1000 HPK untuk Generasi Berkualitas dan Cegah Stunting


Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting bagi kemajuan suatu bangsa. Maka dari itu, membentuk SDM yang baik dan berkualitas adalah hal yang wajib demi terbentuknya bangsa yang berkualitas pula. Namun, faktor penting yang menjadi awal mula dari terbentuknya SDM yang berkualitas tersebut seringkali terlupakan. Faktor tersebut adalah pengoptimalan asupan gizi pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Padahal, asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan seseorang dihari berikutnya. Salah satu dampak dari terbelangkainya asupan gizi di 1000 HPK adalah “stunting”. Menurut WHO stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makanan tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi, mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia 2 tahun,  demikian penjelasan Kartika Wulandari, AMd Keb, Bidan UPT Puskesmas Paliyan dalam kesempatan pembinaan program KKBPK di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Paliyan.




Sebagaimana diketahui bersama bahwa kegiatan pembinaan program KKBPK (Kependudukan Keluargan Berencana dan pembangunan Keluarga) dilaksanakan rutin setiap bulan yang bertempat di seluruh Balai Penyuluhan KB di Kabupaten Gunungkidul. Balai penyuluhan KB Kecamatan Paliyan pada bagian bulan Februari ini diselenggarakan pada Rabu 20 Februari 2019, yang dihadiri oleh muspika dan kader IMP KB Kec. Paliyan dan pengurus kampung KB Karangmiri dan Banjaran. Acara yang dibuka langsung oleh Camat Paliyan Drs Yulihadi Hadoyo yang sekaligus memberikan sambutan, pengarahan, serta motivasi kepada kader KB, tentang urgensi dan peran kader dalam menyuseskan program pembangunan, khususnya di bidang KKBPK. Selesai pengarahan dari Camat, disambung dengan sambutan dari Polsek Paliyan dan Koramil yang menyoroti tentang kamtibmas di lingkungan Kec. Paliyan, khususnya menjelang pemilu 17 april mendatang. Materi pembinaan program KKBPK kali ini meliputi, Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Program KB, yang disampaikan oleh Kasi KB, DP3AKBPMD Kab. Gunungkidul, Drs Mahmud Khumaidi. Pemateri kedua, dari UPT Puskesma Paliyan Kartika Wulandari, AMd Keb  menyampaikan tentang 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

Kartika Wulandari, AMd Keb, menuturkan bahwa gerakan 1000 HPK bertujuan untuk mempercepat perbaikan gizi dan memperbaiki kehidupan anak-anak Indonesia di masa mendatang. Gerakan ini melibatkan berbagai sektor dan pemangku kebijakan untuk bekerjasama menurunkan prevalensi stunting serta bentuk-bentuk kurang gizi lainnya di Indonesia.

Lebih detail lagi Mbak Tika, demikian panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yang bermula sejak saat konsepsi hingga anak berusia 2 tahun, merupakan masa paling kritis untuk memperbaiki perkembangan fisik dan kognitif anak. Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, status kesehatan dan asupan gizi yang baik merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak, menurunkan risiko kesakitan pada bayi dan ibu. “Ibu hamil dengan status gizi kurang akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, penyebab utama terjadinya bayi pendek (stunting) dan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif pada masa dewasa," pungkasnya. [Purwadi, PKB Paliyan]

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine