Anjangsana Karyawan Kapanewon Girisubo ke Dieng dan Mungkid, Panewu Slamet Winarno: "Silaturahmi Menambah Usia dan Rezeki!"

Koresponden: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Girisubo)

WONOSOBO - MAGELANG
| Dalam rangka peningkatan kapasitas para pegawai dan karyawan di wilayah Kapanewon Girisubo, diselenggarakan acara anjangsana ke kantor Kecamatan Mungkid Magelang. Peserta kegiatan ini mencakup pelbagai elemen, yakni para ASN dan THL di kantor Kapanewon Girisubo, Kapolsek Girisubo, Danposmil Girisubo, pengurus dan staf UPK Girisubo, lurah, anggota IKM, anggota Dewan Budaya, dan seterusnya.

Kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari sejak Jumat hingga Sabtu (7-8/1). Peserta anjangsana yang kurang lebih berjumlah 70 orang berkumpul di titik keberangkatan di aula Kapanewon Girisubo, Jumat malam, pukul 23.00 WIB. Terlebih dulu peserta melakukan apel yang dipimpin langsung oleh Panewu Girisubo, Slamet Winarno, SSos, MM.

Dalam sambutannya, Panewu mengecek kesiapan semua peserta kegiatan anjangsana. Dikatakan oleh Panewu bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk refresing sekaligus peningkatan kapasitas segenap aparatur negaram ASN, THL, pegawai, karyawan, dan unsur-unsur lain di wilayah Kapanewon Girisubo ke Wonosobo dan Magelang. Panewu berharap semoga kegiatan ini sukses dan lancar tidak ada aral melintang, dan besok kita bisa kembali ke keluarga dengan selamat.

Setelah sambutan dan briefing oleh Panewu, peserta melakukan doa bersama sebelum keberangkatan, dipimpin oleh penyuluh KB Girisubo, Sabrur Rohim, SAg.

Selanjutnya, peserta dibagi menjadi dua rombongan, sesuai dengan jumlah bus pariwisata yang juga berjumlah 2 armada. Offiacial bus pariwisata pun mengabsen dan mengecek satu demi satu peserta kegiatan dan barang-barang bawaan. Kira-kira jam 23.00 WIB bus pun berangkat ke arah Wonosari, Gunungkidul, untuk kemudian menuju kawasan wisata pegunungan Dieng. Ketika di Wonosari, bus sempat berhenti sejenak untuk menyambangi peserta yang mencegat di titik tunggu Wonosari.


Sampai di Wonosobo

Perjalanan ke Wonosobo memakan waktu sekira 5 jam. Bertepatan dengan azan subuh, kendaraan sempat berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar dan salat subuh. Tidak lama kemudian, akhirnya bus sampai di terminal Wonosobo sekitar jam 5.30 WIB. Di sini armada-armada pariwisata besar berhenti, dan selanjutnya untuk menuju puncak Dieng, para wisatawan berganti kendaraan menaiki anakbus.

Perjalanan menuju puncak Dieng sangat nyaman, karena dalam hangatnya sinar matahari pagi kendaraan melewati jalan naik turun dab berkelok-kelok di tengah areal ladang dan persawahan yang asri dan tampak hijau oleh tanaman dan perkebuman milik petani yang asri dan subur. Dieng sendiri memang dikenal dengan aneka hasil pertanian yang berlimpah dan berkualitas.

Beberapa titik (spot) yang disinggahi, sebelum sampai ke puncak Dieng, adalah gardu pandang Sitieng dan Candi Arjuna. Di kedua spot tersebut, peserta menikmati pemandangan yang sangat luar biasa, beristirahat sejenak, menikmati jajanan khas nan tradisional yang tersedia di kompleks kedua obyek wisata, serta tentu tidak lupa berfoto ria bersama-sama sembari meneriakkan yel-yel Kapanewon Girisubo dengan penuh semangat. Kegiatan menikmati obyek wisata ini sendiri dipandu oleh beberapa guide yang memang merupakan rekanan dari travel “Gelis Gedhe” Gunungkidul yang memfasilitasi transportasi kegiatan anjangsana ini.


Sampai di Dieng

Setelah mampir sejenak ke rumah makan untuk makan siang, kira-kira menjelang zuhur perjalanan akhirnya sampai di kawasan perbukitan Dieng. Di situ para peserta anjangsana menikmati pemandangan eksotis kawah pegunungan Dieng yang mengeluarkan asap dan baunya yang khas. Jalan-jalan menikmati kawasan kawah Dieng dilakukan dengan melewati/menelusui jalan setapak terbuat dari kayu yang agaknya dibuat belum lama. Tetapi sebagian besar peserta tidak menikmati perjalanan sampai akhir/ujung, pilih balik karena tidak tahan dengan bau kawah yang “khas” itu.

Setelah puas menikmati eksotisme kawah Dieng, peserta diajak menikmati film tentang sejarah dan profil obyek wisata perbukitan Dieng yang secara khusus disetel di gedung teater setempat.

Sebelum pulang, peserta menyempatkan diri untuk belanja jajanan khas Dieng, yakni ramuan herbal purwaceng, hasil pertanian/perkebunan (kentang, wortel, dll), serta tidak lupa minuman kemasan buah carica.


Menuju titik akhir: Mungkid, Magelang

Dari Dieng, perjalanan berlanjut berlanjut rumah makan di kawasan Wonosobo untuk makan siang dan salat zuhur. Selanjutnya, perjalanan diteruskan ke Mungkid, Magelang, sebagai tujuan akhir kegiatan anjangsana, yakni studi banding untuk capacity building. Sampai lokasi sekitar jam 16.30 WIB. Rombongan diterima oleh Camat Mungkin, Syihabidin Ashodiqi, SSos, beserta Kapolsek Mungkid, AKP Moh Adi, Dan Ramil, Kapt Arm Marsudi Pitoyo, serta Ketua UPK Mungkid, Ririk Widyantari, SE.

Sambil menunggu waktu makan malam dam saat azan magrib, seremoni kegiatan pun digelar. Pertama disampaikan sambutan selamat datang dari Camat Mungkid. Dalam sambutannya, Syihabidin menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kedatangan Panewu Girisubo, Slamet Winarno, SSos, MM, beserta rombongan. Camat berharap kegiatan ini akan menambah eratnya ikatan batin antara Girisubo, Gunungkidul dan Mungkid, Magelang, untuk saling berbagi informasi, saling bersilaturahmi demi kemajuan dua wilayah meski di kabupaten bahkan provinsi yang berbeda. Beberapa waktu lalu, sekira akhir tahun 2021 (persisnya 8 Desember), pihak Mungkid, dalam hal ini jajaran UPK, juga sudah melakukan kegiatan studi banding pengelolaan UPK di Girisubo, Gunungkidul.

Menanggapi sambutan Camat Mungkid, Panewu Girisubo juga menyampaikan hal senada. Slamet Winarno sangat berterimakasih atas sambutan dan tanggapan dari tuan rumah yang sangat luar biasa. Setelah mengenalkan satu demi yang elemen dan person yang ikut rombongan dari Girisubo, poin penting yang disampaikan Slamet adalah harapannya bahwa kegiatan ini ke depan kiranya akan terus terjalin antara dua pihak, untuk saling memberi manfaat satu sama lain untuk menunjang ketugasan, dan akan lebih baik jika jalinan komunikasi antara pelbagai sektor dan elemen di Mungkid dan Girisubo tersebut bukan semata-mata karena ketugasan saja, bahkan lebih jauh lagi bisa terus terbentuk siaturahmi yang kuat. “Silaturahmi itu bisa menambah umur dan menambah rezeki,” kata Slamet.

Sementara itu, Ketua UPK Giri Kencana Girisubo, Sumpono, ST, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan pemberdayaan warga di Mungkid Magelang. "Kami dari UPK ke Mungkid secara khusus ingin studi banding tentang bagaimana pemberdayaan ekonomi warga melalui UPK di sini. Kelebihan yang saya apresiasi di Mungkin, yakni hubungan yang harmonis antara UPK dengan warga/kelompok binaan. Ini bagus dicontoh untuk UPK di mana pun, termasuk Girisubo," kata Sumpono.

Koordinator PKB Girisubo, Hudoyo, SSos, juga merasakan hal yang sama. "Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonominya di sini berkembang bagus, ada pendampingan yang berkesinambungan dan melibatkan banyak sektor. Ini akan menjadi inspirasi untuk pembinaan UPPKA yang menjadi binaan BPKB Girisubo," kata Pak Hud, sapaan akrabnya.

Selepas itu, dilaksanakan acara saling memberikan cinderamata/kenang-kenangan dan foto bersama dalam berbagai pose dan gaya. 

Dalam kesempatan tersebut sekaligus juga dilaksanakan acara pelepasan kepada Arif Yahya, SSTP yang kini menjabat sebagai Panewu Anom Saptosari (sebelumnya Panewu Anom Kapanewon Girisubo) serta Winarjo, AMd yang memasuki masa purna tugas (jabatan terakhir sebagai Kepala Jawatan Keamanan Kapanewon Girisubo). Pelepasan ditandai dengan pemberian cinderamata dari Panewu Slamet Winarno.

Acara seremonial pun selesai, selanjutnya peserta makan bersama, salat magrib, diteruskan melakukan perjalanan pulang ke Gunungkidul.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine