Orientasi Bagi TPK Tepus, Panewu Alsito Harapkan Kader TPK Juga Menyasar ke Poktan untuk Sampaikan Edukasi

Oleh: Edy Subambang, SSos (PKB Kapanewon Tepus) 

TEPUS | Kepala BKKBN Pusat ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia untuk menurunkan angka stunting dari 27,67 % menjadi 14 % pada akhir tahun 2024, sebagaimana  amanat Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Oleh sebab itu, dalam hal ini, peran keluarga menjadi sangat penting untuk optimalkan dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter positif.

Untuk menciptakan generasi yang berkualitas diperlukan dukungan baik dari lembaga pemerintah, swasta dan  tokoh masyarakat untuk menjalin sinergi dengan penyuluh KB, bidan,  kader KB dan  kader PKK yang merupakan garda lini lapangan yang bersinggungan langsung dengan keluarga.

Sehubungan dengan itu, di Kapanewon Tepus telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang

terdiri dari unsur bidan, kader KB, dan kader PKK.

Untuk mengoptimalkan dan memantapkan tugas-tugasnya di lapangan, maka Tim Pendamping Keluarga perlu mendapatkan pembekalan.

Karena itulah, pada Kamis (25/11), di selenggarakan kegiatan Orientasi bagi Tim Pendamping Keluarga yang bertempat di Pendopo Kapanewon Tepus. Acara orientasi di hadiri oleh 19 tim TPK  dari unsur bidan, kader KB dan kader PKK yang berjumlah 57 orang.

Acara di buka dengan berdoa bersama dipandu  oleh  Dwi Lestiyandari, SIKom selaku penyuluh KB, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Keluarga Berencana.

Selanjutnya disampaikan laporan penyelenggaraan oleh Edy Subambang, SSos, koordinator PKB Kapanewon Tepus. Kata Edy, bahwa orientasi ini menindaklanjuti amanat dari Perwakilan BKKBN Provinsi DI Yogyakarta, yang mana Tim Pendamping Keluarga ini setiap anggota bisa mendampingi keluarga baik dalam pendataan maupun pelaporan dengan aplikasi Elsimil. Adapun sasarannya adalah: pasangan usia subur (PUS), calon manten, ibu hamil, ibu paska persalinan (nifas), serta ibu yang punya balita.

Kemudian dilanjutkan pengarahan Alsito, SSos selaku Panewu Kapanewon Tepus.
Alsito mengharapkan kepada ibu-ibu yang di tunjuk menjadi TPK agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan ranahnya  masing-masing. 

"Pemerintah telah menetapkan stunting  masuk prioritas RPJM Nasional tahun 2020-2024.  Dengan demikian  pencapaian lpenurunan angka stunting dengan target 14% pada akhir tahun 2024 bisa tercapai  dari data angka stunting 27,67% tahun 2019. Ibu kader PKK dan kader KB saya minta agar lebih meningkatkan perannya baik pembinaan pada Posyandu, kelompok BKB, kelompok BKR dan kelompok PIK Remaja serta kelompok-kelompok yang ada di wilayah padukuhan. Kader adalah kepanjangan tangan dari pemerintah yang bersinggungan langsung dengan keluarga di masyarakat. Kader bisa langsung memberikan edukasi dan motivasi tentang hindari 4 Terlalu dalam kehamilan, pengasuhan 1000HPK  dan yang berbungan pola makan gizi  seimbang serta kesehatan sanitasi lingkungan," tegas Pak Al, sapaan akrabnya. 

"Tugas-tugas TPK ini memang berat, tetapi sangat mulia, kepada ibu-ibu yang bersedia menjadi TPK, semoga  Allah SWT akan memberikan petunjuk dan kemudahan," demikian Alsito, S Sos Panewu Kapanewon Tepus mengakhiri pengarahannya.

"Selanjutnya, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, acara Orientasi Tim Pendamping Keluarga saya buka secara resmi," kata Panewu Tepus.

Selanjutnya disampaikan materi Orientasi Tim Pendamping Keluarga oleh Fasilitator Kabupaten Gunungkidul yang telah mengikuti TOT tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Balatbang Perwakilan BKKBN Provinsi DI Yogyakarta, yaitu Purwadi, SHI dan Dwi Lestiyandari, SIKom, dengan materi yang disampaikan sebagai berikut:

1. Overview pendampingan keluarga dalam  percepatan penurunan stunting.
2. Pendampingan keluarga dalam catin.
3. Pendampingan keluarga bagi ibu hamil dan pasca persalinan.
4. Pendampingan keluarga bagi keluarga baduta dan balita.
5. Aplikasi Elsimil bagi calon pengantin.


Sebelum acara diakhirinya acara, Edy Subambang selaku koordinator PKB Kapanewon Tepus menyampaikan pesan  dengan adanya orientasi ini  semua anggota TPK lebih memahami dan meningkat pengetahuannya tentang sasaran program, tugas-tugasnya, tata kelola tim pendampingan keluarga (TPK), dan cara mengoperasionalkan aplikasi ELSIMI, sehingga di Kapanewon Tepus tidak ada anak yang stunting.

Selanjutnya acara ditutup pukul 12.30 WIB oleh pembawa acara.[]
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine