Kunjungan Monev Capaian Elsimil di Kapanewon Girisubo, Kaper BKKBN DIY: "Kinerja TPK dan Serapan Anggaran BOKB Gunungkidul Terbaik di DIY"

Oleh: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Girisubo) 


GIRISUBO
| "Girisubo mendapat keberkahan," begitu statemen Panewu Anom Kapanewon Girisubo, Mugiyanto, SSos, dalam acara "Koordinasi Capaian Elsimil" yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN DIY di aula pertemuan Kapanewon Girisubo, Rabu (28/12) siang. Hadir dalam acara tsb Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH, MH beserta jajarannya, Panewu Girisubo yang diwakili Panewu Anom, Kepala KUA Girisubo, Kepala UPT Puskesmas Girisubo, perwakilan TPK, serta PKB dan pramusaji BPKB Girisubo. 

Maksud dari keberkahan, lanjut Panewu Anom, bahwa kedatangan Kaper BKKBN DIY ini tentu sesuatu yang luar biasa, karena belum tentu setahun atau bahkan dua tahun sekali beliau menyempatkan diri rawuh ke daerah pelosok seperti Girisubo. "Ini adalah wujud apresiasi BKKBN DIY kepada wilayah pinggiran seperti Girisubo. Ini sudah kehendak Allah untuk menggerakkan hati Kaper BKKBN rawuh ke sini, dan tentunya banyak 'oleh-oleh' yang akan dibagikan kepada kita semua untuk kemajuan Kapanewon Girisubo," ujar Mugiyanto. 

Panewu Anom sangat berharap segenap peserta rapat bisa memanfaatkan pertemuan hari ini untuk sharing dan diskusi secara serius tetapi santai. Mugiyanto mempersilakan peserta untuk menyampaikan kritik, saran, masukan, atau bahkan curhatan apa saja terkait dengan program percepatan penurunan stunting, khususnya menyangkut implementasi aplikasi Elsimil di Kapanewon Girisubo. Diharapkan nanti dari diskusi dan sharing hari ini akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang penting dan berdampak bagi kesuksesan program terkait di Girisubo khususnya, bahkan lebih jauh di Gunungkidul dan DIY pada umumnya.


Terbaik dalam Serapan BOKB 

Kesempatan berikutnya diberikan kepada Kaper BKKBN DIY, Shodiqin, SH, MH, untuk menyampaikan sambutannya. Dipaparkan oleh Shodiqin, bahwa berdasarkan survei di tahun 2021, angka stunting di wilayah DIY, prosentase tertingginya dari 5 kabupaten/kota adalah Gunungkidul. Ini tentu menjadi keprihatinan dan pemikiran kita semua, karena pada 2024 yang akan datang, Presiden Jokowi menargetkan angka nasional kasus stunting di Indonesia tidak boleh lebih dari 14%. 

"Inilah yang menjadi landasan program percepatan penurunan stunting di Indonesia, dimana BKKBN dalam hal ini sebagai koordinatornya. Untuk program ini, BKKBN membentuk satgas maupun tim, dari pusat sampai kedaerah, bahkan sampai desa-desa, yakni dengan keberadaan tim pendamping keluarga (TPK) yang mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas baduta, hingga ibu balita. Selain itu, ada juga aplikasi android untuk calon pengantin, yakni Elsimil, aplikasi elektronik siap nikah dan hamil," ujar Shodiqin. 

"Untuk mensukseskan program tsb, BKKBN telah meneken kerjasama dengan Kemenag RI, yang MoU-nya sudah ditandatangani oleh Menag dan Kepala BKKBN beberapa waktu lalu. Dengan adanya MoU tsb, maka alurnya sekarang berubah. Jika dulu pengurusan administrasi nikah dari kalurahan bisa langsung ke KUA, sekarang selepas dari kalurahan harus ke puskesmas dulu, untuk pemeriksaan kesehatan, baru kemudian ke KUA. Hasil pemeriksaan kesehatan tsb sebagai dasar untuk pengisian data pada kuisioner di aplikasi Elsimil," tambah Shodiqin. 

"Berdasarkan laporan terupdate yang saya terima belum lama ini, dari 5 kabupaten/kota di DIY, kinerja terbaik dicapai oleh kabupaten Gunungkidul. Prosentase pendampingan oleh TPK kepada para sasaran mencapai angka tertinggi, sehingga serapan anggaran BOKB-nya pun tertinggi dibanding 4 kabupaten/kota yang lain. Itulah alasan saya beserta tim Perwakilan BKKBN DIY datang ke sini, untuk melakukan monitoring dan evaluasi langsung ke lapangan, untuk melihat langsung kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh TPK, sekaligus menyerap kritik, saran, masukan dari para petugas dan lintas sektor di lapangan," tegas Shodiqin.


Menghalalkan Gaji 

Panewu Girisubo, Slamet Winarno, SSos, MM, yang hadir di tengah-tengah kegiatan dikarenakan terlebih dulu mengikuti kegiatan lain, ikut memberi tanggapannya. Slamet mengamini apresiasi Kaper BKKBN DIY, bahwa kinerja pegawai di lingkungan kantor kapanewon Girisubo serta para kader di lini lapangan yang sejauh ini positif dan sangat membanggakan. 

"Sejauh ini memang saya selalu menekankan kepada segenap jajaran, dari kapanewon sampai kalurahan, padukuhan, agar bekerja dengan baik dalam melayani warga dan menjalankan tupoksi sebagai petugas pemerintah. Saya istilahkan 'menghalalkan gaji', dengan cara apa? Ya dengan bekerja secara tulus, penuh dedikasi dan tanggungjawab. Karena kita bekerja punya pertanggungjawaban kepada keluarga, masyarakat, pemerintah, dan juga Tuhan kelak di hari kiamat. Kalau kita kerja asal-asalan, dengan pelbagai alasan, itu namanya kita memakan gaji buta," tegas Slamet.


Kerjasama Lintas Sektor 

Sementara itu, Kepala KUA Kapanewon Girisubo, Hernawan, SHI, dalam tanggapannya mengungkapkan bahwa sejauh ini kerjasama KUA dan BPKB sudah berjalan dengan baik, hanya perlu peningkatan kinerja kader TPK agar capaian elsimilnya semakin tinggi. Hernawan untuk kesekian kalinya meminta agar digencarkan sosialisasi ke warga masyarakat, bahwa sebelum ke KUA, hendaknya calon mantin ke puskesmas dulu untuk screening, di mana data-datanya nanti amat dibutuhkan untuk menjawab kuisioner dalam aplikasi Elsimil. 

"Kami sudah ada komitmen yang tegas ke para catin, bahwa  buku nikah hanya akan kami berikan jika pengantin sudah dipastikan mendonlot dan mengisi data di aplikasi Elsimil," ujar Kepala KUA mantap. 

Perwakilan UPT Puskesmas Girisubo, Nurul Huda (Ka TU), mengungkapkan bahwa program-program di Puskesmas Girisubo juga sejauh ini konvergen dan sinergis dengan lintas sektor lain, terutama KUA dan BPKB, dalam percepatan penurunan stunting. Bidan-bidan di Puskesmas, juga PMB, lanjut Nurul, sejauh ini juga proaktif dalam memberikan penyuluhan dan ulasan di aplikasi Elsimil. 

Perwakilan TPK unsur tenaga medis, dr Jatuwarih Pintautami, menyampaikan sejauh ini kegiatan pendampingan kepada sasaran berjalan relatif baik. Hanya ada sedikit kendala, misalnya kader yang merangkap begitu banyak tugas lintas sektor di lapangan. "Saya sebenarnya sangat kasihan dengan tugas kader yang begitu banyak, karena selain sebagai kader TPK, sampiran mereka dari sektor lain juga banyak. Meski begitu, mereka tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka sangat luar biasa," ungkap Jatu. 

Perwakilan unsur kader PKK, Wurry Kristyanti (Karangawen), menyampaikan terimakasih kepada BKKBN yang sudah memberikan fasilitasi berupa dana operasional kunjungan ke sasaran dan pulsa rutin saban bulannya, karena itu sungguh membantu kegiatan teknis di lapangan. Hanya saja, tegas Wurry, harap maklum kalau dari Girisubo kadang-kadang agak troubel karena faktor sinyal yang kurang mendukung (lemot). 

Hal yang sama disampaikan oleh perwakilan kader TPK unsur IMP/kader KB, yakni Aroum Widyowati (Jepitu), yang menghaturkan terimakasih dan apresiasi atas fasilitasi yang diberikan BKKBN. Disampaikan oleg Aroum bahwa kegiatan pendampingan kepada sasaran catin, bumil, bufas, dan ibu baduta, sejauh ini di Girisubo relatif berjalan dengan baik, meski tentu saja belum sepenuhnya mencapai target. Akan tetapi progresnya setiap bulan positif, yang ini tentu saja tidak lepas dari kerjasama lintas sektor terkait di lapangan. 

"Kendala yang saya alami, misalnya adalah ada beberapa catin yang lokasinya jauh, karena merantau, bekerja di luar kota, dan ke kampung hanya untuk numpang nikah. Ini menjadi persoalan tersendiri ketika melakukan pendampingan," kisah Aroum. 

Pernyataan Aroum diamini juga oleh koordinator PKB, Hudoyo, SSos, yang menanggapi bahwa kendala di lapangan memang beraneka ragam. Akan tetapi, tegas Hudoyo, dengan koordinasi dan evaluasi yang terus-menerus sejauh ini menunjukkan hasil yang positif. "Capaian Elsimil, juga intervensi melalui kunjungan visum ke bumil, bufas, dan baduta menunjukkan grafik yang meningkat. Saya sungguh berterimakasih kepada kader-kader TPK yang tiada mengenal lelah bekerja di lapangan," pungkas Hudoyo.

Selesai tanggapan, acara pun berakhir dan ditutup dengan berdoa dan sesi foto bersama segenap peserta rapat.(*)  

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine