi, kesehatan lingkungan , promosi kesehatan dan TPK (Tim Pendamping Keluarga ) akan sangat membatu catin dalam kondisi ideal siap menikah dan kelak melahirkan generasi berkualitas.

Pembinaan atau koordinasi tingkat TPK tingkat kapanewon yang dilakukan secara periodik serta kegiatan bidang kesehatan lingkungan puskesmas yang telah dilakukan secara rutin terus menerus akan menjadi inovasi upaya mengurangi stunting yang dapat dikembangkan dari masing-masing kegiatan tersebut.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine