Di Dekat Tlaga Jonge Semanu, 35 Insan Genre Girisubo Ikuti Workshop "Tentang Kita" Berkolaborasi

Koresponden: Sabrur Rohim (PKB Girisubo)

SEMANU | BPKB Girisubo belum lama ini menggelar kegiatan workshop modul "Tentang Kita" Berkolaborasi yang diadakan pada Sabtu siang (28/04) di RM Pawon Jonge, Pacarejo, Semanu. Even ini berhasil menarik minat 35 pegiat PIK-R (pusat informasi dan konseling remaja) usia 20-24 tahun se-Kapanewon Girisubo. Di Girisubo sendiri ada 8 poktan PIKR. Acara tersebut dipandu oleh Fitri Agustini, SE, PKB Girisubo. Sebagai fasilitator adalah Asar Janjang Lestari, SPsi, MAP, penyuluh KB Wonosari dan alumnus Fakultas Psikologi UGM.

Menurut koordinator PKB Girisubo, Sabrur Rohim, SAg, MSI, workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan keterampilan para pegiat PIK-R dalam melakukan konseling remaja kepada teman-teman sebayanya dengan menggali lebih dalam mengenai kemampuan problem solving di kelompok PIKR.  Dalam acara ini, peserta mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam beberapa kegiatan seperti icebreak, studi kasus, dan praktik penyuluhan kepada teman sebaya. Seusai sambutan PKB, acara berlanjut paparan oleh fasilitator, Asar J Lestari.

Dalam pengantar paparannya, Asar Janjang Lestari mengatakan bahwa acara ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pegiat PIK-R dalam memberikan konseling kepada remaja. Ia berharap agar peserta dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan dari acara ini untuk memberikan layanan konseling yang terbaik kepada remaja.

Asar Lestari, dalam menyampaikan materinya memulai dengan icebreak yang bertujuan untuk membangun hubungan yang baik antar peserta workshop, juga antara peserta dengan narsum. Peserta dipilih dengan melempar bola kertas, bagi yang terkena bola maka harus maju dan diberi tugas untuk mengenalkan diri,  menceritakan tentang lagu kesukaan dan alasannya. Setelah selesai, dia akan melemparkan bola kertas ke teman lainnya, begitu seterusnya. Kegiatan ini benar-benar sukses meningkatkan rasa kebersamaan dan membangun komunikasi yang efektif antara peserta.

Dalam paparan Asar, masalah yang dihadapi oleh remaja sangat bervariasi dan kompleks. Oleh karena itu, para pegiat PIK-R harus memiliki keterampilan khusus dalam memberikan konseling kepada remaja. Dalam acara ini, peserta mendapatkan berbagai tips dari Asar tentang bagaimana meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan edukasi dan konseling kepada remaja teman sebaya dengan aneka permasalahan yang dihadapi.

Salah satu teknik konseling yang diajarkan oleh Asar Janjang Lestari adalah melalui simulasi dan permainan. Dalam teknik ini, pegiat PIK-R diharapkan mampu menciptakan suasana yang kondusif, penuh kegembiraan, santai, menghibur, sehingga remaja merasa nyaman dan percaya diri untuk membuka diri tentang permasalahan yang dihadapi atau bahkan ikut berkontribusi memberi saran atau solusi.

Selain itu, ada juga teknik tanya-jawab yang efektif. Dalam teknik ini, pegiat PIK-R harus mampu mempertanyakan permasalahan yang dihadapi remaja dengan tepat dan membuat remaja merasa didengar. Dengan teknik ini, pegiat PIK-R dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh remaja dan memberikan solusi yang tepat.


Tiga Modul

Selanjutnya, Asar Janjang Lestari menyampaikan materi tentang apa itu PIKR serta adanya 3 segmentasi kelompok usia remaja yang ada di dalam PIKR. Untuk masing-masing segmen ada modulnya sendiri, yang semuanya bertajuk "Tentang Kita". Untuk kelompok usia 10-14 tahun, modulnya "Tentang Kita" Berani, usia 15-19 tahun modupnya "Tentang Kita" Beraksi, dan usia 20-24 tahun modulnya "Tentang Kita" Berkolaborasi. 

Masing-masing modul fokus materinya tentu berbeda, menyesuaikan karakter, kondisi, minat, konsern, dan kebutuhan psikologis kelompol usia remaja. Asar fokus pada modul "Tentang Kita" Berkolaborasi, karena sebagian besar peserta workshop adalah dari kelompok usia 20-24 tahun. Mendasarkan pada modul tsb, Asar mengajarkan peserta bagaimana cara memahami permasalahan remaja dan memberikan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Selain itu, Asar juga memberikan beberapa teknik konseling yang efektif dan berhasil digunakan pada remaja.

Setelah sesi materi, peserta diminta untuk berpartisipasi dalam studi kasus. Dalam kegiatan ini, peserta diberikan skenario kasus yang berkaitan dengan masalah remaja. Peserta diminta untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi yang tepat. 

Dalam sesi studi kasus ini, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berlatih menggunakan teknik konseling yang efektif kepada teman-teman sebaya yang menghadapi masalah. Peserta diminta untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi yang tepat dalam situasi yang dihadapi oleh remaja. Dalam kegiatan ini, pegiat PIK-R diharapkan dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi remaja dan memberikan solusi yang tepat.

Kegiatan ini relatif sukses meningkatkan kemampuan peserta dalam menganalisis permasalahan remaja dan memberikan solusi yang tepat. Masing-masing kelompok membuat gambar pohon analisis pemecahan masalah dan kemudian dipresentasikan oleh perwakilan kelompok. Kemudian perwakilan peserta lainnya melakukan simulasi praktik penyuluhan di hadapan teman-temannya.


Kesan Peserta

Salah satu peserta yang tampil, Ratri, dari PIKR Teratai Kampung KB Nanas Tileng, dalam praktik penyuluhan membahas mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah penyakit menular seksual. Ia mengatakan bahwa remaja harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan reproduksi agar dapat menjaga kesehatan mereka sendiri dan pasangan mereka di masa depan.

Selain itu, Ratri juga memberikan tips dan trik bagi remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi. Beberapa tips yang diberikan antara lain menjaga kebersihan diri, mengonsumsi makanan yang bergizi, minum tablet penambah darah, hindari pacaran tak sehat, hindari rokok dan miras, dan tentu saja hindari nikah dini.

Sementara itu, peserta workshop yang lain, Pinta Utami dari PIKR Setyo Tuhu, Nglindur, mengaku senang bisa mengikuti acara ini. Ia mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak ilmu baru tentang psikologi remaja dan kesehatan reproduksi. Ia berharap dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan untuk membantu remaja di sekitarnya.

Pinta juga mengungkapkan bahwa ia merasa terbantu dalam menghadapi masalah yang dihadapi remaja setelah mengikuti acara ini. Ia mengatakan bahwa ia menjadi lebih percaya diri dalam memberikan konseling kepada remaja dan dapat menggunakan teknik-teknik konseling yang diajarkan oleh Asar Janjang Lestari dengan baik.

Selain itu, Pinta juga mengatakan bahwa acara ini membantu dirinya untuk lebih memahami remaja dan masalah yang dihadapi oleh mereka. Sebagai konselor sebaya di PIKR-nya, Pinta berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam acara ini untuk membantu remaja di sekitar tempat tinggalnya.

Acara workshop modul "Tentang Kita" juga mendapat sambutan yang positif dari peserta. Salah satu peserta, Yudi, mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak ilmu baru tentang psikologi remaja dan kesehatan reproduksi. Ia mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat seperti ini dan berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam pekerjaannya sebagai pegiat PIK-R.


Dukungan Bidang KB Dalduk

Acara ini juga mendapat dukungan dari pihak terkait, dalam hal ini DPMKPPKB Kabupaten Gunungkidul. Kabid KB dan Dalduk DPMKPPKB Gunungkidul, Muh Amirudin, SSos, mengatakan bahwa acara ini sangat penting untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran ihwal pentingnya kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten Gunungkidul umumnya, dan Girisubo khususnya.

Pak Amir, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas layanan konseling remaja di masing-masing poktan PIKR di Girisubo. Ia juga berharap agar acara seperti ini dapat diadakan secara rutin dan menjadi inspirasi bagi kapanewon lain di Kabupaten Gunungkidul.

Secara keseluruhan, acara workshop modul "Tentang Kita" berkollaborasi yang diikuti oleh 35 pegiat PIK-R usia 20-24 tahun se-Kapanewon Girisubo dapat dianggap sukses. Acara ini tidak hanya membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pegiat PIK-R dalam memberikan layanan konseling remaja, tetapi juga membantu mereka dalam menghadapi masalah yang dihadapi remaja. Demikian disampaikan oleh Fitri Agustini, SE, PKB Girisubo.

Menjelang asar, acara selesai. Seusai makan dan salat, semua peserta menuju obyek wisata Tlaga Jonge yang letaknya tak jauh dari lokasi workshop.(*)





















0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine