Intervensi Buku "30 Hari Sensory Play" untuk Meningkatkan Kemampuan Sensorik Baduta di Kalurahan Sambirejo Ngawen

Oleh: Sunaryadi, SSos (Penyuluh KB Kap Ngawen)

Pos pelayanan terpadu (Posyandu) berperan besar dalam pemantauan tumbuh kembang anak dan memberikan pelayanan kesehatan baik kepada ibu, anak, remaja maupun lansia. Salah satu manfaat posyandu adalah memantau pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tumbuh kembang balita dan penyimpangan pertumbuhan yang mungkin terjadi.

Pemantauan tumbuh kembang merupakan kegiatan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan pertumbuhan (gizi kurang, gizi buruk, dan anak pendek), penyimpangan perkembangan (terlambat bicara), dan penyimpangan mental emosional anak (gangguan konsentrasi dan hiperaktif).

Usia <2 tahun merupakan periode kritis perkembangan dimana anak perkembangan otak yang sangat pesat. Saat-saat tersebut merupakan waktu yang tepat untuk medeteksi penyimpangan dan melakukan pemulihan bila ada gangguan perkembangan (Susanti & Adawiyah, 2020). Maka, orang tua harus memantau tumbuh kembang anaknya terutama pada usia <2 tahun.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan inovasi baru agar kegiatan pemantauan maupun stimulasi pertumbuhan dan perkembangan balita tetap bisa dilakukan meskipun kegiatan posyandu ditiadakan.

Sensory Play adalah sarana bermain aktif yang melibatkan lima indera tubuh, diantaranya sentuhan, rasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, vestibular, dan propriosepsi. Semakin banyak indera yang digunakan, semakin besar kemungkinan anak untuk belajar dan mengingat.

Permainan sensorik tidak hanya menstimulasi indera tubuh pada anak, tetapi juga melatih anak untuk membangun berbagai keterampilan dalam dirinya. Permainan ini menstimulasi otak untuk meningkatkan kemampuan berpikir abstrak, bereksperimen, dan mengerjakan tugas yang lebih rumit.

Dengan sensory play, anak tidak hanya belajar dari mendengarkan orang tua berbicara atau membaca buku, tapi anak belajar melalui eksplorasi.

Hal ini sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Posyandu Sadewa Sambeng IV Sambirejo Ngawen Gunungkidul dalam kiprahnya, yakni memberikan pelayanan seluruh anak batita (usia 6-36 bulan) di Posyandu Balita Sadewa,

Kegiatan ini bekerjasama dengan mahasiswa Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selaku ketua Posyandu Dukuh Sambneg IV, Suratmi, memberikan apresiasi yang positif dengan adanya kegiatan mahasiswa ini.

Mainan yang diberikan kepada diantaranya adalah sbb:

1. Pasir Kinetik
Manfaat :
a. Secara fisik bermain pasir kinetik mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak terutama pada otot tangan dan jari jemarinya, ketika anak bermain pasir dengan cara menuang, menyaring, dan menggali tanah

b. Membangun tingkat emosional dan sosial anak. Pada saat bermain permainan ini pemisah antara bermain dan anak tidak ada, maknanya anak bisa mempunyai interaksi dan kontak langsung dengan permainan ini melalui pengalaman berbeda yang diberikan.


2. Miniatur Hewan
Manfaat:
a. Melatih kemampuan motorik halus dilihat ketika anak berusaha meraih dan mengambil mainan, selain itu juga ketika anak mengangkat, melempar dan menggerak-gerakan mainan dapat pula merangsang motorik kasarnya;
b. Menambah pengetahuan dan wawasan anak dengan melakukan eksplorasi dari segi bentuk, ragam dan warna.

3. Water Beads/Hidrogel

Manfaat:
a. Mengembangkan aspek kognitif anak, terutama pada aspek kemampuan mengenali warna karena permainan water beads ini memiliki bentuk dan warna yang beragam;
b. Meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan mengenalkan anak pada tekstur karena permainan water beads ini melatih anak untuk menyentuh, menggenggam, dan meremas.



4. Puzzle Kayu


Manfaat:
a. Meningkatkan kreativitas dan perkembangan anak dengan membedakan besar dan kecil dari permainan puzzle;
b. Melatih konsentrasi dan fokus anak sebab melalui proses penyusunan puzzle anak tidak berlari-larian atau melakukan aktivitas fisik lain.




5. Pompom Warna-Warni
Manfaat: melatih kemampuan motorik halus anak dengan merangsang anak untuk terampil dan mandiri ketika mengkreasikan permainan pom pom

Dengan kegiatan ini maka selaku orang tua dan kader Posyandu akan dapat:

Pertama, mengetahui tingkat kemampuan sensorik anak batita di Posyandu Sadewa;

Kedua, mengetahui tingkat pengetahuan orang tua mengenai sensorik anak di Posyandu Sadewa;

Ketiga, mengetahui manfaat sensory play terhadap peningkatan kemampuan sensorik anak di Posyandu Sadewa. Program ini sebagai bentuk interaksi pada masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkup kesehatan di Posyandu, yang dimulai dari pendekatan dengan masyarakat untuk menemukan permasalahan, memberikan intervensi pada masyarakat dengan membuat sebuah jalan keluar, mengukur keberhasilan dari intervensi, dan hasil akhirnya membuat sebuah luaran yang memberikan kebermanfaatan yang dapat diterapkan pada Posyandu di desa lainnya.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine