Universitas Gunungkidul Berbangga Menjadi Mitra Pemerintah dalam Percepatan Penurunan Stunting

Koresponden: Drs Edy Pranoto (PKB Playen)

WONOSARI - Rapat kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana telah berlansung pada hari Rabu (27/07) sejak pukul 13.00 sampai 15.45 WIB di ruang Bangun Desa kantor DPMKP2KB Kabupaten Gunungkidul.


Rapat kerja dipimpin langsung oleh Kepala Dinas sendiri, Drs Sujarwo, MSi. Selaku kepala dinas, Sujarwo mengharapkan agar semua pihak dapat bersinergi mendukung percepatan penurunan angka stunting di Gunungkidul. Beliau juga menyinggung capaian penggunaan aplikasi elsimil oleh calon temantin di Gunungkidul yang sudah mencapai 91%. Dari seluruh catin berjumlah 949 yang sudah mendaftar melalui aplikasi elsimil ada 643, dan sudah mendapatkan pendaingan dari TPK sebesar 50%, sedangkan yang aktif memperoleh pendampingan berkelanjutan baru ada 10%.

Hadir pula dalam kesempatan ini Satuan Tugas Tim Percepatan Penurunan Stunting (Satgas TPPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Heni Aster. Dalam kesempatan ini beliau memaparkan hasil monitoring perkembangan intervensi penanggulangan stunting sampai bulan Juni 2022 sbb:

1. Bahwa sampai bulan Juni 2022 ada 136 bumil sudah mendapat pendampingan dari TPK. Di bulan April ada 11 sasaran, Mei 2022 ada 42 sasaran , dan bulan Juni ada 136 sasaran. Terdeteksi ada 14 bumil yang melahirkan berisiko stunting. Pendampingan kepada ibu nifas dan balita baru mencapai angka 136 kasus;

2. Progres pendampingan catin oleh TPK yang terdaftar di aplikasi Elsimil per tanggal 13 Juni 2022 sudah mencapai angka 91% telah mengakses aplikasi elsimil dari total target 1068 kasus sudah 970 kasus yang telah mengakses elsimil;

3. Dari catin yang sudah mengunduh aplikasi Elsimil, sejumlah 970 orang telah mengisi data secara lengkap. Dari data tersebut ditemukan ada catin yang beresiko stunting sejumlah 67%;

4. Adapun data jumlah catin yang sudah mempunyai pendamping ada 68%. Sedangkan yang secara aktif sudah eksis mendapat pendampingan dari anggota TPK baru mencapai angka 10%

Hadir juga dalam acara ini pihak dari Universitas Gunungkidul yang diwakili oleh salah satu dosen, Catarina Wahyu Diah Purbaningrum. Menurut beliau, bahwa Universitas Gunungkidul sebagai bagian dari Tim TPPS Kabupaten Bidang Data dan Analisis menyampaikan bahwa harus ada political will dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul agar upaya penangulangan stunting bisa terimplementasi, bukan hanya pada terlalu banyak retorika di kegiatan sosialisasi, namun segera melakukan aksi yang nyata tuk turunkan stunting yang langsung menyasar pada anak-anak stunting.

Katerin, sapaan akrab beliau, merasa bangga bahwa UGK merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang aktif didalam pendampingan penanggulangan penurunan angka stunting di Gunungkidul. Sebagai bagian dari Tim TPPS Kabupaten, di bidang data dan analisa, UGK bertugas melakukan analisa kebutuhan yang diperlukan oleh TPPS Kabupaten dalam upaya penurunan stunting.

Disampaikan bahwa lokus penurunan stunting di tahun 2022 melalui kegiatan audit stunting dipusatkan di Kapanewon Gedangsari, di Kalurahan Mertelu. Harapannya PKB Gedangsari bisa bekerjasama dengan pihak Puskesmas dalam upaya penurunan stunting.

Katerin juga menyampaikan agar di setiap kapanewon segera mengirim data anak stunting yang memerlukan audit stunting sesegera mungkin agar kasus stunting cepat tertangani. Hal ini disampaikan sebagai amanat dari Wakil Bupati Gunungkidul selaku Ketua TPPS Kabupaten yang meminta data by name by address sasaran stunting, apa yang menjadi penyebabnya, lokasinya ada di mana, dan siapa yang akanbertanggung jawab untuk melakukan pendampingan.

Berkaitan dengan hal itu, maka UGK meminta bantuan dari para petugas KB lini lapangan untuk memfasilitasi pengisian kuisioner praaudit stunting kasus stunting. Melalui kuisioner ini akan dilakukan wawancara mendalam pada sasaran keluarga stunting oleh anggota TPK di masing-masing kalurahan. Data sasaran kuisioner bersumber dari data Dinas Kesehatan yang dikeluarkan di tahun 2021. Hasil dari pra audit sasaran stunting akan menjadi sasaran penanganan stunting oleh tim audit stunting kabupaten.

Beliau sampaikan bahwa kegiatan audit stunting merupakan rangkaian dari kegiatan rencana aksi strategis percepatan penurunan stunting pada tahap kelima yang sebelumnya didahului dengan kegiatan survailens pada keluarga risiko stunting.

Di akhir pesannya, Katerin berharap pada pemerintah daerah agar untuk Tim Audit Kasus Stunting supaya segera dirancang pertemuannya ditingkat kabupaten sehingga bisa segera dilakukan aktion penanggulangan anak stunting di lini lapangan.

Di akhir sesi, semua PKB yang hadir diacara tersebut siap mensukseskan penurunan angka stunting dibawah 14 % ditahun 2024 dengan kesediaanya bersinergi dengan pihak satgas penurunan stunting Provinsi DIY dan fihak UGK, untuk melaklukan fasilitasi intervieu pada sasaran keluarga beresiko stunting dan melakukan fasilitasi praaudit stunting pada kasus stunting berat, dengan bekerja sama menggandeng kader TPK disetiap kapanewon.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine