Pembekalan Fasilitator SELANTANG, Perwakilan BKKBN Jatim Studi Tiru di Sekolah Lansia BKL Manunggal Asih Saptosari

Kontributor: Ahmad Harwanto, SSos & Ervina Budiarti, SAP (PKB & pramusaji Kapanewon Saptosari) 

SAPTOSARI ~  BKL Manunggal Asih dibentuk tahun 2004 silam dengan beranggotakan 20 lansia, baik para mbah putri maupun mbah kakung. BKL Manunggal Asih diketuai oleh Wasih yang merupakan kader BKL Manunggal Asih itu sendiri. 

Banyak sekali kendala dalam pembentukan BKL Manunggal Asih ini, salah satunya adalah partisipasi lansia yang sangat minim. Hampir 90% lansia di BKL Manunggal Asih tidak bisa baca dan tulis, kebanyakan para lansia juga masih berpikiran kolot daripada mengikuti kegiatan-kegiatan yang hanya membuang-buang waktu mending ke ladang mengurusi tanaman palawija agar waktu panen dapat melimpah. 

Bu Wasih, begitu sapaan akrabnya, tak henti mengajak para lansia agar mau mengikuti kegiatan BKL ini, dikarenakan banyak sekali manfaat yang akan didapatkan, seperti dapat bersilaturahmi dengan lansia yang lain, saling bertukar kabar, dan juga lansia dapat memeriksakan kesehatannya saat pertemuan BKL tersebut. 

Pentingnya lagi, pertemuan BKL tidak hanya monoton dipandu oleh kader itu sendiri namun juga ada pendampingan dan pembinaan baik dari UPT Puskesmas Saptosari maupun dari PKB (penyuluh keluarga berencana). 


Media Kesenian yang Menyatukan

Bu Wasih sebagai ketua BKL Manunggal Asih mencari ide yang sangat brilian dalam cara mengajak lansia agar mau mengikuti kegiatan BKL ini. Salah satunya dengan cara mewujudkan kesenian gejog lesung dan karawitan. Dikarenakan banyak lansia yang suka dengan kesenian, maka setiap pertemuan BKL dilaksanakan kesenian gejog lesung maupun karawitan. 

Dengan kesenian ini para lansia sangat tertarik mengikuti kegiatan BKL. Hingga saat ini kesenian gejog lesung dan karawitan masih tetap eksis ditangan mbah kakung dan mbah putri anggota Manunggal Asih. Kini BKL Manunggal Asih sudah menjadi keluarga BKL yang besar dan hangat ditandai dengan bertambahnya anggota BKL Manunggal Asih yang menjadi 50 lansia. Kesenian ini pula telah banyak menelurkan berbagai prestasi, misalnya pernah diundang dalam acara pembukaan hotel di Pulau Dewata Bali maupun undangan-undangan yang lain. Dengan ini lansia BKL Manunggal Asih semakin mencintai kegiatan BKL-nya dan juga partisipasi lansia semakin antusias dalam berkegiatan.


Menerima Banyak Kunjungan Studi

Sejak BKL Manunggal Asih ditunjuk sebagai COE (Centre of Excellence) pada tahun 2019 oleh DPMKP2KB Kabupaten Gunungkidul, kegiatan BKL Manungal Asih semakin maju dan pelbagai tamu juga berbagai peneliti terjun ke BKL Manunggal Asih. 

Misalnya Sabtu (12/11) kemarin, pukul 10.00 WIB sd selesai BKL Manunggal Asih menerima tamu kunjungan dari Perwailan BKKBN Jawa Timur dalam rangka, "Pembekalan Fasilitator SELANTANG (Sekolah Lansia Tangguh) Strata II Bagi Fasilitator Wilayah Pilot Project TA 2022 Perwakilan BKKBN Jawa Timur." Tamu dipimpin oleh Dra Suhartuti, MM denganm rombongan yang berjumlah kurang lebih 42 Orang yang terdiri dari 10 orang kepala Sekolah Lansia ,10 orang wali kelas Sekolah Lansia, 3 PKB Kabupaten Malang, 3 PKB Kabupaten Jombang, 3 PKB Kabupaten Pasuruan dan selebihnya perwakilan lansia dari Jawa Timur. 

Begitu tiba di sentra kegiatan BKL Manunggal Asih, mereka disambut alunan musik gejog lesung dari anggota BKL Manunggal Asih dengan gaya khas simbah kakung dan simbah putri yang juga menari mengikuti alunan musik. Tampak bersinar dan tampak bahagia raut wajah tamu dari BKKBN Jawa Timur dengan sambutan yang meriah dan khas ini. 

Dalam acara ini turut hadir pula Sub Koordinator KKL dan Balnak BKKBN DIY Dr Yuni Hastuti beserta rombongan, Kabid KB dan Dalduk Dinas PMKP2KB Moh Amirudin, SSos, Panewu Saptosari, Eka Prayitna, SSos, MSi, Kepala UPT Puskesmas Saptosari dr Ari Hermawan, Koordinator PKB Kapanewon Saptosari Patwara Wibawa, SE, MAP, serta Lurah Planjan Muryono Asih Sulistyo. 

Acara dipandu oleh PPKBD Kalurahan Planjan, Sadilem, SPd dengan meriah dan penuh kenangan bagi Perwakilan BKKBN Jawa Timur maupun BKL Manunggal Asih. Acara dibuka dengan sambutan selamat datang dari Moh Amirudin selaku Kabid KB dan Dalduk DPMKP2KB Kabupaten Gunungkidul. 

“Selamat datang di BKL Manunggal Asih Planjan, Saptosari, yang tempatnya jauh dari keramaian tepatnya di pojok pelosok kalurahan namun memiliki daya tarik tersendiri, yaitu simbah-simbah di sini sudah bergelar S3 dari IRL (Indonesia Ramah Lansia). Mereka seperti mutiara di dalam dasar lautan,” begitulah sambutan Pak Amir, sapaan akrabnya. 

"Semangat lansia yang wajib ditiru, dengan segala keterbatasan namun memiliki kekuatan yang amat besar untuk meraih gelas S3 dan tetap eksis memiliki kegiatan yang tak lekang oleh waktu," tegas Pak Amir.

Sambutan kedua disampaikan oleh dr Yuni Hastuti selaku Sub Koordinator KKL dan Balnak Perwakilan BKKBN DIY, yang sedikit mejabarkan arti nama Manunggal Asih. Manunggal itu, kata Yuni, artinya bersatu dan Asih itu dengan kasih sayang, yang jika digabungkan menjadi upaya mempersatukan dengan kasih sayang. 

“Nah, simbah-simbah di sini dipersatukan oleh Ibu Wasih dengan penuh kasih sayang dan telah banyak memetik manisnya buah yang dulu ditanam dengan susah-payah dan penuh dengan peluh. Kini BKL Manunggal Asih telah menjadi keluarga BKL yang besar dan sudah memiliki gelar S3 yang semoga selalu menerapkan 7 Dimensi Lansia Tangguh, agar simbah-simbah di Tritis ini khususnya dapat panjang umur dan selalu sehat," pungkas Yuni. 

Acara yang selanjutnya adalah wawancara dari Perwakilan BKKBN Jawa Timur dengan anggota kader BKL Manunggal Asih. Dalam acara ini hal yang sangat menarik untuk ditelisik adalah bagaimana cara agar simbah-simbah mau dan antusias dalam kegiatan BKL ini. Bu Wasih menjelaskan panjang dan lebar bagaimana keluh kesahnya dahulu dalam membangun BKL Manunggal Asih hingga sampai saat ini mejadi “primadona” di Kalurahan Planjan, Saptosari, khususnya. Juga bagaimana membangun dan menciptakan produk khas BKL manunggal Asih yang berupa emping melinjo dan tempe benguk agar tetap terus berjalan walau dengan cara merangkak sekalipun. 

"Saat ini masa sulit itu telah dilalui bersama, kini kesehatan lansia adalah prioritas utama bagi kader BKL Manunggal Asih. Dan bagaimana cara mempertahankan kelompok ini tetap utuh adalah yang tak kalah pentingnya dari sekian banyak hal prioritas di keluarga besar BKL Manunggal Asih tersebut," ungkap Wasih.


Apresiasi 

Agar acara tidak monoton simbah-simbah mulai memaikan alunan musik gejog lesung dan semua peserta pertemuan tersebut ikut bergoyang menikmati alunan musik yang begitu tampak indah didengar. Tak luput lansia dari BKKBN Jawa Timur pun ikut menyumbangkan lagu dan menyawer pemain gejog lesung. Acara siang itu amat sangat memberikan kesan yang mendalam untuk semua, bahkan lapak pameran khas BKL Manunggal Asih berupa emping melinjo pun ludes terjual. Hal ini sekaligus bentuk apresiasi yang setinggi-tingginya dari Perwakilan BKKBN Jawa Timur kepada anggota BKL Manunggal Asih. 

Acar ditutup dengan penyerahan simbolis atau kenang-kenangan dari Perwakilan BKKBN Jawa Timur kepada BKL Manunggal Asih dan sebaliknya, BKL Manunggal Asih memberikan kenang-kenangan kepada Perwakilan BKKBN Jawa Timur. Acara berjalan dengan lancar dan penuh dengan kenangan manis.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine