Pelatihan UPPKS Kampung KB Wareng; "Begini Cara Buat Nugget dan Urus PIR-T"

Rabu (28/8), BPKB Kecamatan Saptosari menggelar Pelatihan UPPKS Kampung KB dengan tema "Tingkkan Nilai Lebih Barang untuk Menambah Penghasilan Keluarga Sejahtera". Acara ini diselenggarakan selama tiga hari yaitu Senin sampai Rabu, tanggal 26-28 Agustus 2019 yang bertempat di Balai Dusun Wareng, Kepek, Saptosari. Acara yang dihadiri oleh PKB Kecamatan Saptosari, Kader BKB, BKL, BKR dan juga kelompok UPPKS Kampung KB tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber yang berkompeten. 



Pada hari pertama BPKB menghadirkan narasumber Ny Harni Jarot Hadiatmojo dari TP PKK Kecamatan Saptosari yang mengusung tema Diversifikasi Pangan. Beliau menjelaskan bahwasanya Diversifikasi Pangan sangatlah penting karena bertujuan untuk tidak hanya ketergantungan pada satu bahan makanan pokok saja. Sebagai contoh tidak hanya nasi saja yang dapat kita konsumsi untuk makanan pokok tetapi kita bisa mengkonsumsi thiwul, nasi jagung dan lain-lain yang mengandung karbohidrat dan serat. Agar masyarakat kita menjadi masyarakat yang memiliki ketahan pangan, ketahanan pangan itu sendiri adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. bahan pangan yang dikonsumsi rumah tangga sebaiknya beragam, dari yang mengandung karbohidrat, vitamin, protein, dan kandungan lain yang dibutuhkan oleh tubuh manusia agar kesehatan selalu terjaga dengan baik.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemateri kedua yaitu Sriyatun,STP, dari PPL Pertanian Kecamatan Saptosari, beliau menyampaikan materi mengenai Kekayaan Pangan Lokal. Beliau memaparkan bahwasanya kekayaan pangan lokal sangatlah banyak dan beragam namun sudah tidak terperhatikan lagi. Contoh makanan lokal yaitu uwi, gembili, talas yang sekarang sudah memudar bahkan sudah tidak dibudidayakan tergeser oleh panganan-panganan yang serba instan dan siap saji. Disini dibutuhkan peran para ibu-ibu untuk mengemas makanan tradisional menjadi suatu makanan yang menarik dan tampak kekinian. Sebenarnya kita hanya membutuhkan makanan yang disingkat menjadi B2SAH yaitu Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman dan Halal yang memiliki tujuan bahwa setiap orang, jumlah kalori dalam makan yang ia makan, tidak boleh berlebihan namun cukup bervariasi jenis lauknya, tidak harus mahal. Ibu Sriyatun juga mengajak ibu-ibu yang hadir untuk bersama-sama menanam sayur dalam pot atau di pekarangan sekitar. 

Pada hari kedua antusiasme ibu-ibu masih tetap menyala. Pada kesempatan ini dihadirkan narasumber dari UPK Kecamatan Saptosari, Mujiyono, SPdI. Beliau memaparkan materi mengenai Permodalan Kelompok. Tujuan permodalan kelompok adalah untuk meningkatkan kesejahteraan baik kesejahteraan keluarga maupun kelompok UPPKS Kampung KB. Pemupukan modal adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan atau memperbesar modal kelompok dengan usaha-usaha yang bersifat produktif (menghasilkan). Dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota yang berasal dari keuntungan sebagai akibat dari bertambah besarnya jumlah modal.

Ciri- ciri sebuah kelompok yang baik adalah:
1. Ada pengurusnya
2. Ada aturan-aturan tertentu (AD-ART) atau sebuah kesepakatan bersama yang dituangkan dalam sebuah dokumen.
3. Adanya sebuah ikatan/ Pertemuan rutin
4. Adanya pembukuan yang jelas
5. Dapat mengangkat potensi yang ada dalam kelompok.

Kemudian pemateri berikutnya adalah Ridwan, SKM dari UPT Puskesmas Saptosari. Beliau memaparkan mengenai Prosedur Persyaratan Pembuatan PIRT. Produk yang legal maksudnya adalah produk yang sudah mendapatkan hak merk yang sudah sah dan terdaftar dan juga sudah mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan dengan melalui tahap-tahap seleksi dan uji laboratorium mengenai keamanan produk sehingga aman dikonsumsi. Salah satu manfaat dari label P-IRT adalah mendapatkan kepercayaan masyarakat dan kepercayaan pasar atas produk yang diproduksi, sehingga usaha akan semakin lancar. Adapaun syarat untuk mengajukan P-IRT yaitu mengisi form pengajuan P-IRT ke Dinas Kesehatan dengan kelengkapan sebagai berikut:

1. Fotocopy KTP dan KK
2. Pasfoto 3x4 pemilik usaha
3. Surat keterangan domisili usaha dari kantor Camat
4. Denah lokasi dan denah bangunan usaha
5. Surat keterangan dari Puskesmas atau dokter untuk pemeriksaan kesehatan dan sanitasi
6. Surat permohonan ijin produk makanan atau minuman kepada Dinas Kesehatan
7. Data produk makanan atau minuman yang diproduksi
8. Sample hasil produksi makanan atau minuman yang diproduksi
9. Contoh label yang akan dipakai pad aproduk makanan atau minuman yang diproduksi
10. Menyertakan hasil uji laboratorium yang disarankan oleh Dinas Kesehatan
11. Mengikuti penyuluhan keamanan pangan untuk mendapatkan SPP-IRT.

P-IRT juga dapat dicabut bilamana:
1. Pemilik usaha memproduksi makanan atau minuman yang dicampur dengan bahan berbahaya seperti borax, dll
2. Sarana yang dipakai tidak sesuai dengan syarat P-IRT
3. Terjadi keracunan yang mengakibatkan kejadian luar biasa dan memakan banyak korban.

Pada akhir pemaparan Bapak Ridwan, sapaan akrabnya beliau memberikan informasi mengenai akan diadakan sidak toko/warung sehat yang akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Saptosari dan pihak Kepolisian. Pada kegiatan ini akan dilakukan pengecekan perijinan P-IRT pada makanan/ minuman yang dijual dan akan mengecek apakah makanan yang dijual itu sehat atau tidak.

Pada hari ketiga antusisme ibu-ibu semakin meningkat karena pada hari ketiga ini akan mempraktekkan membuat suatu produk makanan, yaitu membuat nugget ayam dan nugget tahu. Dari bahan yang mudah didapat dan ekonomis akan menghasilkan suatu olahan yang dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari bahan awal. Adapaun bahan pembuatan nugget ayam dan nugget tahu adalah:
1. Ayam dan tahu 1 Kg (digiling)
2. Telur (2 butir)
3. Tepung Terigu 8 sendok makan
4. Tepung Kanji 4 sendok makan
5. Tepung panir secukupnya

Bumbu:
1. Bawang putih 4 siung
2. Bawang Merah 6 siung
3. Merica bubuk 1 sendok
4. Garam secukupnya

Cara pembuatan:
1. Daging ayam dan tahu digiling dalam wadah yang terpisah kemudian bahan dan bumbu yang sudah disiapkan tadi dimasukan dalam wadah dan campur hingga kalis (kecuali tepung panir).
2. Olesi wadah/cetakan dengan minyak goreng agar saat dikukus tidak lengket.
3. Adonan dimasukkan dalam cetakan/ loyang kemudian dikukus hingga matang.
4. Angkat nugget ayam dan nugget tahu tersebut kemudian potong kecil (sesuai selera).
5. Buat adonan tepung terigu (jangan terlalu encer).
6. Celupkan nugget ayam dan nugget tahu yang sudah dipotong kecil tersebut ke dalam adonan tepung terigu yang sudah dibuat tadi.
7. Masukkan kedalam tepung panir.
8. Goreng nugget ayam dan nugget tahu tersebut lalu tiriskan.
9. Nugget ayam dan nugget tahu siap untuk disantap.

Acara tersebut sangat menggugah motivasi ibu-ibu untuk selalu menyajikan makanan yang bergizi untuk keluarga agar kesehatan selalu terjaga. Juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dengan cara menjual produk olahan rumah tangga tersebut. Upayakan mempunyai tananaman sayuran pula dalam lingkungan rumah agar keluarga tidak menjadi konsumtif untuk selalu membeli sayuran, juga dapat menekan pengeluaran keluarga sehingga uang dapat dipakai untuk keperluan yang lain.(*) [Ahmad Harwanto, SSos dan Ervina Budiati, PKB dan Pramusaji Saptosari]
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine