Atasi Stunting, Kalurahan Pacarejo, Semanu, Berkolaborasi dengan Foodbank Of Indonesia (FOI)

Kontributor: Sri Wulan Kingkin, SPd (PKB Semanu)

SEMANU
| Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktuu lama, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada 1000 HPK. 

Salah satu intervensi pemerintah Kalurahan Pacarejo, Semanu, dalam upaya percepatan penurunan stunting dimulai sejak dari remaja hingga balita. Adapun kegiatan yang dimulai dari remaja, pemerintah Kalurahan Pacarejo telah memberikan Fe atau tablet tambah darah pada remaja putri dengan cara bekerja sama dengan UPT Puskesmas Semanu II. Selain itu, adanya edukasi melalui penyuluhan kepada sasaran langsung melalui kegiatan remaja baik melalui PIK-R maupun karang taruna. 

Selain sasaran langsung melalui pertemuan-pertemuan yang ada seperti rakor KB, ada juga kesehatan internalisasi 1000 HPK bekerja sama dengan Perwakilan BKKBN DIY, BKB, BKR, PKK. Pertemuan kring seta poktan-poktan yang ada.

Selain kegiatan di atas, untuk menurunkan angka stunting telah dibuat pokja-pokja seperti TPK, TPPS, rembug stunting, dan muskal. Dari kegiatan tersebut muncullah beberapa kegiatan yang menyasar langsung kepada balita baik yang stunting maupun berisiko stunting dan semua balita.

Hal tersebut karena peran Lurah Pacarejo, Suhadi, yang begitu peduli dengan wilayah khusus stunting di Kalurahan Pacarejo. Bukti nyata kerjasama dan kepedulian dari pihak swasta terhadap kasus stunting diwilayah ini diantaranya adalah bekerja sama dengan kementerian PPPA, Foodbank of Indonesia (FOI), Dinsos Kabupaten Gunungkidul, dan DPMKP2KB Kabupaten Gunungkidul.

Adapun kegiatan yang difasilitasi oleh FOI berupa:
1. Sosialisasi dan pembentukan relawan
2. Sosialisasi gizi balita mengenai pola asuh anak
3. Gerakan pemberian PMT
4. Pengajuan permohonan CSR ke PT WMU dan Frisian Flag
5. Perencanaan pembuatan demplot kebun gizi balita

Selain hal tersebut diatas pemerintah kalurahan pacarejo bekerja sama dengan PT WMU telah menyalurkan telur pada tahap I sebanyak 7500 butir untuk posyandu di 28 padukuhan di Kalurahan Pacarejo yang langsung diserahkan oleh Sugeng selaku bagian hubungan masyarakat perwakilan dari PT WMU dan diterima lasngung oleh Suhadi,  Lurah Pacarejo. Rencana tahap 2 akan disasar ke seluruh TK dan PAUD se Kalurahan Pacarejo. Selain itu, juga telah diterima berupa susu UHT untuk balita yang ada di posyandu di Kalurahan Pacarejo.

FOI telah memberikan fasilitasi ke Padukuhan Ngampo untuk 50 balita dan keluarga berupa kegiatan yang dimulai dengan pemangku kepentingan terkait dan survey awal yang dilaksanakan di balai kalurahan, dilanjutkan dialog dan pengondisian dengan masyarakat, operasi timbang. Pemberian makanan tambahan yang dimulai dari bulan September dan November 2022, pelatihan kesehatan dan gizi, pelatihan penguatan peran keluarga, pelatihan dan makanan berbasis program lokal, edukasi kespro dan gizi remaja, penimbangan rutin, pemantauan status gizi, penentuan ibu teladan, evaluasi program dan penyusunan laporan. Dari adanya kerjasama dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, diharapkan stunting di wilayah Kalurahan Pacarejo bisa menurun.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine