Pentingnya Fase Pre-Konsepsi untuk Mencegah Stunting

Oleh: Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K)


Kehamilan, Sesuatu yang Luar Biasa

Peristiwa hamil adalah hal yang paling ditunggu tunggu oleh setiap pasangan yang baru menikah. Salah satu tujuan dari menikah adalah untuk melanjutkan garis keturunan, maka akan penting dan bersifat wajib ibu hamil harus sehat dan melakukan perencanaaan kehamilan (family planning) dengan baik karena kehamilan adalah proses panjang yang menentukan kwalitas hidup seseorang dari pre-konsepsi sampai usia balita.

Dalam Islam dikenal hukum keesaan Tuhan (sunatullah), demikian disitir oleh Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) dalam acara webinar beberapa waktu lalu. Beliau menyebutkan, bahwa setiap calon bayi perempuan sudah mempunyai calon telur atau dalam bahasa jawa di sebut uritan yang berjumlah kurang lebih 6 sampa 7 juta telur dan setelah bayi lahir akan berkurang menjadi 1, 2 juta sel telur dan setelah memasuki usia puber jumlah telur akan berkurang menjadi kuarang lebih 3.500.000 sampai 4000.000 telur. Di masa ini remaja putri biasanya memasuki fase menarce atau menstruasi pertama dan ini terjadi di umur atara 12 sampai 14 tahun, bahkan ada yang umur kurang dari 10 tahun ada yang sudah mulai menstruasi, dengan bertambahnya usia jumlah telur akan terus berkurang secara alami sampai masa menopouse.

Menurut UU Perkawinan No 16 Tahun 2019, pasal 7,  usia nikah bagi calon pengantin minimal 19 tahun baik laki laki maupun perempuan. Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan calon ibu maupun orang tua sehat secara fisik maupun biologisnya. 

Pernikahan dini di Indonesia sendiri memang masih cukup tinggi. Maka berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah agar pernikahan dini bisa di tekan atau berkurang,  namun hasil belum maksimal. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak akibat nikah dini, generasi yang dilahirkan oleh seorang ibu dibawah usia 21 tahun berpotensi BBLR, berat badan bayi lahir rendah atau kurang dari 2,5 kg dan panjang badan kurang dari 49 cm dan berpotensi stunting.

Usia hamil yang baik bagi seorang wanita atau disebut dengan reproduksi sehat adalah mulai dari usia 21 tahun sampai usia 35 tahun dengan jarak kelahiran 2 sampai 5 tahun. Di usia inilah kualitas telur dari seorang ibu berada pada kondisi puncak atau sangat baik, dan dalam kondisi reproduksi sehat. Dan secara biologis tubuhnya sudah siap untuk hamil dan harapannya usia 21 untuk perempuan sudah mampu menyesuikan kehidupan rumah tangga dengan lingkungan dan pasangan baru, sedangkan untuk laki laki sudah mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga baru.

Proses pre-konsepsi sangat penting dan melibatkan calon pasangan kedua belah pihak harus sama sama menpersiapkan diri sebagai calon istri atau ibu yang memproduksi sel telur dan calon bapak atau suami yang memproduksi sel sperma .

Tahapan persiapan menikah

1. Periksa kesehatan dipuskesmas untuk mengetahui status kesehatan sebaiknya dilakukan 3 sampai 4 bulan sebelum menikah, apakah ada penyakit menular atau tidak;

2. Status gizi sangat penting untuk calon pasangan karena dari gizi yang baik akan mengahasilkan kualitas sperma dan sel telur yang baik pula, selain itu bisa ditambahkan dengan mengkonsumsi tablet asam folat dan tablet tambah darah sesuai petunjuk dokter;

3. Melakukan imunisasi TT. Imunisasi dlakaukan sebanyak 3 kali. Imunisasi TT Iatau yang pertama dilakukan satu bulan atau dua minggu sebelum menikah, imunisasi TT II dilakukan sebulan setelah TT I . Vaksin dapat melindungi hingga 3 tahun kedepan, TT III dilakukan 6 bulan setelah TT II, efektif melindungi selama 5 tahun berikutnya.

4. Menjaga kebersihan alat atau organ reproduksi dengan baik dan benar;

5. Memperbaiki pola makan dan pola hidup yang sehat, hindari rokok, minuman beralkohol, tidur larut malam dan makanan yang mengandung bahan pengawet maupun pewarna buatan;

6. Lakukan olah raga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.

Dokter Hasto menyebutkan bahwa sel telur dihasilkan oleh seorang wanita hanya satu setiap bulannya dan di perjuangkan oleh banyak sel sperma bahkan antara enam puluh sampai tujuh puluh bahkan jutaan sperma, dan hanya satu yang jadi pemenang. Maka setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai pemenang, maka jangan jadi makhluk lemah, jangan lesu, harus semangat karena tuhan ciptakan manusia sebagai pemimpin. 

Dalam setiap melakukan hubungan suami istri seorang laki laki mampu menghasilkan antara tiga sampai lima CC sel sperma dan dalam setiap CC mengandung kurang lebih duapuluh jutaan sel sperma, untuk itu persiapan pranikah juga perlu dilakukan seorang calon suami dengan mebiasakan hidup bersih dan sehat demi memperbaiki kualitas keturunan atau generasi penerus yang akan menjadi kebanggaan keluarga dan sebagai penerus pembangunan dan cita-cita bangsa.


Faktor Penentu Kesehatan Seseorang

Berbicara hidup sehat, banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, antara lain faktor pola makan, gaya hidup (live style) dan faktor keturunan. Dari awal bertemunya sel telur dan sel sperma yang disebut embrio usia 47 hari, semua organ tubuh kepala badan kaki sudah mulai terbentuk dan sampai usia 56 hari, yang kemudian akan menentukan tipe tubuh yang dimiliki calon bayi. 

Ada tiga (3) yang harus kita kenali,  yang pertama tipe Endodern/Endomorph lapisan dalam atau usus yang berkembang dominan. Orang tipe seperti ini akan gampang sekali gemuk dan subur waluupun makan sedikit . 

Yang kedua Mesomorph yang berkembang dominan otot dan biasanya bertubuh atletis dan cenderung langsing. 

Yang ketiga Ektodern/ ectomorph yang dominan berkembang kulit dan syaraf-nya, tipe orang seperti ini banyak berfikir dan banyak pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.[] 

  (Resum video dari Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), oleh Nur Istiqomah, PKB Purwosari, Gunungkidul).

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine