SIAP-SIAP! E-Visum Generasi 4 Akan Terkoneksi dengan DUPAK, SIMSDM, Absensi, SKP, dan Data Capaian Program di Lapangan

Kontributor: Drs Edy Pranoto, Playen

Jakarta | BKKBN sedang melakukan perubahan besar pada dua agenda utama, yaitu transformasi dan restrukturisasi kelembagaan yang diimplementasikan pada terbentuknya 11 jabatan fungsional profesional di lingkungan BKKBN. 

PKB merupakan salah satu jabatan fungsional yang menjadi andalan BKKBN. Perubahan ini muaranya bertujuan pada percepatan pelayanan pada masyarakat menuju hasil yang optimal. E-visum Generasi 4 merupakan upaya konkret wujud transformasi dari input, proses menuju outcome dalam bentuk laporan DUPAK PKB dan tercapainya program Banggakencana sebagai impact-nya.

Capaian KB yang Terus Menurun
Deputi bidang ADPIN (Advokasi Penggerakan dan Advokasi), Nofrijal, SP, MA, menyampaikan ada lima komponen penting dalam managemen modern, yaitu: 
1. Sumber daya manusia (perampingan pejabat strukturak pengayaan pejabat fungsional)
2. Adanya sistem yang baku (menyangkut SOP, NSPK)
3.  Organisasi yang modern (kaya fungsi )
4. Teknologi dalam bekerja (penguasaan teknologi, seperti digitalisasi, aplikasi sistem)
5. Branding atau image dari sebuah organisasi yang dibangun

Beliau katakan, mengapa capaian program KB terus menurun setelah PKB masuk sebagai tenaga ASN BKKBN Pusat? Hal ini perlu segera dikaji dan dicari solusinya, mengingat tahun 2020 bukan lagi masa transisi, tetapi sudah harus ada dampak nyata bagi program Banggakencana atas bergabungnya PKB sebagai ASN Pusat.

Melalui acara, Sosialisasi Evaluasi Uji Coba E-Visum Generasi 4, yang berlangsung secara virtual meeting pada tanggal 7 Agustus 2020, Nofrijal menyampaikan ada empat prioritas utama sasaran BKKBN, yaitu:
1. Eliminasi angka unmetneed
2. Kontrol angka dropout ber-KB
3. Keanggotaan kelompok kegiatan harus stabil atau meningkat
4. Penyiapan Generasi Berencana

Keempat agenda utama itu harus mampu dijawab melalui empat poin berikut:
1. Kesiapan data KB dan KS di lapangan
2. Jalinan kemitraan harus diperkuat (tingkat dusun sampai pusat maupun secara sektoral)
3. Peningkatan kegiatan penyuluhan (komunikasi, informasi, dan edukasi ) pada sasaran
4. Layanan dan stok alkon di faskes harus memadai

Kenapa Harus Generasi 4? 

Penerapan aplikasi E-Visum generasi 4 akan memberikan fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai jaringan multi level networking antara BKKBN Pusat , Perwakilan BKKBN Propinsi, SKPD KB di Kabupaten, sampai dengan PKB dil apangan.
2. Sarana untuk memantau kualitas IMP/Poktan, karena kegiatan IMP terlaporkan secara update, online.
3. Ada fitur yang berfungsi untuk memantau PKB dalam bentuk grup jaringan
4. Untuk menginput informasi dari lapangan, dan sebaliknya ada feedback dari BKKBN
5. Koneksitas E-Visum generasi 4 dengan DUPAK, SIMSDM, absensi, SKP, serta data capaian program di lapangan yang kesemuanya akan menjadi data satu sistem yang multifungsi sebagai bentuk administrasi birokrasi modern.

Sudah Disosialisasikan 
E-Visum generasi ke 4 ini sendiri sudah disosialisasikan, melalui kegiatan ujicoba, yakni:

Pada tanggal 1 Juli 2020 sosialisasi APV G.4 dari Tim Dittifdok, Ditbinlap, pihak pengembang dengan melibatkan 33 Hubalila (sebagai mentor dari propinsi) dan 212 PKB yang ditunjuk.

Pada tanggal 1-3 Juli 2020 dilakukan diskusi ringan antara tim pengembang, admin Ditbinlap dengan PKB dan Hubalila.

Pada tanggal 3 Juli 2020 dilakukan ujicoba penggunaan APV G.4 oleh PKB yang ditunjuk.

Pada tanggal 1-3 Juli 2020 PKB menggunakan dua aplikasi sekaligus yaitu APV G.3 dan APV G.4

Pada tanggal 3 Agustus dilakukan evaluasi penggunaan APV G.4 terkait fitur di android, fitur di web, dan kebijakan.

Pada tanggal1-6 Agustus dilakukan diskusi terkait dengan optimalisasi fitur yang ada di APV G.4

Fitur Wilayah Binaan 

Ada evaluasi dari kegiatan ujicoba yang diikuti oleh 156 PKB dari target 212 peserta serta 33 Hubalila dari 55 yang ditargetkan sebagai peserta ujicoba tersebut.  

Dari sekian fitur item yang dievaluasi, ada fitur yang menjadi pertanyaan peserta, yaitu bagian wilayah binaan, di mana pengisian data wilayah binaan sebagai capaian program tetap di APV G.4 versi Web (bukan versi android), yang mana harus diisi per bulan.

Atas evaluasi tersebut, Deputi Adpin memberikan tanggapannya sebagai berikut:
1. Jam kerja bagi PKB supaya dibikin fleksibel dengan empat pilihan tempat kerja, yaitu Work from Office, Work from Field, Work from Weekend, dan Work from Home.
Working area kerja bagi PKB dibuat tiga, yaitu: desa utama (terkait dengan capaian), desa tambahan, dan developing area (desa berkembang).
2. Approval (persetujuan) atas E-visum PKB supaya dibuat satu titik (kabupaten/kota), tak perlu sampai propinsi, bila perlu di titik kecamatan.

Poin dan Koin 

Dari kegiatan tersebut akhirnya disimpulkan sbb:
1. PKB akan menggunakan APV G.4 versi delapan.
2. Penggunaan APV G.4 akan menghapus laporan F/I/Dal bilamana laporan SIGA sudah mapan.
3. PKB mengerjakan dua hal, yakni hal yang sesuai Permenpan 21 tahun 2018 serta kegiatan di luar Permenpan di mana diperoleh poin dan juga koin (tunjangan kinerja); kedepan diupayakan ada kebijakan supaya pekerjaan bisa berpoin juga berkoin.
4. Kegiatan PKB belum bernilai angka kredit bilamana belum di-approve (disetujui SKPD Kabupaten), dengan toleransi waktu sampai tanggal 3 tiap bulan (dinas kabupaten/kota harus memberikan sanggahan bagi kegiatan yang dilaporkan PKB namun tidak disertai bukti fisiknya).
5. Lokasi kerja PKB ada tiga area, yaitu wilayah binaan utama, pendukung, dan kampung KB
6. Jam kerja sementara masih menyesuaikan dari Biro Kepegawaian, yakni dari jam 08.00 + 7,5 jam.
7. Frekuensi kerja PKB masih seperti biasa, seperti di Perban No 5 tahun 2018 (Penyuluhan= 22 dan Non Penyuluhan/hari)
8. Bahwa penggunaan APV G.4 bertujuan untuk membangun sistem pelaporan berbasis kinerja yang terkoneksi dengan SIMSDM.
9. Tujuan akhir APV G.4 adalah untuk mencapai output dan outcome keberhasilan program Banggakencana.(*) 
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine