Orientasi TPK Nglipar, Panewu: "Kegiatan Pendampingan Harus Berbasis Data yang Akurat...!"

Kontributor: Ir Sulistyana (penyuluh KB Nglipar)


NGLIPAR
| Peran keluarga merupakan hal yang perlu dioptimalkan dalam membentuk generasi yang berkualitas dan berkarakter. Untuk mengoptimalkan peran keluarga salah satunya dilakukan proses intervensi dalam bentuk pendampingan dari berbagai lembaga atau institusi diantaranya sinergitas penyuluh KB, bidan, TP PKK dan kader KB.

Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari unsur bidan, kader PKK dan kader IMP  yang sudah terbentuk diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, yang merupakan satu tim kerja saling berkolaborasi untuk program percepatan penurunan angka stunting sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Tepatnya hari Selasa tanggal 30 November 2021 pukul 09.00 WIB di aula Kapanewon Nglipar diselenggarakan Orientasi Tim Pendamping Keluarga. Acara dibuka dengan berdoa dipandu oleh pembawa acara dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Keluarga Berencana.

Hadir pada acara tersebut Panewu Nglipar, Muh Setyawan Indriyanto, SH, MSi, penyuluh KB, tim fasilitator tingkat kabupaten, seluruh anggota tim pendamping keluarga (TPK) se-Kapanewon Nglipar, serta petugas pengolah data.

Dalam sambutannya Panewu Nglipar menyatakan bahwa isu stunting merupakan permasalahan nasional, dan Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas yang masuk dalam RPJMN tahun 2020-2024 dengan target penurunan dari kondisi 27,6 % pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14% pada tahun 2024.

Untuk itu sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia kita diharapkan mendukung program percepatan penurunan angka stunting dengan sungguh-sungguh, penuh semangat, berintegritas, kreatif dalam melakukan intervensi terhadap permasalahan yang dihadapi keluarga sasaran.

Beliau mengatakan bahwa tugas ini berat namun sangat mulia dalam rangka menyiapkan generasi yang berkualitas dimasa yang akan datang. Kegiatan ini juga harus di dukung dengan data-data yang akurat sehingga dapat mendukung kebijakan dalam program percepatan penurunan angka stunting.

Disamping itu beliau berharap dengan adanya tim pendamping keluarga sejumlah 15 TPK kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dapat berjalan optimal guna meningkatkan ketahanan keluarga serta pernikahan dini dapat di cegah.

Selanjutnya dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahim," acara Orientasi Tim Pendamping Keluarga d buka secara resmi oleh Panewu Nglipar.

Acara dilanjutkan penyampaian materi Orientasi Tim Pendamping Keluarga oleh tim fasilitator kabupaten yang telah mengikuti TOT tingkat provinsi yaitu Dwi Arti Novitasari, SH dan Fatimah. Materi yang disampaikan meliputi:

1. Overview pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan stunting
2. Pendampingan keluarga bagi catin
3. Pendampingan keluarga bagi ibu hamil dan pasca persalinan
4. Pendampingan keluarga bagi keluarga baduta dan balita
5. Aplikasi ELSIMIL bagi calon pengantin

Sebelum acara ditutup, Koordinator PKB Kapanewon Nglipar, Ir. Sulistiyana, berharap dengan adanya orientasi ini mampu meningkatkan pengetahuan Tim Pendamping Keluarga tentang pengertian stunting, sasaran program, tugas-tugas tim, tata kelola pendampingan dan mampu mengoperasionalkan aplikasi ELSIMIL.

Akhirnya acara ditutup pada pukul 12.30 WIB oleh pembawa acara.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine