Rakor Stunting Kapanewon Panggang, Kasi Jawatan Sosial Sampaikan 10 Tips Atasi Stunting

Koresponden: Drs Suroto, MM (PKB Panggang)


PANGGANG | Rakor Stunting Panggang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2023, pukul 09.00-12.00 WIB, bertempat Aula Rapat I kantor Kapanewon Panggang, dihadiri oleh Panewu, Kapolsek, Danramil, perwakilan UPT Puskesmas Panggang I, Puskesmas Panggang II, Koordinator PKB, perwakilan KUA, lurah, kader PKK, dan karangtaruna.

Panewu Panggang Dra Widyastuti, MM, mengucapkan terima kasih atas kehadiran segenap undangan pada rakor stunting ini, mudah-mudahan akan menghasilkan dan memberikan kemanfaatan bagi kita semua.

Disampaikan oleh Panewu, bahwa masalah stunting merupakan yang nota bene suatu hal yang sifatnya nasional, tidak hanya menjadi skala prioritas di Kapanewon Panggang, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul atau spesifik Dinas Kesehatan Gunungkidul, tetapi ini PR kita bersama. "Terima kasih atas kolaborasi sinergitas yang telah terjalin di semua sektor Kepolisian, TNI, Puskesmas, KUA, penyuluh KB, Kalurahan, PKK, bidan, kader, serta karangtaruna yang sudah berusaha membantu pengurangan penurunan angka stunting di Kapanewon Panggang, sehingga bisa berproses dengan lancar.

Di Kapanewon Panggang Semester II tahun 2022 angka angka stunting menjadi 15,7 %, memang tidak mudah untuk menurunkan angka stunting, harus ada dukungan dari masyarakat agar masyarakat sadar untuk keluarganya tentang masalah penurunan stunting, embrio dimulai saat ibu hamil, utamanya untuk remaja memberikan motivasi kesiapan untuk menikah, terima kasih atas jajaran PKB, Dinas kesehatan Polsek, Koramil, KUA, PKK, dan IMP.

Kita semua diharap memberikan pemahaman menyadarkan calon ibu yang akan hamil begitu pentingnya masalah kesehatan, untuk 1000 hari pertama kehidupan (HPK), pencegahan stunting dimulai dari sekup keluarga baru meluas ke masyarakat.

Bagaimana upaya untuk menurunkan stunting agar bisa turun, pemerintahan kalurahan untuk merencanakan anggaran, karena perioritas perencanaan penanggulangan stunting untuk dianggarkan melalui dana kalurahan untuk bidang kesehatan, untuk kalurahan sehat, dalam rangka penurunan pencegahan stunting.

Kapolsek Panggang AKP Anang Prastawa mengatakan bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan jajaran Polsek Panggang dengan memberikan makanan tambahan pada sasaran anak stunting berupa pemberian telur dan kacang hijau dengan cara mendatangi ke sasaran anak-anak yang stunting, dan mendatangi berbagai kegiatan di penimbangan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan memberikan telur dan kacang hijau pada anak-anak balita, dan bagi anak yang tidak hadir dititipkan pada tetangga sebelah.

Koramil Panggang Kapten Infantri Joko Santoso mengatakan bahwa dalam upaya penurunan stunting TNI sebagai Bapak Asuh Stunting bersama POLRI memberikan asupan tambahan makanan bergizi pada anak sasaran stunting.

Perwakilan UPT Puskesmas Panggang I, Suyoto, SKM memaparkan data stunting di Puskesmas Panggang I pada semester II tahun 2022 jumlah anak stunting sbb: Giriwungu 4 anak, Giriharjo 5 anak, dan Girisuko ada 7 anak sehingga jumlah di Puskesmas Panggang I ada 16 anak stunting.

Sementara itu, perwakilan Puskesmas Panggang II, Pratiwi, memaparkan data bahwa balita Stunting Puskesmas Panggang II, pada Semester II tahun 2022 adalah sbb:


Perwakilan KUA Panggang, H Yosep SAg, mengemukakan bahwa seluruh catin mendapatkan Bimbingan calon manten bekerja sama dengan Puskesmas Panggang I, Puskesmas Panggang II tentang Reproduksi sehat dan penyuluh KB tentang merencanakan keluarga berkualitas serta bimbingan remaja usia sekolah disekolah. Ditemukan data bahwa banyak remaja ketika menikah sudah dalam posisi hamil, selain juga bahwa masalah stunting terkait dengan kesejahteraan keluarga.

Dari sejumlah kalurahan melaporkan bahwa kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya memberikan makanan tambahan bagi anak-anak balita yang terindikasi stunting dan memberikan makanan tambahan bagi ibu-ibu  yang sedang hamil.

Kasi Jawatan Sosial, Purwanto, SSos, SIP, MM, menyampaikan bahwa  ada 10 cara untuk mengatasi stunting:

1) Perbaiki gizi sebelum usia anak 2 tahun

2) berikan ASI meskipun ibu orang tua bekerja anak perlu diberikan ASI.

ASI kaya kandungan gizi makro dan mikro yang berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Bila anak dibawah 6 bulan dicurigai memiliki gejala awal gagal tumbuh , seperti berat badannya yang tidak naik-naik, maka pertumbuhannya harus dikejar dengan menambah intensitas menyusuinya sehingga pemberian ASI bisa optimal.

3) Perbaiki masalah menyusui, bagaimana menyusui yang benar itu seperti apa

4) Pada anak usia emas/golden ages 1-6 tahun perlu diberikan pola makanan protein hewan daging hewan, ayam.

5) Imunisasi rutin untuk kekebalan anak dibawah 6 tahun,

6) Selalu memantau tumbuh kembang anak, jadi anak perlu dipantau tumbuh kembangnya 1 tahun tingginya berapa 2 tahun tingginya berapa dipantau oleh orang tua. Perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan setiap hari 5 kali pakai sabun, cuci tangan sebelum makan pakai sabun.

7) Perlunya jamban sehat bagi yang belum punya ketika dimunculkan jamban, kalau turun data untuk diupdate dulu supaya tidak muncul lagi, tidak dapat jamban yang dibiayai oleh pemerintah.

8) Atasi masalah kegiatan anak, berat badan anak tidak naik (stugnan) 1 tahun berat tidak naik berat badannya, 2 tahun tidak naik perlu dirujuk ke Puskesmas.

9) Selalu menambah ilmu kesehatan anak, missal yang keliru anak diberi krupuk, orang tua/ bapak diberi daging, itu kan keliru, alasan menambah stamina, anak batuk batuk dikira plek ternyata gejala TBC, misal orang tua/ kakeknya merokok.

Dari koordinator penyuluh KB, Suroto, SSos, MM, disampaikan bahwa PKB selaku kepanjangan dari BKKBN upaya yang dilakukan adalah dengan pencegahan stunting, salah satunya dengan pendampingan calon manten melalui sistem Elsimil (aplikasi elektronik siap nikah dan siap hamil), dan dalam ketugasannya PKB di Kapanewon Panggang dibantu 39 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan 13 orang, IMP (PPKBD) 13 orang dan kader PKK sebanyak 13 orang

Untuk TPK Kapanewon Panggang telah dilakukan orientasi bagi TPK yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 Maret 2023, bertempat di ruang rapat I Kapanewon Panggang, adapun isi dari tugas pokok TPK adalah mendampingi calon manten, ibu hamil, ibu nifas, ibu yang punya baduta balita. Suroto selanjutnya mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder di Kapanewon Panggang.

Dari Puskesmas Panggang II, Ridwan SKM, mengatakan bahwa untuk Puskesmas Panggang II Tahun 2023 dari anggaran yang ada sebesar 30 % untuk PMT, semoga nanti tahun 2024 angka stunting bisa 14 %.(*)


0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine