Pak Babin Ngaji Stunting

Koresponden: Purwadi, SHI (PKB Paliyan)

PALIYAN
| Salah satu cara mencegah stunting adalah pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, ibu baduta bahkan juga kepada calon pengantin. Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. 

Anak stunting penyebab utamanya asupan gizi, sementara masyarakat pada umumnya menganggap pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi faktor keturunan. Inilah salah satu pemahaman keliru itu, yang harus diluruskan. 

Kekeliruan pemahaman ini sering menghambat sosialisasi pencegahan stunting yang semestinya dilakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun, atau lebih dikenal dengan 1000 HPK. 

Oleh karenanya, Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (BPKB) Kapanewon Paliyan menggandeng Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Paliyan dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Paliyan untuk bersama-sama mensosialisasikan pencegahan stunting di wilayah Kaponewon Paliyan.

Bertempat di Aula Kapanewon Paliyan, pada Selasa (27/09) diselenggarakan Audit Kasus Stunting (AKS) dengan mengadirkan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stuting (TPPS) dari Kapanewon Paliyan dan 7 kalurahan, serta menghadirkan seluruh anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di wilayah Kapanewon Paliyan untuk ngaji bersama, menyamakan persepsi dan mengkoordinasikan langkah bersama dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di wilayah Kapanewon Paliyan.

"Pencegahan stunting dapat mulai dilakukan dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi cukup bagi ibu hamil dan bayinya, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), anak-anak harus memperoleh pelayanan kesehatan, gizi, air minum dan sanitasi, pendampingan tumbuh kembang yang baik, serta perlindungan sosial,” jelas Arif Budiyanto, SKM, selaku Kepala UPT Puskesmas Paliyan yang sekaligus juga wakil ketua TPPS Kapanewon Paliyan.

Suranto, Kanit Bimas Polsek Paliyan yang mewakili Kapolsek menyampaikan usulannya, katanya, “Ke depan, hendaknya masing-masing anggota Babinsa dan Bhayangkara di Kapanewon Paliyan siap menjadi bapak asuh dari anak stunting dalam rangka mendukung program percepatan penurunan stunting di Wilayah Paliyan.” 

Danramil Paliyan, Murjiyo juga menyampaikan sarannya. “Penanganan stunting atau gagal tumbuh pada anak tidak hanya masalah kesehatan saja, namun juga membutuhkan peran dan tanggung jawab dari semua pihak. Melalui pertemuan ini (audit kasus stunting, -- red.) diharapkan nantinya dapat menghasilkan sinergi, integrasi, dan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan terkait pencegahan dan penanganan stunting secara terinci dan terukur,” tuturnya.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine