Hasil Rakor Lintas Sektor Kapanewon Panggang: Sebelum Ijab Kabul, Calon Manten Harus Mendapatkan KIE Persiapan Pernikahan di BPKB

Oleh: Drs Supriana & Susilastuti (PKB dan pramusaji Kapanewon Panggang)

PANGGANG | Awalnya adalah rapat koordinasi lintas sektor di Kapanewon Panggang yang bertempat di balai penyuluhan KB, tepatnya bulan Juni 2021 lalu. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Panewu Kapanewon Panggang, Kepala KUA Kapanewon Panggang, Polsek, Danramil, Kepala UPT Puskesmas Panggang I, Kepala UPT Puskesmas Panggang II, Ketua TP PKK Kapanewon Panggang, bidan desa Puskesmas Panggang I, bidan desa Puskesmas Panggang II, serta 6 PPKBD se-Kapanewon Panggang. 

Pertemuan tersebut berhasil mendapatkan satu kesimpulan yang sangat membantu melancarkan program Bangga Kencana yang program tersebut sangat bermanfaat bagi berhasilnya pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kapanewon Panggang. Antara lain hasil kesimpulan tersebut adalah bagi calon pengantin yang akan melakukan ijab kabul setelah tarek di KUA dan imunisasi di Puskesmas diharuskan datang di Balai Penyuluhan KB untuk diberikan KIE persiapan pernikahan.

"Hal ini dilakukan agar para calon manten lebih paham pentingnya KB dan mengetahui alat kontrasepsinya. Lebih pentingnya lagi agar keluarga yang terbentuk akan lebih terencana. Karena keluarga yang berencana sejak dini akan terbentuk keluarga yang keren," ujar Supriana, SSos, koordinator PKB Kapanewon Panggang yang akrab dipanggil Pak Pri.

“Di tahun 2021 ini di Kapanewon Panggang banyak ditemukan pernikahan dini yang antara lain karena hamil di luar nikah dan perceraian di usia pernikahan yang masih terlalu muda yang antara lain disebabkan karena faktor perekonomian. Kita sangat prihatin dengan keadaan seperti ini. Maka dari itu, kita wajib melakukan terobosan-terobosan baru agar hal ini dapat ditekan sekecil mungkin,” demikian statmen Kepala KAU Kapanewon Panggang, Jemino, SHI.

Panewu Panggang, Drs Winarno, MSi, menyetujui dan menyambut baik terobosan tersebut karena di masa pandemi ini banyak laporan terjadi pernikahan dini yang terpaksa harus dilakukan pernikahan dengan alasan hamil di luar nikah. Selain itu, kasus perceraian dimasa pandemi juga perlu diwaspadai karena kurang kuatnya mental masyarakat dalam menghadapi permasalahan ekonomi. “Ini menandakan bahwa sosialisasi dan KIE di kalangan remaja, pemuda, dan calon manten sangatlah penting dan itu adalah salah satu tupoksi dari teman-teman di BPKB," ujar Winarno.

Dari bulan Juni sampai November 2021, sudah 40 pasang calon manten yang datang di Balai Penyuluhan KB untuk mendapatkan penyuluhan. Masing-masing calon manten mendapatkan materi penyuluhan antara lain:

1.      Cegah stunting itu penting

2.      Cegah stunting di 1000 HPK

3.      Pengenalan alat kontrasepsi bagi calon manten

4.      Keluarga berkualitas keluarga berencana

5.      Pentingnya komunikasi dalam keluarga

6.      Keluarga berkualitas

7.      8 fungsi keluarga

8.      Ketahanan keluarga

Selain materi dan penyuluhan, yang didapat calon manten dari balai penyuluhan KB juga mendapatkan satu lembar surat keterangan yang menerangkan bahwa calon manten tersebut sudah mendapatkan penyuluhan di Balai KB. Surat keterangan tersebut nantinya dipergunakan sebagai syarat untuk melaksanakan ijab qabul.

Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan, calon manten tahu dan paham pentingnya keluarga yang berketahanan dan paham akan makna yang terkandung di 1000 HPK agar terhindar dari masalah stunting serta bisa melahirkan generasi penerus yang berkualitas.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine