Pertemuan Trikomponen Bangga Kencana Kapanewon Girisubo Agendakan Vaksinasi Keluarga dan Baksos MKJP

 Koresponden: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Girisubo)


PONJONG | Dalam rangka monitoring dan evaluasi program Bangga Kencana di wilayah Kapanewon Girisubo, UPT Puskesmas Girisubo mengadakan kegiatan pertemuan Trikomponen. Ada tiga komponen yang ikut dalam kegiatan ini, sesuai dengan namanya, yakni: UPT Puskesmas (Kepala UPT dan bidan), kader PPKBD semua kalurahan, serta BPKB (penyuluh KB dan pramsaji). 

Kegiatan ini dikemas dalam suasana yang santai dan rekreatif, lokasinya di luar kapanewon Girisubo, yakni di aula rumah makan Gubug Ndeso, Sawahan, Ponjong, Gunungkidul. Kader, bidan, dan penyuluh KB datang bersama-sama ke lokasi naik armada anakbus yang sudah menjadi langganan berkali-kali, milik Mas Gareng (Nglindur, Girisubo), dan sampai di lokasi sekitar jam 11.45 WIB. Semua kader dan bidan berpakain seragam, hanya penyuluh KB-nya yang rela berpakain seadanya. Hahaha...!


Vaksinasi Keluarga

Acara digelar selepas salat Jumat, dibawakan oleh Sabrur Rohim, SAg, MSI, dengan pertama-tama mengajak segenap hadirin untuk berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Setelah itu, dilanjutkan sambutan oleh koordinator PLKB, Hudoyo, SSos. Dalam sambutannya, Hudoyo berterimakasih atas kehadiran semua peserta rapat. "Alhamdulillah, saya sangat senang, hari ini semua ada. Penyuluh KB, kader KB, bidan, kader BKR, bahkan Bapak Kepala Puskesmas juga rawuh. Lengkap semuanya," ujar Pak Hud, sapaan akrabnya.

Disampaikan oleh Pak Hud, bahwa capaian kesertaan KB di Girisubo masih sangatlah rendah. Sehingga, sangat dibutuhkan aksi nyata kegiatan pelayanan dalam rangka meningkatkan capaian. Selain itu, lanjutnya, penyuluh KB di lapangan juga dibebani amanah untuk menyelenggarakan vaksinasi keluarga di wilayahnya masing-masing. "Oleh karena itu, nanti kita akan bekerjasama dengan segenap lintas sektor di Girisubo untuk melaksanakan vaksinasi keluarga tersebut," kata Pak Hud.


Positivity Rate

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Girisubo, Sugondo, SST, MM. Pak Gondo, sapaan akrabnya, sangat berterimakasih kepada para penyuluh KB, bidan, dan kader kalurahan yang telah bersama-sama hadir dalam rangka menyukseskan acara Trikomponen kali ini. Pertama-tama, Pak Gondo menyampaikan informasi yang menggembirakan bahwa angka kasus covid-19 di Girisubo alhmadulillah makin hari kian berkurang. "Ini terjadi semoga karena kegiatan vaksinasi yang kita lakukan," kata Pak Gondo.

Pak Gondo menyampaikan update kasus covid-19 di Girisubo, per hari itu, Jumat (27/08), bahwa total yang terpapar sebanyak 232, yang sembuh 197, yang berarti bahwa tingkat kesembuhan di Girisubo sebanyak 84%.

"Dari angka tersebut, yang masih sakit dan isolasi mandiri di rumah, sebanyak 16 orang. Sedangkan yang meninggal, dengan hasil swab positif, sebanyak 19 orang, yang berarti bahwa tingkat kematian 8%, padahal seharusnya tidak lebih dari 2,8 sampai 3%," tambah Sugondo.

Pak Gondo juga menyebut soal positivity rate kasus covid-19 di Girisubo yang tergolong rendah. Positivity rate adalah kemampuan seorang terpapar covid-19 untuk menularkan ke orang lain. Di Girisubo hanya ada di kisaran 1:19, artinya satu orang bisa menularkan ke 19 orang. "Ini terendah se-Gunungkidul, karena di kapanewon lain jauh lebih besar lagi angkanya. Meski demikian, tetap saja ini menjadi permasalahan kita bersama, sehingga kita tetap harus menaati prokes. Kita bisa saja akan PPKM terus demi menekan angka kasus covid-19 supaya makin mengecil," terang Pak Gondo.

Pak Gondo menambahkan bahwa dari jumlah penduduk Girisubo yang sekitar 25.600-an sekian, baru 70% saja yang mendapatkan vaksinasi, yakni 18.165 orang, sedangkan yang mendapatkan dosis 1 baru 11.048 orang, jadi masih kurang jauh. "Dari 8 desa, sebagian besar warganya sudah mendapatkan vaksinasi, sedangkan yang masih kurang adalah Jepitu, Balong, dan Songbanyu. Oleh karena itu, jika tadi Pak Hudoyo mengatakan akan melaksanakan vaksinasi, maka bisa dilaksanakan di tiga wilayah tersebut melalui kerjasama dengan Puskesmas dan sektor-sektor lain," papar Pak Gondo.


Kontrasepsi di Masa Pandemi

Selanjutnya, terkait rencana aksi untuk meningkatkan capaian kesertaan KB di masa pandemi, Pak Gondo sangat setuju diadakannya kegiatan untuk menjaring akseptor baru KB ataupun ganti cara. 

"Saya juga tidak ingin disalahkan jika banyak terjadi kehamilan dan kelahiran di masa pandemi gegara PPKM, maka memang sebaiknya kesertaan KB harus digenjot, agar kehamilan yang tak direncanakan bisa ditekan seminimal mungkin. Oleh karena itu, saya sangat mendukung kegiatan baksos program KB," kata Pak Gondo.

"Hanya saja, saya tekankan, dan mohon ini disampaikan ke masyarakat, bahwa untuk menghindari kerumunan, untuk menghindari kegiatan atau pertemuan di faskes, terutama dengan nakes, sebaiknya alkon yang dipilih adalah MKJP, bisa IUD atau implan. Kontrasepsi terbaik di masa pandemi seperti sekarang adalah MKJP, metode kontrasepsi jangka panjang. Jadi monggo diatur pelaksanaannya, intinya saya mendukung, di PMB sebagaimana tadi direncakan, juga saya oke saja," pungkas Sugondo.

Acara kemudian dilanjutkan tanya jawab dan dialog interaktif untuk teknis kegiatan vaksinasi keluarga dan baksos MKJP. Setelah selesai, acara diakhiri, dan peserta rapat makan siang bersama, foto bersama dan akhirnya pulang.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine