GIRISUBO - Kegiatan pertemuan dalam rangka Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) awal tahun ini digelar di aula UPT Puskesmas Girisubo, persisnya pada Selasa, 2 Januari 2024, dari jam 08.30 WIB sd selesai. Acara ini dihadiri oleh Forkompinkap dan lintas sektor terkait di wilayah Kapanewon Girisubo. Misalnya, hadir dalam even tsb Panewu Anom (mewakili Panewu), perwakilan Polsek, perwakilan Danposmil, Kepala KUA, Koordinator PKB, perwakilan Korwil Diknas, perwakilan 8 kalurahan, kader 8 kalurahan, serta segenap bidan pembina wilayah dan korbid terkait di UPT Puskesmas Girisubo.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang kemudian dilanjutkan sesi sambutan oleh Kepala UPT Puskesmas Girisubo.
Dalam sambutan sekaligus paparannya, Kepala UPT Puskesmas Girisubo, Pujianta, SKep Ners, menghaturkan terimakasih kepada para hadirin yang sudah menyediakan waktu dan tenaga, serta pikiran untuk hadir dalam kegiatan ini. Dikatakan oleh Puji, bahwa acara ini menjadi wahana bagi segenap lintas sektor terkait untuk memberikan saran dan masukan dalam perumusan rencana kegiatan Puskesmas Girisubo yang akan mengisi kalendar tahun 2025.
Puji berharap bahwa pertemuan ini menjadi momen berharga yang mengumpulkan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, baik dari kantor Kapanewon, Danposmil, Polsek, KUA, pendidikan, KB, dan lainnya. Tujuan utama pertemuan adalah menyatukan pemikiran, menyelaraskan langkah, dan menyusun strategi bersama demi mewujudkan masyarakat Girisubo yang sehat.
Beberapa poin penting yang disampaikan Puji antara lain, bahwa visi Puskesmas Girisubo adalah "Terwujudnya Masyarakat Girisubo yang Sehat dan Mandiri", sedangkan misinya: 1. Memberikan pelayanan secara profesional dan berhahabat; 2. Mendorong kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat; 3. Meningkatkan hubungan kerjasama lintas sektor; serta 4. Membina hubungan jejaring dan jaringan Puskesmas.
Tujuan kegiatan ini, kata Puji, adalah: 1) Mengatasi masalah kesehatan di wilayah Girisubo; 2) Meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas; 3) Tersusunnya RUK (untuk tahun berikutnya, 2025), serta 4) Tersusunnya RPK (tahun berjalan).
Hal penting yang ditunggu-tunggu masyarakat, terutama kader, kata Puji, bahwa per awal tahun 2024 ini alat ukur antropometri sudah didistribusikan ke semua padukuhan, sehingga harapannya bisa digunakan oleh para kader posyandu dalam kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. "Untuk cara penggunaannya, nanti akan ada pelatihan bagi kader. Yang lebih penting lagi, agar alat tersebut dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya," tegas Puji.
Penurunan Stunting
Diskusi dan tukar pikiran berlangsung serius dan santai dalam pertemuan tsb, melibatkan beberapa peserta dari lintas sektor terkait. Poin penting yang dituju bersama adalah bahwa pelayanan Puskesmas Girisubo di tahun berjalan ini serta di tahun depan (2025) menjadi lebih baik.
Misalnya, Pujianta menekankan kepada peserta rapat, bahwa rujukan itu dikeluarkan bukan berdasarkan kemauan/kehendak pasien, akan tetapi berdasarkan keputusan tenaga medis (dokter) dengan menimbang hasil diagnosis atas pasien ybs.
Selain itu, Kepala UPT Puskesmas tsb juga menegaskan bahwa obat untuk penyakit jiwa tidak bisa sembarangan direkomendasikan, harus benar-benar melewati pengawasan dokter/tenaga medis terkait, jadi masyarakat mohon maklumnya, tidak ada niat dari Puskesmas untuk mempersulit warga masyarakat/pasien.
Tidak kalah pentingnya, Puji mengajak warga masyarakat Girisubo aktif memberikan saran dan masukan konstruktif bagi Puskesmas Girisubo. Tetapi, tekan puji, hendaknya dilakukan secara bijak dan prosedural. "Kami menyediakan kotak saran di Puskesmas, silahkan diisi. Kami menerima segala saran dan masukan, keluhan, atau apa pun agar ke depan pelayanan Puskesmas makin baik. Tetapi, tolong jangan melalui postingan di medsos atau status WA, supaya tidak bias dan menimbulkan persepsi yang justru kontraproduktif," ujar Puji.
Dalam kesempatan sambutannya, Panewu Anom Girisubo, Mugiyanto, SIP, MM, menyambut baik kegiatan PTP ini dan berharap akan menghasilkan rumusan rencana program tahun 2025 yang kita harapkan bersama, serta bisa benar-benar diwujudkan demi kesejahteraan/kesehatan warga masyarakat Girisubo.
Panewu Anom menyorot langsung terkait distribusi alat antropometri untuk setiap padukuhan di Girisubo. Mugiyanto berharap, adanya alat tsb bisa membantu para kader Yandu, kader KB, dan khususnya kader TPK dalam program percepatan penurunan stunting, khususnya terkait dengan upaya pemerolehan data berat dan tinggi badan yang valid dan akurat. "Sebab, status stunting atau tidak baduta kita, harus berdasarkan pengukuran yang tepat dan sesuai prosedur medis. Nah, alat ukurnya yang memadai sejauh ini adalah antropometri. Saya sangat berterimakasih atas fasilitasi pihak Puskesmas dalam pengadaan alat ini, sungguh ini sangat membantu kerja para kader padukuhan di lapangan," ujar Mugiyanto.
Akuntabilitas
Dalam kesempatan tsb juga hadir perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, yang dalam hal ini diwakili oleh dr Trianawati. Dalam tanggapannya beliau berharap agar program-program yang dicanangkan oleh pihak Puskesmas Girisubo dilaksanakan dengan mempertimbangkan akuntabilitas, sehingga dengan demikian dapat dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Triana mencontohkan dalam kasus penolakan beberapa/sejumlah warga terhadap program vaksinasi, KB, dan semacamnya, puskesmas tidak bisa hanya mengabaikan begitu saja, atau katakanlah sekadar melakukan pendekatan secara formal/secukupnya, melainkan harus ada perlakuan secara serius, terukur, dan dimasukkan pelaporannya secara rinci, untuk menunjukkan kepada Dinkes kabuaten bahwa ada usaha/upaya maksimal yang telah dilaksanakan (penyuluhan, KIE) kepada ybs, meskipun pada akhirnya tidak membuahkan hasil.
Menjelang zuhur acara pun selesai, ditutup dengan doa dan sesi foto bersama. Sembari beramah-tamah, peserta rapat menikmati hidangan makan siang.(*)
 Girisubo, Panewu Anom Tekankan Keberlanjutan Percepatan Penurunan Stunting){kind=link}
0 Comments