Cermati! Ini Hasil Pertemuan Koordinator PKB Bulan Agustus di RM "Sega Abang"

Kamis (3/7) berlangsung rapat rutin koordinator PKB se-Kabupaten Gunungkidul di RM “Sego Abang”, Siraman Wonosari. Lokasi di Wonosari karena kebetulan yang “ngunduh” adalah BPKB Wonosari, sebagaimana telah diputuskan pada pertemuan Juli kemarin.
Hadir dalam acara tersebut, pejabat eselon dari bidang KB DP3AKBPMD Gunungkidul, antara lain: Kabid KB, Drs Wijang Eka Aswarna, MSi, Kasi KB Drs Mahmud Khumaidi, dan bendahara bidang KB, Sarindi. Semua koordinator PKB datang, kecuali 1 kecamatan.

Sahibul hajat, Dra Umi Wasriati, MM, dalam sambutannya menyatakan terimakasih atas kehadiran semua PKB, dan berharap pertemuan ini bisa mengeratkan silaturahmi, selain sebagai wadah koordinasi untuk memajukan program KKBPK.
Sambutan selanjutnya oleh bendahara program KB, Sarindi, yang menginformasikan bahwa dana BOKB akan turun lagi pada bulan Agustus ini. “Sebentar lagi akan ada panjar, dan diharapkan semua kecamatan mempersiapkan kegiatan dan SPJ-nya,” ujar Sarindi. Ditegaskan pula oleh Sarindi, bahwa tamsil itu terkait dengan kinerja PKB. Jika ada satu kecamatan saja yang bermasalah dalam menyelesaikan SPJ, misalnya, maka dipukul rata pencairan tamsil juga tersendat. “Per hari ini (Kamis, red.), ada dua kecamatan yang belum menyerahkan SPJ BOKB,” pungkas Sarindi.




Sedangkan Kasin KB Drs Mahmud Khuamidi, mengatakan bahwa khusus bulan Agustus ini, laporan dalam jaringan statistik rutin agar sudah selesai tanggal 7 besok (Senin), karena BKKBN akan mengadakan evaluasi ke tingkat kabupaten. Hal lain yang disoroti oleh Mahmud adalah soal updating data hasil pendataan 2015. “Instruksi dari provinsi, hasil pemutakhiran data tolong ditindaklanjuti, karena ini sudah ada kejelasan tentang honor pendataannya,” ujar Mahmud.


Disampaikan oleh Mahmud juga, bahwa capaian PB kabupaten per Juni masih rendah, yakni di angka 23 persen, padahal mestinya sudah 50%. Ada lima kecamatan yang pencapaiannya rendah, yakni Semin 12,21%, Panggang 12,23%, Paliyan 13,03%, Semanu 15,95%, dan Rongkop 18,96. Jika ditelusur per mix kontrasepsi, capaian terendah MOP, disusul MOW dan IUD. Mahmud kemudian menekankan agar segera ditingkatkan kesertaan KB pada 3 kontrasepsi tersebut.

Terakhir, Kabid KB Drs Wijang Eka Aswarna, MSi, dalam sambutannya mengatakan, bahwa terkait dengan alih kelola ke Pusat, yang kemudian dibarengi dengan pemberian tunjangan dan fasilitas yang relatif besar, hal itu akan membawa konsekuensi peningkatan kinerja PKB. “Tidak mungkin peningkatan fasilitas tanpa ada peningkatan kinerja,” tegas Wijang.(*)



 Narasi: Hudoyo (kontributor Girisubo)
Foto-foto oleh Agus Sutoko (kontributor Rongkop)


0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine