Songsong Evaluasi Perkembangan Desa 2020, Camat Agus Riyanto: "Tileng Harus Bisa Masuk Lima Besar!"

Kegiatan rapat advokasi dan koordinasi tingkat kecamatan digelar hari ini, Kamis (13/02), pukul 09.00-12.00 WIB, bertempat di Balai Desa Tileng, Girisubo, dengan agenda penting nan mendesak yakni koordinasi persiapan mengikuti ajang Evaluasi Perkembangan Desa, yang rencananya akan digelar, sesuai jadwal undiannya, pada 12 Maret mendatang.

Acara dihadiri oleh tim pembina kecamatan yang dipimpin oleh Camat, Agus Riyanto, SIP, MM beserta jajaran Forkompinca dan lintas sektor terkait di Kecamatan Girisubo. Segenap tim panitia tingkat desa juga hadir, dari Kepala Desa, Suwardi, SIP dan jajaran perangkat/aparat desa hingga dusun, toma, toga, dll di seluruh Desa Tileng.

Acara dibuka dengan doa bersama, dipimpin oleh Sekdes Edy Saroyo, SIP, dilanjutkan sambutan pertama oleh Kades.

Saran dan Masukan Tim Kecamatan Sangat diharapkan
Kades pertama-tama mengucapkan terimakasih yang tulus atas kehadiran bapak/ibu segenap tim pembina tingkat kecamatan, aparat desa, serta kader, dalam acara pembinaan persiapan Lomba Desa kali ini. Kades mengatakan bahwa kepanitiaan Evaluasi Perkembangan Desa (atau lazim juga disebut Lomba Desa) telah dibentuk oleh Pemdes Tileng, berdasarkan SK No 4/KPTS/2020, tertanggal 6 Januari 2020, yang ditandatangani oleh Kades.

Disampaikan oleh Kades juga bahwa bidang administrasi tingkat desa sebagai salah satu aspek yang akan dinilai sudah dipersiapkan setidaknya selama dua tahun, tetapi nanti dimohon tim pembina tingkat kecamatan agar memeriksa secara lebih teliti jika ada kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi.

Kades Suwardi  menegaskan juga bahwa meskipun dari aspek fisik balai desa harus diakui ada kekurangan, tetapi pihak Pemerintah Desa tetap optimis mengikuti lomba desa ini. Oleh karena itu, kata Suwardi, sangat diharapkan ada saran dan masukan dari lintas sektor (pembina) atas aspek-aspek yang perlu diperbaiki dari persiapan-persiapan yang sudah dilakukan.

Target Masuk 5 Besar
Dalam sambutan kedua yang disampaikan oleh Camat, Agus Riyanto, SIP, MM, dikatalan bahwa Evaluasi Perkembangan Desa di Girisubo, dengan Tileng sebagai wakilnya, akan dilaksanakan pada 12 Maret 2020. "Waktu semakin mepet, mendesak, karena Februari hanya 29 hari, sehingga persiapan harus dimaksimalkan. Hari ini adalah tindak lanjut dari pertemuan di Kecamatan tentang harus adanya pertemuan dengan tim desa," kata Camat.

Camat menekankan bahwa acuan penilaian Evaluasi Perkembangan Desa adalah Permendagri No 81/2015 yang di dalamnya mencakup tiga hal: pemerintahan desa, kewilayahan, dan kemasyarakatan. Tiga hal ini harus dipaparkan serta didukung dengan data-data dan fakta pelaksanaan di lapangan.

Ditambahkan oleh Camat bahwa paparan atau presentasi yang dilaksanakan oleh Kades mencakup hal-hal utama sbb: RPJMDes, profil desa selama 2 tahun terakhir, serta aplikasi Epdeskel. Tiga hal ini harus disiapkan terlebih dulu, karena sebagai bukti administrasi sedangkan program-program di lapangan adalah implementasinya. Selain itu, kata Camat, "Meski ada tiga dusun sampel, disarankan agar seremoni penyambutan kepada Tim Penilai hanya di satu dusun saja, jangan di semua dusun."

Camat juga menyarankan perlunya pemasangan spanduk selamat datang, spanduk selamat jalan, serta sebuah  spanduk selamat datang di balai desa. Kalungan bunga untuk ketua tim, kata Camat, juga penting dipersiapkan, karena ini juga menjadi bagian penting dari seremoni penyambutan kepada Tim Penilai. “Target kita kalau bisa Desa Tileng masuk lima besar. Setidaknya ini bisa menjadi kenang-kenangan buat saya yang akan memasuki purna tugas,” ujar Camat sambil sedikit berkelakar.

Sambutan berikutnya oleh Sugondo, SST, MM, Kepala UPT Puskesmas. Sugondo mengatakan bahwa SK tim pembinaan desa sudah dibuat dan ditandatangani. Selain itu, tambah Sugondo, rakor sudah sering dilaksanakan dengan Pemdes serta sudah ada pembinaan di lapangan oleh tim Puskesmas. Dari pihak UPT Puskesmas sendiri sudah dibuat perencanaan untuk kegiatan di tiga dusun sampel tersebut, yakni Tileng, Pugeran, dan Sawah.

Rencananya, kata Sugondo, pertama, di Tileng akan ada simulasi kegiatan Posyandu balita dan penampilan data dinding, selain juga akan dipilih 2 rumah untuk sampel rumah sehat. Selanjutnya, kedua, untuk Dusun Pugeran akan ada presentasi kegiatan pelayanan Posbindu dan atraksi senam oleh kader dan warga dusun. Terakhir, ketiga, di Dusun Sawah akan ada pelayanan Posyandu lansia dan atraksi senam lansia. Setelah itu, tim penilai akan diarahkan ke balai desa untuk pemeriksaan administrasi.

Sambutan selanjutnya dari Polsek Girisubo, Iptu Lasidi, yang pada poin pentingnya mengajak semua tim baik tim pembina tingkat kecamatan maupun tim panitia di desa untuk bersama-sama mempersiapkan sebaik mungkin untuk bisa menunjukkan potensi Desa Tileng secara maksimal. Ditekankan juga oleh Lasidi agar dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada aturan yang sudah ditetapkan. Secara khusus Lasidi meminta agar Babinsa dan Babinkamtibas disediakan ruang yang memadai untuk menanggapi pemeriksaan oleh Tim Penilai lomba kali ini.

Dari tim pembina kecamatan yang lain, Saryana, SIP, MSi yang juga Kades Jerukwudel, menyatakan bahwa sebagaimana sudah dimaklumi bersama, paparan atau presentasi dari Kades memiliki bobot nilai 40%. Maka dari itu, kata Saryana, dimohon kepada para pelaksana kegiatan di Desa Tileng untuk membuat laporan kegiatannya selama dua tahun terakhir yang kemudian akan dikompilasi oleh Kades untuk dijadikan sebagai bahan presentasi di depan tim penilai. "Dan, ini penting, seyogianya harus diperhatikan efesiensi waktu agar tepat dengan aturan, yakni hanya 15 menit. Kalau sampai lebih dari 15 menit, maka nilai 40% tidak akan tercapai," ujar Saryana.

Kampung KB Nanas
Salah satu ikon penting Desa Tileng adalah kampung KB di Pedukuhan Nanas. Sebagaimana disampaikan oleh Koordinator PKB, Hudoyo, SSos, bahwa sejauh ini kegiatan program KKBPK di Dusun Nanas berjalan dengan baik dan bahkan menunjukkan progres yang menggembirakan, di antaranya adalah prosentase angka nikah dini yang 0% dalam 3 tahun terakhir, serta aktifnya kegiatan usaha ekonomi produktif dari keluarga-keluarga yang tergabung dalam UPPKS.

"Oleh karena itu," kata Hudoyo di hadapan forum, "dalam ajang Evaluasi Perkembangan Desa besok, Pokja Kampung KB Nanas juga akan membuka stand dan akan menunjukkan data-data dan dokumentasi kegiatan di kampung KB, serta tidak lupa mendisplay produk-produk olahan yang khas kampung KB Nanas, yakni abon ikan tuna. Harapannya, selain mengenalkan keberadaan kampung KB, juga sebagai ajang untuk mengenalkan dan menjual produk di hadapan Tim Penilai," kata Hudoyo.(*)

[Sabrur Rohim, SAg, MSI, PKB Girisubo]
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine