In Memoriam Asmula; Berpulang di Saat Pengabdian Belum Usai

Oleh: Nurmaniah, SST

Asmula, SE, seorang laki-laki yang lahir di Sampit, Kalimantan Tengah, 55 tahun yang lalu. Perjalanan karirnya sejak sebelum reformasi, yakni sebagai pegawai di BKKBN. Asmula diangkat sebagai PNS tahun 1991 dan telah mengabdi selama 32 tahun sebagai PLKB , tugas mulia yang sangat dia cintai sampai akhir hayatnya, ketika dia dijemput Sang Ilahi pada Sabtu, 23 September 2023 (angka cantik dan bulan kelahiran istri tercinta). Asmula terdiagnosis terkena serangan jantung saat olah raga naik sepeda. 

Perjalanan karir Asmula sebagai PLKB adalah sbb:

1. Ditugaskan di Desa Danau sembuluh, Kecamatan Telaga Pulang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, dari tahun 1991 sd 2001. Wilayah ini merupakan daerah pedalaman di Kalimantan.

2. Ditugaskan di Kabupaten Gunung Kidul, yakni dari tahun 2002 sd tahun 2023, yakni dari Kapanewon Rongkop, Wonosari, dan terakhir di Kapanewon Patuk.

Selama menjalankan tugas, Asmula melakukannya dengan ketulusan. Walaupun ditempatkan bekerja di Kalimantan, di mana transportasi yang digunakan speedboat, dan yang sekarang (Gunungkidul) dari rumah kurang lebih 40 km, Asmula selalu berangkat dari rumah jam 7 dan pulang jam 16.30 atau 17.00 WIB. Bersama keluarga, Asmula tinggal di Padukuhan Cokrokonteng, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman. Beliau berangkat kerja dengan meggunakan motor dinas bewarna biru, memacu kendaraan dengan kecepatan 40-50 km. Kata teman-teman kerjanya, sering mereka salip Asmula, karena beliau pelan sekali mengendarai motornya, ibarat kalau ditaruh gelas di motornya, air tidak tumpah, saking pelannya beliau berkendara.

Karakter Asmula adalah orangnya pendiam, kalau berbicara seperlunya saja, cenderung menyendiri. Mengerjakan sesuatu dengan pelan-pelan , teliti dan mengambil keputusan penuh pertimbangan serta kehati-hatian. Di rumah dengan anak-anak juga berbicara seperlunya saja. Bedanya, istri beliau memiliki karakter yang terbalik dari beliau yaitu supel, lincah, banyak bicara, ceria, kerja cepat dan segera, jadi pasangan yang ideal untuk saling melengkapi. 

Di rumah tidak ada pembicaraan pekerjaan dan rekan kerja, kecuali ada pekerjaan yang harus diselesaikan segera baru dikerjakan di rumah saat malam hari , tetapi ini jarang terjadi . Beliau hidup sederhana dan apa adanya, mengajarkan ke keluarga untuk hidup sederhana dan bersahaja, tidak usah memaksakan diri untuk memiliki sesuatu kalau memamng tidak mampu, terutama sampai berhutang tidak perlu, jadi beliau wafat tidak meninggalkan pinjaman apapun walau sedikit. 

Sebenarnya ada dua keinginan yang belum tercapai dengan tabungan yang sudah cukup untuk mewujudkannya. Pertama yaitu untuk memiliki mobil, tapi karena penuh pertimbangan kegunaan untuk apa dan buat apa (mobil untuk harga diri, kah? atau memang di perlukan untuk sesuatu yang urgen?), maka keinginan itu diurungkan. Kedua rencana umrah sekeluarga tahun depan setelah istri menyelesaikan kuliah profesi bidan, tetapi itu semua belum tercapai. Semoga keluarga bisa mewujudkan keinginan dan harapannya itu.

Asmula memiliki seorang istri, seorang bidan, dan 2 orang anak, 1 perempuan dan 1 laki-laki. Sang istri, Nurmaniah, SST, bertugas di Puskesmas Godean 1 Kabupaten Sleman. Anak pertama perempuan bernama Maulida sudah bekerja di Sangata Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, sebagai seorang guru PAUD di sekolah YPPSB Sangata. Anak yang ke 2 bernama Yoga Hizratul Akbar (artinya hijrah besar ), masih kuliah di UVN. Nama ini diambil karena kami mutasi kerja dari Kalimantan ke Jogja disebabkan kami adalah salah satu korban kerusuhan Sampit. Bapak ada darah dari suku yang terusir waktu itu dan istri adalah suku asli di sana, 2 suku yang bermusuhan, tetapi bersatu dan dipisahkan oleh maut. Kehidupan di rumah tangga beliau penuh liku-liku sama seperti rumah tangga yang lain, ada perselisihan juga, tetapi itu semua bisa diselesaikan dengan baik. Hidup penuh cinta kasih dan sayang keluarga, namun ternyata allah SWT lebih sayang sama kepada beliau.

Beliau wafat pada tanggal 23 September 2023, saat olah raga sepeda sendirian berangkat jam 08.00 WIB dan diperkirakan meninggal jam 09.00 WIB, karena serangan jantung. Tanggal ini angka cantik, bulan ini istri juga baru berulang tahun yang ke 50 tahun, jadi berpulangnya dengan cara terbaik sebagai kado terindah dari Allah, karena beliau berpulang dengan baik dan insya Allah semoga husnul khatimah. 

Beliau disucikan di RS PKU Muhammadiyah Unit II Gamping, Jogjakarta dan dimandikan serta dikafani oleh istri sendiri, dan istri beserta anak-anak ikut mensalatkan. Asmula disemayamkan di rumah dan di berangkatkan untuk dikubur di tanah kelahirannya jam 21.00 WIB (angka 9 juga) dengan proses perjalanan sampai dengan tujuan sangat lancar dan di mudahkan, di makamkan pada tanggal 24 September 2023 sekitar jam 13.00 WIB, dekat dengan makam ibunya. 

Istri merasa senang dan Ikhlas bisa memenuhi dan melakukan yang terbaik untuk suami yang sangat dia cintai dari mensucikan, mengkafani, mengantar pulang ke tempat yang memang dia impikan bila berakhir masa tugas (pensiun mau pulang kampung bersma). Istri sangat mengiklaskan kepergian beliau, tidak ada ratapan, yang ada hanya untaian doa dan air mata bahagia melihat suami banyak yang mesalatkan dan bisa memenuhi harapan nya untuk yang terakhir kali dan merasa sempurna menjalankan tugas istri melayani suami sampai akhir hayatnya. 

Istri kembali ke jogja setelah 7 hari wafat suami tercinta, kepulangan bersama anak-anak, dengan niat mensegerakan urusan suami yang masih tertinggal, seperti pengurusan dokumen-dokumen penting, mengantar motor dinas dan HP yang digunakan untuk urusan pekerjaan.

Inilah akhir kehidupan dari cerita seorang laki-laki yang rajin ibadah, sederhana , pendiam, tidak mau tahu dengan urusan orang lain, sabar, sayang keluarga, bekerja dengan rajin walau jauh tetap setiap hari kerja, kecuali memang sakit baru izin. Cerita dan kenangan yang tertinggal hanya kebaikan dan cinta kasih kepada keluarga. Beliau wafat dengan kondisi penuh dengan cinta kasih dan bahagia, Allah SWT lebih sayang beliau. Semoga di terima amal ibadahnya, di ampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya, ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan di beri kekuatan dan keikhlasan dan di persatukan dengan keluaraga kelak di Surga. Amin.(*)
0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine