Bersinergi dengan UPT Puskesmas dan KUA, BPKB Ponjong Bekali 23 Pasang Catin Tentang Kespro dan Stunting

Kontributor: Suka Priyana, SSos (PKB Ponjong)

PONJONG
- Jumat (27/05) diadakan pertemuan, “Pendampingan Pemahaman Kespro dan Stunting Bagi Calon Pengantin," yang bertempat di RM Gubug Ndeso, Ponjong. Acara tersebut dihadiri 2 narasumber dari petugas gizi UPT Puskesmas Ponjong, Setyowati Martina Sandhy, SGz dan dari KUA Ponjong, Siti Maisaroh, SAg, serta 23 pasang catin dan anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kapanewon Ponjong.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangan Indonesia Raya dan Mars KB kemudian dilanjutkan sambutan dari koordinator PKB, Suka Priyana, SSos. Suka menyampaikan materi tentang pentingnya penyiapan keluarga berkualitas guna untuk pencegahan stunting. 

Menyiapkan keluarga berkualitas, menurut Suka, adalah dengan menerapkan 8 fungsi keluarga yaitu: keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan

Selesai sambutan Suka, materi pertama pun dimulai. Materi disampaikan dari penyuluh KUA, Siti Maisaroh, mengenai, "Munakahat Bagi Calon Pengantin". Maisaroh menyampaikan beberapa prinsip penting dalam rangka mempersiapkan catin menuju pernikahan agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. 

Pernikahan, kata Maisaroh, adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga bahagia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berarti seorang suami-istri yang telah menikah, maka akan terikat oleh hak dan kewajiban satu sama lain.

Tujuan dari adanya hak dan kewajiban tsb adalah agar dalam membina keluarga suami istri dapat saling melengkapi dan saling bahu membahu untuk menciptakan rumah tangga yang sejahtera.

Kemudian dilanjutkan materi kedua dari petugas gizi UPT Puskesmas, Setyowati Martina Sandy, mengenai, "Gizi Catin". Catin atau calon pengantin adalah kelompok calon ibu yang sangat potensial untuk penanggulangan stunting dan BBLR (berat badan lahir rendah). Ditekankan oleh Setyowati, bahwa catin hendaknya mempersiapkan hal-hal sbb:

1. Pemeriksaan status gizi, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, tanda-tanda anemia;
2. Wajib konsumsi gizi seimbang; setiap calon pengantin wanita dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang mengandug zat besi dan asam folat seminggu sekali;
3. Calon pengantin wanita yang mengalami KEK dan anemia perlu ditentukan penyebabnya dan ditatalaksana sesuai dengan penyebab;
4. Untuk mendapatkan asupan gizi seimbang ke dalam tubuh, calon pengantin perlu mengonsumsi 5 kelompok pangan yang berbeda setiap hari atau setiap kali makan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah, dan minuman); tidak kalah pentingnya, catin harus membiasakan minum air putih 8 gelas per hari hindari minum teh atau kopi setelah makan batasi konsumsi garam, gula, dan lemak atau minyak.

Diharapkan dengan adanya pertemuan ini akan ada gambaran wawasan bagi calon pengantin dalam mempersiapkan pernikahan agar menjadi keluarga yang berkualitas dan keluarga yang sejahtera.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine