"Selamat Hari Lansia", Di Rumah Saja Cegah Corona!

Oleh: Dra Umi Wasriyati, MM 
(Koordinator PKB Wonosari, Gunungkidul)

***

MASA TUA BAHAGIA

Kami para usia lanjut seluruh Indonesia
Mau tetap berdaya guna bagi diri dan keluarga
Tingkatkan hubungan sosial di dalam masyarakat
Bertakwa kepada Tuhan yang melimpahkan rakhmat
Periksa kesehatan mencegah penyakit datang
dan kembangkan hobi sesuai kemampuan
badan sehat jiwa kuat sambut masa yang akan datang
Mutu hidup pun meningkat, masa tua bahagia

***

Lirik lagu tersebut di atas adalah menggambarkan semangat lansia di masa tua, bahwa mereka harus bahagia. Apalagi di masa pandemi Covid-1 9, di mana agar imun tetap kuat, maka lansia harus mempunyai semangat untuk terus menjaga kesehatan, suasana hati selalu bahagia sehingga bisa mencegah terpaparnya virus corona.

Keluarga-keluarga lansia harus bisa mendampingi kepada lansianya. Bagaimana kita bisa  mewujudkan lansia tangguh, dan bagaimana mempersiapkan diri menjadi lansia tangguh?
Ada apa sebenarnya dengan lansia? Tulisan di bawah ini akan sedikit mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas.

Lanjut usia atau yang lebih kita kenal dengan kata lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia yang diawali sejak masa  kandungan, balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Secara alamiah menjadi lansia tak lepas dari proses menua.

Perubahan Pelbagai Aspek dalam Proses Menua 
Proses menua  adalah proses alami yang mengubah seseorang dewasa sehat menjadi lemah secara perlahan-lahan dengan berkurangnya fungsi yang normal akan mengakibatkan peningkatan kerentanan. Proses menua mengakibatkan perubahan aspek fisik, ekonomi, sosial psikologis, dan aspek sosial budaya.

Secara fisik, lansia akan mengalami proses menua secara terus menerus yang ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap serangan penyakit.

Secara ekonomi,  lansia selalu dipandang beban dari pada sumber daya.  Secara Sosial psikologis, kehidupan lansia memiliki stigma negatif, dianggap merepotkan dan tidak dapat memberi manfaat bagi keluarga dan masyarakat. Secara sosial budaya, lansia banyak kehilangan peran diri, kedudukan sosial serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai.

Proporsi lansia di Indonesia telah mencapai 8,03% dari jumlah penduduk dengan jumlah lansia mecapai 20,3 juta jiwa, sementara itu proporsi penduduk produktif 10-59 tahun adalah yang lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Data itu menunjukan Indonesia adalah negara dengan strutur penduduk menuju tua.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, proses menua membawa berbagai dampak permasalahan pada lansia. Pada aspek kesehatan, lebih dari 64 % mengeluhkan kesehatannya. Dari sisi ekonomi, rumah tangga ekonomi lansia terhitung rendah, masih ada lansia yang bekerja kasar untuk menghidupi dirinya. Juga dari sisi sosial kemasyarakatan lansia, ada di antara mereka yang terlantar karena hidup sendiri.

Untuk itu perlindungan dan pemberdayaan kepada lansia perlu diperhatikan agar lansia tetap sehat, aktif, produktif dan mandiri, terutama pada masa pandemi Covid-19 pada saat ini.

Tujuh Dimensi 
Kondisi demikian merupakan gambaran lansia yang tangguh. Lansia tangguh dapat terwujud melalui penerapan 7 dimensi, yang mencakup: Spiritual, Intelektual, Fisik, Emosional, Sosial Kemasyarakatan, Profesional Vokasional, dan Lingkungan.

1. Dimensi spiritual; tekun beribadah, masa tua penuh berkah. Manusia adalah Makhluk yangberTuhan. Setiap orang percaya akan adanya  kekuatan yang mahabesar di luar kemampuan manusia. Kekuatan itu dalam agama disebut Tuhan Yang Mahaesa. Dalam menghadapi virus Corona, lansia harus semakin mendekatkan diri, berdoa,  menigkatkan ketakwaan berserah diri kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dan tidak panik.

2. Dimensi sosial, yang diwujudkan dengan aktif bermasyarakat, sehingga masa tua penuh manfaat. Lansia berupaya untuk membangun keluarga dan masyarakat dalam bentuk pendampingan, perawatan dan kemandirian agar mampu merawat diri dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Di masa pandemi corona ini, lansia untuk mengurangi kegiatan sosial yang sifatnya berinteraksi lansung tidak berkerumun (social distancing). Dalam bersilaturahmi bisa melalui media sosial secara online/ telepon, atau WAg. Lansia harus tetap melakukan olahraga di rumah saja, serta melaksanakan perilaku hidup bersih dan Sehat.

3. Dimensi emosional, diwujudkan dalam kegiatan berbagi waktu dengan keluaga, sehingga masa tua bahagia. Keluarga menyediakan waktu, memberi perhatian, menciptakan suasana yang menyenangkan, memfasilitasi kegiatan sesuai dengan keinginannya. Keluarga juga memperhatikan kesehatan lansia dengan makan makanan yang bergizi. Asupan nutrisi yang baik, minum air putih hangat yang cukup, tidak usah menunggu haus. Dengan waktu yang cukup untuk memperhatikan lansia, maka lansia akan bahagia, tidak merasa dikucilkan. Sehingga, hal itu akan meningkatkan imunitas lansia, dan bisa mencegah virus corona.

4. Dimensi Fisik, ini diwujudkan dengan pola hidup sehat, menuju lansia hebat. Di masa pandemi covid-19, keluarga harus mendorong lansia melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan di rumah saja, mislanya dengan cara tepuk tangan keras-keras selama satu menit, mengayunkan tangan ke atas ke bawah, senam otak, senam kaki dengan duduk sementara kaki diayun-ayunkan. Senam diketahui dapat mencegah stroke dengan musik yang gembira. Apabila lansia akan cek kesehtan atau periksa, di masa pandemi sebaiknya konsultasi lewat online atau janjian dengan petugas kesehatan/dokter, sehingga mengurangi kerumunan antre pasien.

5. Dimensi Intelektual, diimplementasikan dnegan aktivasi pikiran agar pikun tak mudah datang. Lansia bisa melakukan aktivitas dengan membaca, menulis, mengarang, berkesenian. Melakukan permainan yang bisa mengasah otak akan memungkinkan otak lansia selalu aktif untuk berpikir dengan bermain juga akan menjadikan hati merasa bahagia, sehingga imun menjadi meningkat dan tidak mudah terserang virus.

6. Dimensi Profesional Vokasional. Tujuannya adalah agar hidup penuh arti, agar lansia tetap mandiri. Lansia bisa berpotensi menjadi ahli dalam bidangnya dan itu sebagai mata pencariannya, menguasai ilmu pengetahuan, menjunjung tinggi etika dan integritas; seorang yang hidup dengan mempraktikan suatu keahlian tertentu dan terlibat kegiatan tertentu. Dengan mempunyai keahlian, pada diri lansia bisa muncul kreativitas untuk menyumbangkan ilmunya sehingga merasa bahagia dengan bisa berbagi ilmu kepada sesama atau kepada anggota keluarganya.

7. Dimensi Lingkungan. Lingkungan ramah akan membuat lansia aman dan nyaman. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Keluarga bersama lansia harus menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam keluarga lansia harus selalu dijalankan. Sehingga terwujud lingkungan yang aman dan nyaman.(*)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine