"Cething Mbah Salimah", Inovasi Evi Nurcahyani, Lurah Sidoharjo, Tepus, Untuk Percepatan Penurunan Stunting


Kontributor: Dwi Lestyandari, AMd Gizi (penyuluh KB Tepus)

TEPUS | Evi Nurcahyani, SIP, yang akrab dipanggil Bu Evi lahir di Gunungkidul 31 Mei 1975. Untuk saat ini beliau menjabat sebagai Lurah Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul.

Evi, sapaan akrabnya, merupakan putri asli Sidoharjo, dan saat ini berdomisili di Padukuhan Bintaos, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus. Evi bersuamikan Haryoto, pengusaha kayu dan bahan bangunan yang ada di Kapanewon Tepus. Dari hasil penikahan tersebut, mereka dikarunia satu orang putra bernama Anggi Putro Harvinto yang saat ini masih berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

Riwayat pendidikan beliau diawali pada tahun 1981 menjadi siswa di SDN Bintaos. Setelah lulus sekolah dasar, kemudian Evi melanjutkan pendidikannya ke SLTP N I Tepus. Setelah tiga tahun menempuh pendidikan di tingkat SLTP, Evi lalu melanjutkan ke jenjang SLTA di tahun 1993, yaitu SMAN Karangmojo dan melanjutkan ke perguruan tinggi Kartika Bangsa sehingga meraih gelar SIP.

Evi Nurcahyani mengawali karirnya tahun 1999 sebagai ketua UPK Mekarsari Kapanewon Tepus, dengan menjabat sebagai ketua UPK selama 16 tahun, sehingga di ranah pemberdayaan masyarakat sudah sangat familier baginya. Kemudian pada tahun 2015 membulatkan tekadnya untuk mencalonkan diri sebagai lurah Sidoharjo dan menjabat lurah mulai tahun 2015 sampai dengan 2021. Dengan semangat ingin membangun kalurahan Sidoharjo tercinta, pada periode kedua mencalonkan kembali dan terpilih untuk yang kedua kalinya sehingga akan menjabat mulai tahun 2021 sd tahun 2027. 

Jabatan lain yang diembannya adalah sebagai Ketua Perwosi Kapanewon Tepus dan sebagai Ketua Karang Taruna Kapanewon Tepus. Adapun visi beliau adalah terwujudnya kepemerintahan yang profesional, responsif, inovatif menuju masyarakat yang semakin adil, makmur dan sejahtera.

Sebagai lurah, beliau sangat mendukung semua program Bangga Kencana yang ada di wilayah Kalurahan Sidoharjo, salah satunya adalah program percepatan penurunan  stunting dengan mengalokasikan anggaran pada APBKal yang mendukung program ini antara lain: optimalisasi kegiatan KWT yang kegiatannya adalah penanaman buah dan sayuran, mengalokasikan anggaran untuk kegiatan STBM (sanitasi terpadu berbasis masyarakat),  peningkatan kapasitas bagi kader PKK, kader KB dan  kader kesehatan, bantuan RTLH, pendanaan untuk kegiatan PMT balita, PAUD dan PMT lansia, penyelanggaraan posbindu tingkat kalurahan sebulan sekali, penyelenggaraan posbindu di masing-masing padukuhan tiga bulan sekali, serta monitoring kegiatan posyandu di masing-masing padukuhan.

Selain kegiatan di atas sebagai bentuk keseriusan dalam upaya kegiatan percepatan penurunan angka stunting,   Evi juga mengoptimalkan kerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kalurahan Sidoharjo dengan berbagai macam kegiatan baik melalui kegiatan pembinaan maupun kegiatan fisik. Salah satu kegiatan yang mendukung program percepatan penurunan  stunting adalah dengan “Cething Mbah Salimah”, yaitu, maksudnya akronim dari: Cegah Stunting dengan Menanam Buah dan Sayur di Lingkungan Rumah. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Lurah Sidoharjo dengan mendistribusikan bibit buah dan sayur bekerjasama dengan TP PKK Kalurahan Sidoharjo ke Padukuhan yang ada di Kalurahan Sidoharjo, dengan harapan bahwa masyarakat dapat tercukupi kebutuhan buah dan sayur dilingkungan rumahnya sendiri.

Selain itu kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan stunting adalah pembinaan kepada Forum Anak Desa  Sidoharjo (Andesi) yang rutin dilakukan oleh Pemerintah Kalurahan di bawah leading sector Kamituwa Kalurahan Sidoharjo. Pembinaan remaja ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan hidup agar menjadi remaja yang sehat, cerdas, terampil, bahagia dan berakhlak mulia. Pencegahan stunting memang harus dilakukan sejak dini yaitu diusia remaja sebagai bentuk tindakan preventif, dengan harapan remaja yang sehat nantinya akan menghasilkan generasi yang sehat pula.

Dengan terbentuknya tim pendamping keluarga (TPK) yang akan membantu mendampingi keluarga berisiko stunting di lapangan. Dalam wawancara Cahaya Keluarga yang dilakukan dengan Evi Nurcahyani selaku Lurah Sidoharjo, beliau menyatakan  siap sedia ikut melakukan pendampingan secara langsung ke lapangan dan akan membantu mencarikan solusi jika ada kendala-kendala yang ditemui di lapangan. Dalam kegiatan pembinaan baik kepada kader PKK, kader KB dan kader kesehatan, Evi menyeerukan bahwa pencegahan stunting adalah tugas seluruh komponen masyarakat agar nantinya generasi-generasi yang akan datang memiliki kesehatan secara optimal.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine