Baksos MKJP dan Pemeriksaan Papsmear Dalam Rangka Hari Kesatuan Gerak PKK, Hj Diah Purwanti: "Perempuan Harus Sehat...!"

Koresponden: Sabrur Rohim, SAg, MSI (Girisubo)


KARANGMOJO
| Ratusan warga Karangmojo dan Ponjong, terutama kaum perempuan usia subur (PUS), berkumpul di PMB Yustina Widati, Amd Keb, Jalan Karangmojo-Ponjong, Kabupaten Gunungkidul pada Selasa, 14 Maret 2023. Mereka mengikuti acara bakti sosial “Pelayanan MKJP dan Operasi Pemeriksaan Papsmear dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK Gunungkidul Tahun 2023.”

Acara yang digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tahun 2023 ini dilaksanakan sebagai respon terhadap tingginya angka stunting di wilayah Karangmojo dan Ponjong. Hadir dalam acara ini Kepala Perwakilan BKKBN DIY dan jajarannya, Kepala DPMKPPKB Gunungkidul dan jajarannya, Ketua TP PKK Gunungkidul dan jajarannya, lintas sektor dan OPD terkait di wilayah Kapanewon Karangmojo, penyuluh KB, kader KB, kader Yandu, serta calon akseptor MKJP dan calon peserta pemeriksaan papsmear.

Sejak pagi, peserta calon akseptor MKJP dan papsmear dari wilayah Karangmojo dan Ponjong telah berdatangan dan melakukan registrasi, pemeriksaan awal (screening), dan pemeriksaan tensi yang dilayani oleh petugas medis dari PMB Yustina, UPT Puskesmas, dengan dibantu oleh kader KB dan kader Yandu Karangmojo. Kemudian mereka dilayani di ruang tindakan berdasarkan undian, dan setelah itu peserta menerima obat dan fasilitas makan, minum, snack, dan uang transport.

Sementara itu, di lokasi yang sama juga digelar acara seremoni dalam rangka kegiatan Hari Kesatuan Gerak PKK tahun 2023 yang dipandu oleh koordinator PKB Karangmojo, Sujadiyono, SSos. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pelbagai sambutan oleh sejumlah pihak.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas DPMKPPKB Gunungkidul, Drs Sujarwo, MSi, menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang hadir. Sujarwo mengatakan bahwa kegiatan ini dilandasi semangat gotong royong yang pelaksanaannya melibatkan banyak pihak terkait.

Misalnya saja, kata Sujarwo, bahwa acara ini terwujud berkat biaya pemeriksaan laboratorium dan alkon dari Perwakilan BKKBN DIY, yakni Bidang KB-KR, sedangkan tenaga pelayanan medis dari IBI Gunungkidul, dari UPT Puskesmas Karangmojo I, serta bantuan dari para kader KB dan kesehatan. 

Jika ada kekurangan atau kekhilafan dalam pelaksanaan kegiatan ini, Sujarwo secara pribadi dan selaku Kepala DPMKPPKB Gunungkidul juga meminta maaf.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH, MH, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya karena peserta kegiatan hari ini cukup banyak. Pada 8-11 Maret kemarin, kata Shodiqin, Perwakilan BKKBN DIY juga mengadakan baksos MKJP dalam rangka Hari Perempuan Dunia, yang terdapat 500 pelayanan KB selama empat hari tersebut. Fasilitasi terhadap kegiatan hari ini merupakan tugas dari BKKBN. Kegiatan seperti ini biasanya dilaksanakan dalam even-even nasional/regional tertentu, diadakan secara serentak dan gratis.

Menurut Shodiqin, pelayanan KB ini tidak hanya untuk pengendalian penduduk, tetapi juga dalam rangka pencegahan stunting. Sebab, sebagaimana kita ketahui, di wilayah Karangmojo angka stunting masih tertinggi se-Gunungkidul, sehingga perlu ada upaya yang lebih serius untuk mengatasinya. 

Menurut Shodiqin juga, jika KB berhasil, ikutannya adalah penurunan stunting. Karena, kondisi “4 terlalu” bisa terjadi jika KB tidak dilaksanakan. Dengan hindari “4 terlalu”, maka para ibu akan menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat, dan dengan demikian, jika ibu-ibu menghindari 4T, maka angka stunting bisa dicegah. 4T adalah akronim dari 4 terlalu: terlalu dini menikah/hamil (di bawah 21 th), terlalu dekat jarak kehamilan (kurang dari 3 th), terlalu banyak/sering melahirkan (anak lebih dari 2), serta terlalu tua hamil/melahirkan (di atas 35 th).

Dalam kegiatan ini, lanjut Shodiqin, Perwakilan BKKBN DIY bekerja sama dengan DPMKPPKB Gunungkidul, TP PKK Gunungkidul, serta lintas sektor dan OPD terkait di wilayah Kapanewon Karangmojo. Selain itu, kader KB dan penyuluh KB juga turut berperan aktif dalam kegiatan ini sebagai tenaga pendamping dan penyuluh bagi masyarakat. Kaper BKKBN DIY tsb sangat berterimakasih atas peran dan kontribusi dari segenap lintas sektor dan lini di lapangan.

Shodiqin berbangga hati, bahwa acara ini mendapat respon yang baik dari masyarakat, terutama para peserta yang mengikuti pelayanan MKJP dan pemeriksaan papsmear. Mereka merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini karena selain mendapatkan pelayanan kesehatan, mereka juga memperoleh fasilitas makan dan minum serta uang transportasi. 

Kaper BKKBN DIY itu berharap, bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelayanan KB dan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama bagi para ibu hamil, dan di sisi lain juga dapat membantu mengurangi angka stunting di wilayah Karangmojo dan Ponjong yang masih relatif tinggi.

Sementara itu, Ketua TP PKK Acara bakti sosial ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dengan kerjasama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, kata Diah, diharapkan dapat tercipta wilayah yang sehat dan bebas dari stunting.

Ketua TP PKK Gunungkidul yang juga istri dari Bupati H Sunaryanta itu menekankan bahwa di dalam rumah tangga, perempuan itu sentral, karena perempuan menghandel banyak urusan keluarga, terutama untuk suami dan anak-anak, juga kebutuhan-kebutuhan lain di dalam keluarga. Jika satu haru saja istri sakit, banyak urusan di rumah tangga akan terbengkalai. 

Ibu dari dua anak laki-laki ini kemudian juga menekankan bahwa salah satu aspek kesehatan perempuan yang utama adalah kesehatan organ reproduksi, sehingga karena itu Diah sangat mendukung kegiatan pemeriksaan papsmear dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ini. Dengan papsmear, deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan, sehingga dapat mencegah lebih dini potensi kanker organ reproduksi pada seorang perempuan.

Alhamdulillah, dalam baksos MKJP dan pemeriksaan papsmear hari ini, dapat terlayani bongkar pasang impan sebanyak 11 kasus, pasang implan 25 kasus, dan lepas impan 1 kasus, bongkar pasang IUD 21 kasus, pasang IUD 10 kasus, serta pemeriksaan papsmear sebanyak 55 kasus.

Salah satu peserta pemeriksaan papsmear, Desi Khomsiatun Nur Hidayah (32 th), asal Bulu, Karangmojo mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Ibu dua anak tsb berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin, karena sangat membantu warga masyarakat mengakses fasilitas kesehatan. "Apalagi ini diadakan secara gratis. Coba kalau mandiri, untuk pemeriksaan papsmear tentu mahal. Bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah, kegiatan seperti ini jelas sangat membantu. Terimakasih kepada BPKB Karangmojo, PMB Bu Yustina, dan BKKBN yang telah mengadakan kegiatan ini," pungkas Desi.(*) 





























0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine