Kampung KB Plembutan, Playen Siap Sukseskan Program Pencegahan Stunting Melalui DAHSAT

Koresponden: Drs Edy Pranoto (Direktur BPKB Playen, Gunungkidul)


PLAYEN | Peraturan Presiden nomer 72 Tahun 2021 terkait Percepatan Penanggulangan Stunting telah mengamanatkan kepada BKKBN untuk menjadi koordinator lapangan dalam melaksanakan kebijakan presiden tersebut.

Angka nasional kasus stunting pada tahun 2019 masih dikisaran 27 % dari seluruh anak balita yang ada. Sementara BKKBN telah mentargetkan ditahun 2024 jumlah kasus anak stunting bisa ditekan diangka 24 %. Mengingat waktu yang tinggal tiga tahun lagi ,maka sudah seharusnya BKKBN mengambil berbagai langkah strategis , terpadu, yang akan memberi dampak masif  bagi upaya penurunan angka stunting.

Diakhir tahun 2021 ini , tepatnya dimulai pada bulan OktoberBKKBN telah bekerja cepat mengawali usaha pencegahan stunting melalui pembentukan tim pendamping keluarga (TPK), yang anggotanya dari unsur bidan, PKK dan kader KB (IMP). Tim ini bertugas secara khusus memberikan pendampingan, fasilitasi, pelayanan, serta rujukan bagi sasaran pencegahan risiko stunting. Diharapkan proses pembentukan dan pembekalan bagi Tim Pendamping Keluarga akan selesai di bulan Desember ini, sehingga di tahun 2022 siap untuk bekerja.

Disamping TPK, BKKBN juga telah meluncurkan program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting). Program ini bertujuan untuk menanggulangi kecukupan gizi  bagi sasaran risiko stunting (calon penganten/calon PUS baru; bumil, busui, dan anak bawah lima tahun) berbasis pada sumber pangan local melalui pengolahan yang benar dengan model penyediaan makanan secara non komersial, komersial, dan atau kombinasi antara social dan komersial.

Di provinsi Daerah istimewa Yogyakarta, program DASHAT telah diluncurkan oleh kepala BKKBN Republik Indonesia, dr DR (HC) Hasto Wardoyo, Sp OG (K), pada selasa 30 November 2021, yang disaksikan oleh kepala Perwakilan BKKBN DIY, bupati se-provinsi DIY, kepala SKPD KB se-DIY, Ketua Asosiasi AKU Sejahtera, BPS, PKB , Ketua Tim Penggerak PKK tingkat Provinsi, serta kader kampung KB se-provinsi DIY.

Menyambut program DASHAT tersebut, dengan cepat ketua kampung KB Plembutan, Playen melakukan pertemuan pengurus kampung KB pada hari Rabu 1 Desember 2021. Pertemuan ini dihadiri oleh Lurah Kalurahan Plembutan, yang diwakili oleh  Jagabaya, Surono, Sri Sutarmiyati selaku Kamituwa, PKB kalurahan setempat, pengurus kelompok kerja kampung KB, serta kader PPKBD dan sub PPKBD se-kalurahan Plembutan.

Dalam pertemuan Pokjanal Kampung KB yang diselenggarakan di balai pedusunan Plembutan Timur ini, Saidi selaku ketua Kampung KB mengajak agar semua kader PKK, kader KB tingkat dusun yang berjumlah sebelas dusun, untuk ikut serta mensukseskan program pencegahan dan penanggulangan stunting dengan membantu kerja dari TPK.

Sementara itu, Surono menyampaikan pesan bahwa kampung KB yang semula ada ditingkat pedusunan, kini pelan tetapi pasti harus ditingkatkan levelnya menjadi tingkat kalurahan. Oleh karena itu diharapkan semua kader dari dusun luar dusun kampung KB ikut serta didalam mensukkseskan program kampung KB.

Lebih lanjut, Saidi membeberkan bahwa Kampung KB yang berlokasi di dusun Wiyoko Utara telah selesai di dalam membangun ruang kerja untuk lokasi sekretariat kampung KB dan sebagai lokasi Rumah Data Kependudukan. Sebagai ketua Kampung KB, beliau meminta agar kader Pokjanal dari dusun lain ikut serta mendukung, mengisi data kependudukan, dan KB di Rumah Data Kependudukan tersebut.

Sementara itu, Drs Edy Pranoto selaku PKB Kalurahan Plembutan melakukan pendampingan bagi tim Pokjanal Kampung KB di setiap dusun di dalam membuat visi dan misi masing-masing dusun dalam rangka mendukung program cegah stunting.

Hal yang bisa menjadi catatan penting adalah kesiapan Kampung KB Plembutan dalam mensukseskan program DASHAT dengan merencanakan untuk segera melakukan penanaman sayur dan pohon buah secara bersama di sasaran resiko stunting. Diprogramkan pula bagi seluruh pengurus kampung KB untuk segera melakukan eksekusi beternak ayam petelur serta penyebaran bibit ikan di kolam dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi bagi sasaran risiko stunting.

Sementara itu di Dusun Toboyo Barat telah disiapkan program Ramah Keluarga Berencana yang ditujukan bagi ibu hamil, ibu pasca melahirkan, dan ibu yang punya anak sudah dua.

Untuk dusun Papringan sendiri punya program kerja berupa pelatihan memasak yang benar (memasak ramah gizi) yang ditujukan bagi calon ibu muda dan ibu muda.

Dusun Plembutan Barat kadernya memiliki program pendampingan bagi ibu pasca melahirkan dan ibu hamil dalam penyiapan penyajian makanan Pendamping ASI.

Dalam sisi warna sari, saudara Dewi selaku staf dari Kamituwa mengajak dan mengajarkan bagi semua kader perwakilan dari dusun-dusun lain untuk ikut berpartisipasi aktif di dalam mengisi status Facebook dan Instagram yang dimiliki oleh Kampung KB Plembutan.

Pertemuan Pokjanal kampung KB diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk mensukseskan program pencegahan dan penanggulangan stunting melalui kesiapan semua pengurus untuk mendukung program Pendampingan Keluarga dan program DASHAT yang siap untuk ditayangkan di media Facebook Kampung KB Plembutan.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine