Urgensi Peran Kader IMP dalam Mencegah Penyebaran Covid-19

Oleh: Ahmad Harwanto, SSos (PKB Saptosari)

Definisi
Coronavirus merupakan bagian dari “keluarga besar” virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa (ringan) hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan SindromPernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

Bagaimana kaitannya antara COVID-19 dan SARS? 

Keduanya memiliki gejala yang mirip, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (kurang dari 5%). 81% dari kasus Covid adalah kasus ringan. Namun demikian Covid -19 lebih cepat menyebar, sehingga jumlah kasusnya lebih banyak. Covid-19 terutama ditemukan dalam kasus berat untuk mereka yang berusia di atas 60 th ataupun memiliki kondisi medis bawaan, seperti diabetes, kanker, dll.

“Ah, yang kena orang tua,” kata sebagian orang.

“Aku gak ada gejala, berarti aku aman,” kata sebagian yang lain.

Setiap wabah yang besar, dimulai dari satu orang saja. Diperlukan kedisiplinan dalam menerapkan perilaku kunci pencegahan Covid-19. Hanya ini yang bisa menghentikan penyebarannya. Jika tetangga/teman Anda belum bisa melakukannya, Anda harus memulainya.

Musuh pencegahan dan penanggulangan Covid-19:
1. Percaya diri yang berlebihan
2. Perasaan di zona nyaman
3. Perilaku tidak disiplin/ menggampangkan 


Covid-19 bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
1. Demam >38 derajat Celcius.
2. Batuk.
3. Sakit/nyeri tenggorokan.
4. Hidung tersumbat.


Jadi meskipun sebagian besar kasus Covid 19 adalah kasus ringan, hal yang perlu ditegaskan, virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh 2019-nCoV) yang menyebabkan gejala seperti:
1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
2. Batuk dengan lendir.
3. Sesak napas.
4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk. 


Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia atau ibu hamil. Rata-rata gejala timbul dalam 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh.

Pola Penyebaran
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
1. Percikan air liur dari yang memiliki Covid (bantuk dan bersin).
2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terkena Covid.
3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur yang sudah terkena virus corona.
4. Tinja atau feses jarang terjadi.

Pencegahan Covid-19 

Pencegahan Covid 19 dapat dilakukan pada tingkatan berikut:
1. Tingkatan individu (diri sendiri) dan keluarga
2. Tingkatan masyarakat



Pencegahan di Tingkat Individu dan Keluarga 
Pencegahan Covid-19 di tingkat individu dan keluarga dapat dilakukan dengan:
a. Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik atau menggunakan hand sanitizer, serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
c. Jangan berjabat tangan.
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak atau dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.
f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah bepergian.
g. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda- benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lain-lain), gagang pintu, dan lain-lain.
h. Tingkatkan kekebalan/daya tahan tubuh dengan cara:
1. Konsumsi gizi seimbang.
2. Aktivitas fisik/senam ringan.
3. Istirahat cukup.
4. Suplemen vitamin.
5. Tidak merokok.
6. Mengendalikan komorbid/penyakit lain (misal diabetes mellitus, hipertensi, kanker). 


Cara Mengurangi Risiko Covid-19 Tingkat Masyarakat 

Pencegahan Covid-19 di tingkat masyarakat dapat dilakukan dengan:
1. Tidak berdekatan atau berkumpul di keramaian atau tempat-tempat umum, jika terpaksa berada di tempat umum gunakanlah masker.
2. Tidak menyelenggarakan kegiatan/pertemuan yang melibatkan banyak peserta.
3. Hindari melakukan perjalanan baik ke luar kota atau luar negeri.
4. Hindari berpergian ke tempat-tempat wisata.
5. Mengurangi berkunjung ke rumah kerabat/teman/saudara dan mengurangi menerima kunjungan/tamu.
6. Mengurangi frekuensi belanja dan pergi berbelanja. Saat benar-benar butuh, usahakan bukan pada jam ramai, atau dahulukan menggunakan online.
7. Menerapkan Work From Home (WFH).
8. Jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter (saat mengantre, duduk di bus/kereta).
9. Anak bermain di rumah sendiri, dan tidak bermain bersama.
10. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.
11. Isolasi Mandiri

Isolasi Mandiri 
Isolasi mandiri dilakukan dengan memantau kondisi kesehatan diri sendiri dengan menghindari kemungkinan penularan dengan orang-orang sekitar termasuk keluarga, melaporkan kepada fasyankes terdekat kondisi kesehatannya.

Apa yang dilakukan saat isolasi mandiri:
1. Tinggal di rumah dan tidak boleh berinteraksi dengan masyarakat
2. Menggunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lain
3. Jika memungkinkan jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain
4. Menggunakan masker selama isolasi diri
5. Melakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis
6. Hindari pemakaian bersama peralatan makan, peralatan mandi dan linen/sprei.
7. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
8. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi
9. Jaga kebersihan dengan cairan disinfektan
10. Hubungi segera fasyankes jika mengalami perburukan gejala untuk perawatan lebih lanjut

Enam Peran Bhakti Kader IMP 

IMP yang diartikan sebagai wadah pengelolaan dan pelaksanaan Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera di tingkat Desa/Kelurahan hingga di tingkat Dusun dan RT, pada prinsipnya saat ini memiiki 6 peran yang kemudian dikenal sebagai 6 Peran Bhakti IMP. Keenem peran tersebut antara lain:
1. Pengorganisasian,
2. Pertemuan,
3. KIE dan Konseling,
4. Pencatatan dan Pendataan,
5. Pelayanan Kegiatan, dan
6. Kemandirian. 


Pengorganisasian 

IMP sebagai wadah berbagai kegiatan di tingkat Desa/Kelurahan ke bawah memerlukan kepengurusan. Kepengurusan IMP diupayakan dikembangkan dari kepengurusan tunggal menjadi kepengurusan kolektif. Kepengurusan kolektif dimaksudkan dalam rangka pembentukan kepengurusan dan pembagian kerja dalam menjalankan peran bhaktinya.

Pertemuan 

Pertemuan rutin yang dilaksanakan IMP baik antar pengurus institusi, konsultasi pengurus dengan PKB/PLKB maupun dengan petugas lain yang terkait, secara berkala dan berjenjang.

KIE dan Konseling 

IMP melakukan kegiatan penyuluhan, motivasi dan Konseling Program Banggakencana. Mendorong peningkatan kesertaan dalam ber KB yang semakin mandiri dan lestari.

Pencatatan, Pendataan dan Pemetaan Sasaran

Salah satu aktivitas penting IMP adalah membuat laporan bulanan kepada PKB/PLKB tentang: a) kegiatan IMP dalam melakukan pencatatan secara rutin dan ikut melaksanakan pendataan keluarga; b) kegiatan IMP Bersama Penyuluh KB membuat dan melakukan pemetaan sasaran; c) kegiatan IMP dalam memanfaatkan hasil pendataan dan peta sasaran bagi kepentingan pembinaan di tingkat wilayahnya; serta d) intervensi kegiatan-kegiatan di wilayahnya berdasarkan peta PUS yang telah dibuat.

Pelayanan Kegiatan 

Kader IMP di dalam ketugasannya melakukan beberapa kegiatan, seperti: pembinaan tentang pendewasaan usia perkawinan (PUP), antara lain usia ideal bagi pria dan wanita untuk menikah (25 dan 21 tahun), Kesehatan reproduksi, Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual, Penyalahgunaan NAPZA dan lain sebagainya. Selain itu, IMP juga melakukan pembinaan mengenai pengaturan kelahiran antara lain pemakaian alat kontrasepsi sesuai umur dan kondisi kesehatan ibu, jumlah anak, jarak kelahiran dan umur anak terkecil.

Kemandirian 

Kader IMP sangat diharapkan mampu menciptakan sistem kemandirian dalam menjalankan program melalui beberapa program, seperti: a) upaya pendanaan kelompok melalui iuran dan penjualan produk lokal; b) mendorong kemandirian kelompok kegiatan dalam memfasilitasi pelayanan KB; c) menciptakan "arisan program" sebagai wujud penggerakan masyarakat; d) meningkatan pemahaman dan peran kader IMP; serta e) melaksanakan kegiatan upgrading melalui Workshop dan simulasi secara berkala.

Apa yang bisa dilakukan oleh kader IMP dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19? 

Kondisi Pandemik COVID 19 telah mengguncangkan sosial, ekonomi, politik dan bahkan psikis masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia. Namun dalam kondisi seperti ini, kedisplinan dalam menjalankan prosedur-prosedur resmi tentang pencegahan dan perlindungan dari penyakit Coronavirus perlu dilaksanakan untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan sekitar. Selain itu diperlukan sikap yang tenang dalam kondisi terbatas seperti bekerja, belajar dan ibadah dirumah, jaga jarak, selalu mencuci tangan, tidak mudik, derasnya informasi-informasi yang masuk melalui media sosial yang semua hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecemasan dan ketakutan berlebihan akan terjangkit Coronavirus.

Keluarga merupakan media yang paling strategis untuk mencegah dan melindungi setiap orang dari penyakit Coronavirus. Keluarga menjadi media belajar dan media interaksi yang solid bagi setiap individu untuk memahami pencegahan dan perlindungan dan penyakit Coronavirus. Kader IMP (PPKBD, Sub PPKBD dan kader kelompok KB) adalah sahabat keluarga Indonesia yang paling terdepan untuk memberikan pelayanan informasi dan edukasi karena mereka berada di tengah-tengah masyarakat yang berhubungan langsung dengan keluarga di wilayahnya. 

Kader IMP bekerja sama dengan Penyuluh KB/PLKB terdidik dan terlatih untuk mampu mengubah sikap individu di lingkungan keluarga salahsatunya yaitu keikutsertaan dalam menggunakan kontrasepsi (ber-KB). Dengan kompetensi tersebut, kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) bersama Penyuluh KB/PLKB dapat meningkatkan dan mempercepat informasi dan edukasi pencegahan dan perlindungan keluarga dan masyarakat dari pandemik Covid-19 melalui perspektif program Banggakencana.

Selanjutnya apa yang bisa dilakukan? 

Kader IMP bersama Penyuluh KB/PLKB dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama: Pengorganisasian 

Bentuk sebuah WA grup dengan anggota adalah kader, toga/toma, anggota kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL, UPPKS dan PIK-R) dan keluarga yang ada di wilayah masing-asing.

Kedua: Penguatan 

Membangun kesadaran akan krisis (sense of crisis) di kalangan kader IMP sehingga siap untuk melindungi diri, keluarga dan masyarakat.


Berikan materi edukasi terkait Covid-19 dari sumber yang dapat dipercaya seperti informasi resmi dari pemerintah, fasilitas kesehatan atau media sosial yang direkomendasikan oleh Penyuluh KB/PLKB seperti Facebook Group https://bit.ly/FBG_PKBLAWANCOVID19.


Materi literasi anti-hoaks dan anti stigma mengingat berlimpahnya informasi di sehingga grup WA bisa difungsikan untuk memverifikasi secara partisipatif informasi-informasi yang sudah beredar tersebut.

Ketiga: Penggerakan, Pelayanan dan Pendataan, yang bisa meliputi al: 1. Menggerakkan kader/anggota poktan/toga/toma untuk menyampaikan pesan-pesan seputar Covid-19 ke masyarakat luas, khususnya yang terdekat (lingkup RT);

2. Melakukan assesmen/penilaian sejauh mana pemahaman dan pelaksanaan pesan kunci cegah Covid-19 tersebut oleh masyarakat;

3. Melakukan pantau lingkungan (PALING) terutama terkait pergerakan/mobilitas orang masuk dari luar negeri/luar kota yg terindikasi menjadi pusat penyebaran pandemi Covid-19 yang kemudian dilaporkan ke Posko Tingkat RT/Dusun/Desa.

Semoga Kader IMP agar tetap semangat bekerja secara produktif dalam melaksanakan enam peran bhakti IMP di wilayah masing-masing serta berkontribusi dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada individu/keluarga/ masyarakat terkait pencegahan dan perlindungan dari penyakit Coronavirus. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi kita hingga menumbuhkan secercah harapan untuk berakhirnya masa Pandemik ini.

Referensi: 

1. Protokol Pencegahan Covid-19 www.covid19.go.id
2. Panduan Penyuluhan dan Kerja Penyuluh KB di Kondisi Pandemik Covid-19 Penerbit : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Direktorat Bina Lini Lapangan Tahun 2020
3. https://www.ipekbgunungkidul.com/2018/09/peran-imp-dalam-program-kependudukan-kb.html (*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine