Dari Monev Bulan Bakti Pelayanan KB Suntik Kapanewon Karangmojo, Ada Masukan Agar Suntik KB 3 Bulanan Bisa Menstruasi

Kontributor: Indhah Pratiwi & Yudi Setiawan, SH (pramusaji dan PKB Karangmojo)


KARANGMOJO
| Kamis (8/4) telah berlangsung acara, "Monitoring dan Evaluasi Bulan Bakti Pelayanan KB Suntik", oleh Perwakilan BKKBN DIY, yakni dalam hal ini oleh Koordinator Bidang KB-KR, Ratna Anita Sari, SSi, MSc beserta staf dan perwakilan dari DP3AKBPM dan D Gunungkidul, Dra Dwi Iswantini beserta staf. 

Menurut Kabid KB Dra Dwi Iswantini, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi Suntik nasional yang dilaksanakan selama Februari, Maret, dan April. Tujuannya, kata Dwi, adalah untuk mengetahui: (1) perkembangan kesertaan KB suntik di era pandemi; (2) untuk mengetahui kualitas alat kontrasepsi; (3) untuk monitoring stok kontrasepsi alokon suntik; (4) untuk monitoring kesiapan faskes dalam rangka pelayanan KB suntik di era pandemi. Kegiatan dilaksanakan di Karangmojo hanya karena pertimbangan sampling.

Sebagai sasarannya adalah di  PMB Rismintarti Sulastinah, SST, Banyubening 1, Bejiharjo, Karangmojo dan dilanjutkan ke UPT Puskesmas Karangmojo 2, Banyubening, yang bertemu dengan Evi Kurnia Dewi, AMd Keb selaku koordinator KIA-KB,  didampingi oleh PKB Karangmojo, Yudi Setiawan, SH. Monitoring dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB sd 12.30 WIB.

Monitoring ini, lanjut Dwi, bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan KB yang ada di PMB dan Puskesmas Karangmojo 2 khususnya KB suntik, sekaligus untuk memperoleh informasi dalam pendistribusian alkon, kondisi alkon dan penyimpanan alkon yang sudah di distribusikan ke Puskesmas dan PMB serta usulan untuk meningkatkan pelayanan KB. 

Hasil monitoring di PMB Rismintarti Sulastinah,  ternyata KB suntik cukup banyak di minati, karena dalam satu bulan dapat melayani 70-80 akseptor baik baru maupun ulang. Ada beberapa masukan dari akseptor, untuk disediakan suntik satu bulanan yang menjadikan akseptor bisa menstruasi, karena selama ini sebagian akseptor suntikt tiga bulanan tidak mengalami menstruasi, sehingga meminta untuk perbaikan kualitas agar alokon suntik tiga bulanan bisa mengalami menstruasi.

Dengan adanya masukan ini, Ratna mengatakan bahwa  Perwakilan BKKBN akan memperbaiki kualitas alat kontrasepsi yang akan di distribusikan. 

Sedangkan hasil monitoring di UPT Puskesmas Karangmojo 2, akseptor berkurang karena pandemik covid-19 yang melanda sejak setahun terakhir dan Kalurahan Bejiharjo sendiri pernah menjadi zona merah dalam kasus covid-19.[] 
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine