Bawang Merah Organik, Ikon Unggulan Kampung KB Wareng, Kepek, Saptosari


Kontributor: Ervina Budiati & Ahmad Harwanto, SSos (pramusaji & PKB Saptosari)

SAPTOSARI | Saat ini masyarakat Indonesia sedang memulihkan sendi-sendi kehidupan pasca wabah yang begitu dahsyat menyerang negeri tercinta ini. Protokol kesehatan selalu diutamakan apalagi dalam pertemuan-pertemuan yang kini sudah sedikit demi sedikit digerakkan. Kampung KB Wareng, Kepek, Saptosari mulai melakukan kegiatan rutin Forum Musyawarah Kampung KB yang digelar di auala Balai Dusun Wareng, pada Rabu (18/11), pukul 09.00-11.00 WIB. 

Turut hadir dalam acara ini Moh Amirudin, SSos, Kasi Dalduk DP3AKBPM dan D Gunungkidul, Ahmad Harwanto, SSos selaku pembina wilayah dari BPKB Kapanewon Saptosari, Suyanto selaku Kepala Dukuh Padukuhan Wareng, Mujiyono selaku Kamituwa Kalurahan Kepek, Sudiyanto selaku staf Danarto Kalurahan Kepek, dan Anggota Pokja Kampung KB yang berjumlah 20 Orang. 

Acara dibuka dengan sambutan Kepala Dukuh Padukuhan Wareng yang menyambut bahagia acara ini dan tetap berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, dan menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penyakit terutama virus corona. Selanjutnya acara diambil alih oleh Moh Amirudin, SSos yang mengajak dan memberikan semangat kepada anggota Pokja Kampung KB untuk berkarya kembali terutama dalam Poktan UPPKS agar kembali menanam benih bawang merah organik. Bawang merah organik sudah menjadi ikon produk unggulan Kampung KB Wareng. 

“Ambil manfaat dari pembangunan jalan menuju pantai yang melewati daerah kita ini, pajang di pinggir jalan produk-produk unggulan milik Kampung KB Wareng, jangan hanya kita sebagai warga yang berdampak pembangunan jalan hanya menjadi penonton hilir mudik perekonomian, namun kita juga ikut andil di dalamnya”, begitu motivasi yang diberikan Kasi Dalduk DP3AKBPM dan D tersebut.

Tak lupa juga Ahmad Harwanto, SSos memberikan kiat-kiat pemasaran olahan produk lokal, yaitu dengan berbagai cara antara lain:

1. Tunjukan manfaat produk, bukan perbandingannya. Bagaimana cara Anda memasarkan diri adalah semua tentang apa yang membuat Anda berbeda.

2. Dengarkan masukan pelanggan. Jika ada keluhan dari pelanggan, dengarkan dan koreksi diri dengan cara mengkoreksi apa yang kurang dari produk yang kita jual.

3. Berpikir "out of the box". Di era digital seperti sekarang ini semua serba online, gunakan media sosial yang mudah dijangkau oleh masyarakat kebanyakan seperti WA, gunakan media status WA untuk memasarkan produk yang kita miliki.

4. Jangan mudah mengeluh dan putus asa. Jika suatu hari produk kita belum laku, jangan mudah memutuskan untuk berhenti namun semangati diri untuk selalu mencoba lagi.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine