Inovasi Kapanewon Panggang: Selain Cek Kesehatan di Puskesmas, Urus Administrasi di KUA, Catin Juga ke BPKB Untuk Mendapatkan KIE...!

Oleh: Susilastuti (pramusaji Kapanewon Panggan)

PANGGANG - Berawal dari tingginya angka stunting yang ada di wilayah Kapanewon Panggang dan diketahui bahwa stunting sangat erat kaitannya dengan anemia serta kesiapan para calon ibu terjadi sejak sebelum hamil, maka dari itu, tercipta inovasi jitu di Kapanewon Panggang sejak adanya kesepakatan antar lintas sektor pada bulan Juni 2021. Inovasi tsb yaitu ikatan kerjasama antara Puskesmas, KUA, dan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana, bahwa catin yang akan menikah harus melalui prosedur yang disepakati bersama. Kesepakatan tersebut yaitu catin yang siap nikah daftar dulu di Puskesmas lalu ke KUA, kemudian diarahkan ke Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (BPKB).


Sektor Puskesmas
Perihal yang ditanyakan di Puskesmas diantaranya hemoglobin darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, lingkar lengan, kebiasaan merokok atau tidak.

Tindakan yang diambil Puskesmas dalam pencegahan stunting:
1. Lokus stunting di Kalurahan Giriwungu tahun 2021
2. Penyuluhan remaja putri
3. Sosialisasi pentingnya IMD
4. Pemberian vitamin A
5. Deklarasi penanggulangan stunting

Sektor KUA
Catin diberi bimbingan perkawinan tentang:
1. Keluarga sakinah
2. Keluarga berkualitas
3. Kesehatan reproduksi
4. Manajemen konflik

Tindakan dari KUA tentang pencegahan stunting bagi catin:
1. Menyarankan registrasi elsimil dan diarahkan ke Balai Penyuluh Keluarga Berencana
2. Sosialisasi para dukuh untuk meng-elsimilkan catin
3. Penyuluh KUA ikut mensosialisasikan elsimil kepada jamaah binaannya
4. KUA mendukung program pencegahan stunting terutama pada catin yang nikah dini

Sektor Balai Penyuluhan Keluarga Berencana
Bagi catin di Balai Penyuluh Keluarga Berencana, selain diberi pembekalan tentang keluarga berencana, ketahanan keluarga, pencegahan stunting di 1000 HPK, keluarga berkualitas, menjadi orang tua hebat, juga diajari bagaimana cara mendownload dan registrasi aplikasi Elsimil untuk mendapatkan sertifikat Siap Nikah

Di Kapanewon Panggang, dalam pendataan catin juga melibatkan peran aktif para kader TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang terdiri dari 3 unsur, yaitu bidan, kader PKK, dan kader KB. 

Tim TPK tersebut berjumlah 13 kelompok, 39 orang, yang terbagi dalam 6 kalurahan. Kalurahan Girikarto ada 2 tim, Kalurahan Girisekar ada 3 tim, Kalurahan Girimulyo ada 3 tim, Kalurahan Giriwungu ada 1 tim, Kalurahan Giriharjo ada 2 tim, dan Kalurahan Girisuko ada 2 tim. Dari masing-masing TPK tersebut sudah bisa mendampingi catin dan registrasi Elsimil sbb:

1. Kalurahan Girisekar: 18 orang terdiri dari 9 laki-laki dan 9 perempuan
2. Kalurahan Girikarto: 18 orang terdiri dari 9 laki-laki dan 9 perempuan
3. Kalurahan Girimulyo: 5 orang terdiri dari 4 perempuan dan 1 laki-laki
4. Kalurahan Giriwungu: 5 orang terdiri dari 4 perempuan dan 1 laki-laki
5. Kalurahan Giriharjo: 10 orang terdiri dari 8 perempuan dan 2 laki-laki
6. Kalurahan Girisuko: 10 orang terdiri dari 6 perempuan dan 4 laki-laki

Jadi keseluruhan se-Kapanewon Panggang sudah mendapatkan 66 orang catin, terdiri dari 40 perempuan dan 26 laki-laki, yang telah dibekali oleh ketiga lintas sektor.

Diharapkan dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak tersebut catin yang merupakan sasaran utama dalam pencegahan stunting bisa dioptimalkan penanganannya. Sehingga, diharapkan tahun 2024 stunting di Kapanewon Panggang bisa ditekan seminimal mungkin. Data stunting di Kapanewon Panggang tahun 2021 adalah sbb:

a. Kalurahan Girikarto: 22%
b. Kalurahan Girisekar: 18%
c. Kalurahan Girimulyo: 29%
d. Kalurahan Giriwungu: 18,75%
e. Kalurahan Giriharjo: 15,75%
f. Kalurahan Girisuko: 16,87%

Sebagai bentuk tanggung jawab dalam penanganan dan pemantauan terhadap kasus stunting di Kapanewon Panggang, dikeluarkan surat keputusan dari masing-masing kalurahan agar kasus stunting tersebut benar-benar bisa teratasi.

Masing-masing sektor di Kapanewon Panggang selalu berkoordinasi terkait pencegahan stunting. Dalam upaya mendorong kebijakan yang terkait dalam hal nutrisi dan gizi di 6 kalurahan se-Kapanewon Panggang dibentuk posyandu, baik itu posyandu balita, posyandu remaja, maupun posyandu lansia. Sebagai tenaga pemberdayaan masyarakat, posyandu remaja ini berfungsi sebagai akses dalam meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi remaja. Kegiatan yang telah dilaksanakan di posyandu remaja antara lain:
a. Pendidikan keterampilan hidup sehat
b. Konseling kesehatan reproduksi
c. Konseling kesehatan gizi seimbang

Semua itu tercermin dalam 5 pilar pencegahan stunting, yaitu:
1. Komitmen dan visi pemimpin dalam suatu wilayah
2. Kampanye yang berfokus pada pemahaman dan perubahan perilaku
3. Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pada suatu daerah
4. Mendorong kebijakan yang terkait dalam nutrisi dan gizi
5. Pemantauan dan evaluasi

Dengan meminimalisir catin yang berisiko stunting, akan lebih mudah untuk mencegah stunting di kemudian hari, karena “Cegah Stunting Itu Penting!”.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine