Monev BKB Kenanga Kampung KB Klampok; Pemdes Giripurwo Siap Dukung dan Fasilitasi Kader!


Monitoring   pasca ToT Keterpaduan  BKB , PAUD, SDITK DI Posyandu dari Dinas Pemberdayaan  Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta diselenggarakan pada Hari Selasa (22/10),  bertempat di  Balai Padukuhan Klampok. Acara dibuka dengan doa bersama dan sambutan oleh Dukuh Margono selaku Ketua Kampung KB Klampok, yang menyampaikan ucapan terimakasih pada bapak/ibu Tim  Monitoring baik dari DP3A2 DIY, Perwakilan BKKBN DIY, Dinas Pendidikan, DP3AKBPM&D dan semua tim. “Mohon kiranya bila dalam monitoring nanti banyak kekurangan  dan kesalahan bimbingan  dan arahannya agar  kader kami bisa melaksanakan tugas sesuai  dengan aturan yang sudah dibakukan. Tak lupa, selaku Ketua Kampung  KB Klampok  tentu banyak kekurangan dan keterbatasan  dalam menanggapi Bapak dan Ibu tim, namun demikian kami sudah berupaya sesuai kemampuan,” ujar Margono.
 “Sebagai informasi,” lanjutnya, “pada Maret 2019 Padukuhan Klampok mewakili  Kecamatan Purwosari  sebagai sampel  lomba Evaluasi Tingkat Kabupaten dan bulan Agustus 2019 mewakili  Desa Giripurwo dalam rangka  evaluasi pengagungan TK Kecamatan  dan meraih juara umum. Hal ini  disampaikan sebagai bukti bahwa kegiatan  kelompok BKB  Posyandu dan SDIDTK  adalah kegiatan yang masuk dalam indikator penilaian  memang telah dilaksanakan dengan baik, bukti kegiatan dan administrasi telah disiapkan. Dan untuk peningkatan kegiatan di Kampung KB, saran dan kritik  sangat diharapkan agar kegiatan  poktan di tempat  menjadi lebih  baik.”

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kabid Peningkatan Kualitas Keluarga, Isnaen Aminudin SSos, dikatakan bahwa acara   monitoring ini  bertujuan untuk melihat perkembangan yang  dicapai oleh kelompok  kegiatan  di Kampung KB, setelah adanya ToT  bagi kader selama 3 hari di bulan Mei lalu  apakah benar telah dilaksanakan sesuai dengan yang disampaikan oleh para narasumber dan di implementasikan dalam kegiatan BKB, SDIDTK  maupun Posyandu,  tentunya harapan DP3A2 selaku  instansi yang telah mensupport kegiatan tersebut akan ada  dampak  dan perkembangan yang bermanfaat bagi anggota kelompok.
Acara selanjutnya  wawancara langsung baik untuk pengurus maupun sasaran kegiatan  di bagi menjadi tiga kelompok, yakni Kelompok Posyandu, Kelompok BKB, dan Kelompok PAUD. Dalam  kelompok Posyandu ada pencatatan  dan pelaporan  kegiatan yang dilakukan apa saja dalam posyandu, bagaimana kader membantu petugas kesehatan dalam melakukan  deteksi dini dan tumbuh kembang, apakah sudah ada pelatihan untuk kader dari Puskesmas  dan operasional kelompok posyandu dari instansi mana saja. Sedangkan untuk kelompok BKB, pertanyaannya adalah berapa sasarannya dan berapa yang ikut aktif dikegiatan, materi apa saja yang dibahas dalam pertemuan dan bagaimana jika ada anggota yang tidak pernah datang di BKB dan cara pengisian KKA.   Sedangkan  untuk kelompok PAUD, pertanyaan  tim adalah tentang diklat tenaga pendidik PAUD perbandingan tenaga pengajar dan peserta  didik  serta peran orangtua dalam mendampingi anak di rumah.
Termin  keempat disampaikan secara singkat hasil laporan monitoring pasca ToT BKB , PAUD dan SDITK oleh Tim. Pada kelompok BKB  saran dari tim  sasaran  agar tingkat kehadiran   anggota bisa ditingkatkan  paling tidak 90 % mengingat masa perkembangan sangat penting di ketahui oleh keluarga balita, buat inovasi agar anggota tertarik untuk selalu datang dan untuk pengisian KKA agar kader yang sudah lancar bisa membantu kader lain cara mengisi KKA yang  benar.
Dari kelompok  PAUD,  apa yang diajarkan pada anak di kelompok bermain sebaiknya diajarkan  juga oleh orang tua di rumah jadi ada keterkaitan antara perilaku orang tua dan pengetahuan yang di dapat anak. Sebagai contoh setelah anak melepas sepatu sudah di taruh di tempatnya belum,  karena  pembiasaan pada anak akan sangat berpengaruh pada perkembangan sosial anak, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)  perlu ditanamkan sejak dini baik di kelompok bermain ataupun dirumah agar mindset anak terbangun sejak dini. Di sarankan pula oleh Ibu Ida dari Dinas Pendidikan agar orang tua yang menunggui anaknya jika memungkinkan sambil membawa pekerjaanya misalnya  sambil mengayam, menyulam atau pekerjaan lain yang bisa dibawa  selain memanfaatkan waktu luang,  contoh yang baik buat anak dan bisa menambah penghasilan. Selain itu, lanjut Ida,  penting pula mengajarkan adab budi pekerti bagi anak dengan bahasa daerah atau bahasa Jawa, ibu ibu jaman sekarang lebih senang dan bangga jika  berkomunikasi dengan anaknya  memakai bahasa Indonesia, akan lebih baik jika dibiasakan mengajarkan  bahasa Jawa, jadi anak akan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga dan budaya adat serta sopan santun dalam tradisi jawa akan tetap lestari.
Kepala Seksi Advokasi dan KIE, Heru Triyono, SKM yang mewawancarai  kader posyandu dan peserta menyampaikan apresiasi bagi pemerintah desa yang telah memberikan insentif dari dana desa atau APBDes, tentang besarannya tentu pemerintah desa lebih bijaksana dalam penyusunan anggaran yang tepat  untuk kader, dan  ucapan terimakasih pada ibu kader posyandu yang telah bekerja keras sehingga cakupan kehadiran balita di penimbangan cukup tinggi  dan yang lebih membanggakan  tidak ada BGM  maupun gizi buruk pada wilayah ini walaupun termasuk wilayah terdampak kekeringan tapi lingkungan dan kebersihan tetap di utamakan. Beliau berharap SDIDTK dilakukan tiap bulan dengan pertimbangan umur balita bervariasi  jadi akan lebih baik jika dilaksanakan setiap bulan.
Sesi  terakhir  tanggapan dari Sekertaris Desa  Giripurwo Sri Rahayu, SIP, yang  menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada bapak ibu tim monitoring yang telah berkenan hadir di Padukuhan Klampok, permohonan  maaf dari Sekdes  Pemerintah Desa  Giripurwo tidak bisa menanggapi dari awal karena bertepatan dengan kegiatan lain yang sudah diagendakan.  Selanjutnya juga diucapkan terimakasih pada ibu-ibu kader atas partisipasinya sehingga acara  yang dilaksanakan secara rutin di kampung KB bisa berjalan dengan lancar tanpa peran kader kegiatan tak akan ada artinya. Pemerintah Desa Giripurwo siap mendukung dan memfasilitasi kader, karena memang dalam Permendes juga sudah ada pos untuk kegiatan pemberdayaan maupun kesehatan jadi akan seperti apa  yang  di amanatkan di undang undang itulah yang akan kami laksanakan. Mengakhiri acara monitoring siang itu ditutup oleh Koordinator PKB, Suroto, SSos, MM  dengan doa bersama.(*) [Nur Istiqomah, Koresponden Purwosari](b)

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine