Evaluasi Perkembangan Desa Tileng, Tim Penilai Mengapresiasi Keberadaan Klinik Stunting

Kamis (12/03) silam, Desa Tileng punya hajatan akbar, yakni even Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2020, di mana untuk Kecamatan Girisubo yang mewakili adalah Desa Tileng. Tim Penilai adalah Pemkab Gunungkidul, yang direpresentasikan oleh DP3AKBPM dan D Gunungkidul, Forkompinda, serta lintas sektor terkait baik formal maupun non formal tingkat kabupaten.

Sampel 1: Dusun Tileng 
Tim Penilai yang dipimpin oleh Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul, Sujoko, SSos, MSi, sampai di dusun sampel, yakni Tileng, sekitar jam 10 pagi. Sujoko di atas mobil jeep terbuka berdiri didampingi Kades Tileng, Suwardi, SPd. Mereka berdua memakai pakaian tradisional Jawa, karena memang bertepatan dengan Kamis Pahing. Semua anggota tim di belakang mereka, mengendarai belasan mobil dinas, juga kesemuanya memakai baju tradisional Jawa. 

Sebagai penada masuk ke area dusun sampel, Sujoko memotong pita yang dipegang oleh dua anak berpakaian tari, lalu dielempangkan kalung bunga-bunga oleh tim penyambut dari warga Tileng. Tim berjalan kaki menuju spot pertama, kantor Bumdes, sementara ratusan warga, utamanya ibu-ibu desa dan siswa-siswi sekolah dasar, berjejer di pinggir jalan melambaikan tangan dan bendera plastik merah putih sebagai bentuk penghormatan.

Tim lalu melakukan inspeksi di kantor Bumdes Desa Tileng untuk melihat administrasi dan dokumen-dokumen kegiatan pengembangan ekonomi warga yang sudah dan sedang dilakukan, serta melakukan tanya jawab dengan pengelola dan warga setempat. Sementara di halaman kantor Bumdes juga ada suguhan atraksi seni musik keroncong Dusun Tileng, “Seger Waras”, menampilkan beberapa lagu Jawa maupun pop Indonesia.

Selesai penilaian di kantor Bumdes Tileng, Tim menuju titik penilaian berikutnya, yakni di Balai Dusun Tileng. Sampai di lokasi, Tim disambut dengan atraksi seni rebana yang diperagakan oleh lansia Dusun Tileng, menasyidkan beberapa syiir lagu salawatan. Di dalam balai dusun, Tim memeriksa pelbagai dokumen administrasi baik buku, data dinding, terutama berkaitan dengan kegiatan penanganan kesehatan dan tumbuh kembang balita, yang disalurkan melalui wadah kegiatan Posyandu balita maupun BKB. Kader Posyandu menjelaskan fungsi 5 meja serta memperagakan simulasi penyuluhan kesehatan, penimbangan bayi, pencatatan, pemberian menu makan, dll. Di spot BKB, kader Sub PPKBD dan Pok KB RT melakukan simulasi pemantauan tumbuh kembang balita melalui KKA serta menunjukkan dokumen administrasi dan data kegiatan KB di BKB. 

Sampel 2: Dusun Pugeran
Tim kemudian melanjutkan perjalanan ke sampel dusun berikutnya, yakni Dusun Pugeran. Di dusun ini, Tim disambut atraksi seni karawitan Siwi Laras, yang personil (wiyaga)-nya adalah siswa-siswi SDN Tileng III. Di tengah suasana yang agak terik, senandung dan gending (uyon-uyon) Jawa yang diperagakan oleh siswa-siswi SDN Tileng III betul-betul menghibur anggota Tim Penilai yang tengah memeriksa administrasi dan dokumentasi kegiatan dusun, utamanya kegiatan Posbindu (pos pembinaan terpadu). Tidak berbeda dengan yang di Dusun Tileng, di Dusun Pugeran kader Sub PPKBD dan Pok KB juga menunjukkan administrasi, data buku dan dinding, serta dokumentasi terkait dengan kegiatan KKBPK di dusun mereka. 

Sampel 3: Dusun Sawah
Evaluasi di Dusun Pugeran selesai setelah berlangsung kurang lebih setengah jam, dan Tim kemudian melanjutkan perjalanan ke spot penilaian berikutnya, yakni Dusun Sawah. Memasuki areal terdekat dengan balai dusun, Tim disambut oleh atraksi senam lansia oleh bapak-bapak serta ibu-ibu lansia Dusun Sawah, meski ada juga beberapa peserta senam yang sebenarnya belum memasuki usia lansia. Ketua Tim, Sujoko, bahkan ikut larut dan membersamai atraksi senam, sehingga suasananya malah semakin ramai dan penuh semangat. Di Dusun Sawah ini, secara khusus memang yang ditonjolkan adalah kegiatan Posyandu Lansia dan BKL (Bina Keluarga Lansia). Tim memeriksa administrasi, dokumen, data buku dan dinging ihwal kegiatan terkait, sambil menikmati hidangan makanan tradisional serta atraksi seni toklik yang diperagakan oleh lansia Dusun Sawah. 

Klinik Stunting
Selesai penilaian di Sawah, Tim berlanjut menuju Balai Desa Tileng untuk melakukan penilaian terakhir kegiatan pemerintahan desa selama 2 (dua) tahun. Memasuki balai desa, tim disambut oleh lambaian tangan ratusan warga yang sudah sejak pagi menunggu kedatangan Tim. Selain disambut jabat tangan semua perangkat Desa Tileng, Tim juga disuguhi atraksi seni jathil Karangtaruna Dusun Ploso dan Ngringin. Setelah itu, Tim dipimpin oleh Kepala DP3AKBPMD, Sujoko, SSos, MSi memeriksa stand bazar UPPKS dari 16 dusun di kompleks Balai Desa Tileng. Menu-menu yang dijual seputaran kuliner dan hasil tani, dan banyak anggota Tim yang membeli.

Sebelum acara seremonial dimulai, Tim disuguhi aksi tarian anak, yakni tarian menyambut tamu dengan iringan gending Jawa. Tidak menunggu lama, anggota Tim menyebar ke semua ruang kerja yang ada di Balai Desa Tileng untuk memeriksa dokumen, data, administrasi kegiatan pelayanan masyarakat selama dua tahun terakhir, di semua aspeknya. Ketua Tim, Sujoko, SSos, MSi berkesempatan melaunching Klinik Stunting di kompleks balai desa, dengan didampingi oleh Kades Tileng, Camat dan Forkompinca Girisubo.    

Standing applause
Sekitar jam 15.00 WIB, acara seremoni dimulai. Acara seremoni Evaluasi Perkembangan Desa diawali dengan doa menurut keyakinan dan agama masing-masing, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dipimpin oleh dirijen, salah satu kader KB-Yandu. Setelah itu tim paduan suara kader KB-Yandu Desa Tileng mempersembahkan lagu-lagu sebagai berikut: Mars PKK, Gunungkidul Handayani, Mars KB, Ayunda Si Menik, dan Yel-yel Kader KB-Yandu yang diadaptasi dari lagu, Syantik, yang dipopulerkan oleh Siti Badriah. Tim penilai dan semua yang hadir dengan penampilan tim paduan suara, sehingga semua memberi standing applause dan ikut bernyanyi serta bergoyang. 

Sambutan pertama disampaikan oleh Sekdes, Edy Saraya, SIP, yang menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan Evaluasi Perkembangan Desa ini. Dikatakan oleh Edy, bahwa aparat beserta warga desa sudah berusahan maksimal menyambut kedatangan Tim, dengan harapan bisa memberikan tanggapan ataupun presentasii yang menarik dan sebaik-baiknya, sehingga bisa meraih nilai yang bagus. Akan tetapi, kata Sekdes, tentu masih banyak kekurangan dan kekhilafan di dalam memberikan tanggapan, mempresentasikan data-data serta dokumentasi kegiatan, dan sebagainya, maka diharapkan Tim bisa memakluminya. 

Tileng Maju Bareng, Tileng Beriman
Acara dilanjutkan pemaparan profil desa oleh Kades, Suwardi, SPd. Selama kurang lebih 15 menit Suwardi secara detil gambaran umum serta kondisi riil Desa Tileng serta program-program apa yang sudah dan sedang dilaksanakan selama kurun waktu dua tahun terkahir (2018-19), baik menyangkut pelayanan masyarakat, pemerintahan desa, dan lain sebagainya. Suwardi juga membuat proyeksi program-program apa saja yang akan dilaksanakan dalam waktu-waktu ke depan selepas lomba desa, karena pembangunan tidak hanya untuk atau dalam rangka lomba desa saja. Suwardi mencanangkan slogan terbaru, “Tilen Maju Bareng,” dan “Tileng Beriman”, yang berarti Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman.

Apresiasi Ketua Tim
Sambutan selanjutnya oleh Kepala DP3AKBPMD yang sekaligus Ketua Tim Penilai, Sujoko, SSos, MSi. Sujoko sangat mengapresiasi semangat kegotongroyongan aparat desa dan warga desa Tileng dalam mempersiapkan acara ini, yang tampak sekali kekompakannya, keseriusannya, untuk bersama-sama meraih yang terbaik. “Salah satu hikmah dari adanya even evaluasi seperti ini memang tumbuhnya semangat kerjasama atau gotong-royong di antara warga desa,” kata Sujoko.

Sujoko juga mengapresiasi program-program pembangunan yang sudah berjalan baik di Desa Tileng, terutama program-program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sujoko menyinggung kegiatan Posyandu dan BKB di Tileng yang sudah berjalan dengan baik, juga Posbindu di Pugeran, serta Posyandu Lansia/BKL Dusun Sawah. “Kegiatan seni budaya juga berkembang dengan sangat bagus di sini. Di setiap dusun sampel yang kami kunjungi tadi, selalu ditampilkan atraksi kesenian dari warga setempat, seperti grup keroncong, seni toklik, karawitan, juga ada jathilan. Tadi pas pra-acara di balai desa ini juga ada tampilan grup lawak KKS Tileng yang sangat luar biasa. Apalagi pemainnya juga anak-anak, menunjukkan bahwa sejak kecil mereka sudah berbakat, dan ini harus terus dikembangkan,” kata Sujoko.

Sujoko juga menyampaikan rasa bangganya dengan penampilan paduan suara dari kader Yandu dan kader KB Desa Tileng, dengan membawa lagu-lagu pembangunan desa, nasionalisme, kecintaan pada Gunungkidul, Banggakencana, dan itu semua pastilah membawa semangat kolektif untuk membangun desa. Secara khusus Sujoko memberikan apresiasi yang tinggi pada Desa Tileng yang telah membentuk klinik stunting yang juga baru saja ia resmikan. “Saya kali pertama mencananangkan pencegahan stunting  tahun 2017 di Paliyan, karena masalah stunting ini memang sudah lama menjadi kedaruratan nasional. Dan saya sangat bangga Tileng telah mendirikan klinik stunting dalam rangka memadukan langkah semua elemen desa dan kecamatan untuk penanganan stunting di Tileng sendiri. Saya rasa klinik ini merupakan satu-satunya di DIY,” kata Sujoko.


Seusai sambutan kesan dan pesan oleh Ketua Tim, acara dilanjutkan sambutan pelepasan oleh Camat yang dalam hal ini diwakili Sekcam Girisubo, Arif Yahya. Sekcam menyatakan bahwa kondisi Tileng sekarang sudah berbeda ketimbang beberapa tahun lalu ketika acara TMKK tahun 2016, di mana sekarang sudah lebih baik. Arif berharap Tim Evaluasi bisa memberikan nilai terbaik untuk Tileng, sehingga ke depan akan lebih bersemangat meningkatkan diri lagi. Ditegaskan Arif bahwa Balai Desa Tileng adalah satu-satunya di Girisubo yang belum direnovasi, dan berjanji bahwa kegiatan hari ini adalah yang terakhir menggunakan areal pendopo balai desa, karena dalam waktu tidak lama lagi di tahun 2020 ini sudah akan dipugar dan diganti dengan bangunan baru.

Acara kemudian ditutup dengan doa dan menyanyikan lagu Padamu Negri. Tim Evaluasi berpamitan meninggalkan balai desa dan dilepas dengan jabat tangan oleh semua perangkat dan warga desa yang hadir.(*) 

[Sabrur Rohim, SAg, MSI, pimred ipekbgunungkidul.com dan PKB Girisubo]  

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine