berlangsung pada hari Kamis Pahing (19/019) mulai pukul 09.30 sampai 13.30 WIB.
Pertemuan berlangsung dalam suasana menyenangkan, santai namun banyak hal yang bisa dipetik oleh peserta. Ini kali pertemuan dihadiri oleh tiga puluh lima peserta kader UPPKS yang hampir semuanya memiliki usaha induntri rumah tangga dari produk makanan ringan, jasa, retail, pengarin tas, dompet rajut, dsb.
Dalam kata sambutannya, Koordinator PKB Playen menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran dan dukungan seluruh ibu-ibu dalam upaya mensukseskan pembangunan di bidang ekonomi dan Keluarga Berencana melalui kelompok kegiatan UPPKS. Permintaan maaf juga disampaikan karena keterbatasan ruangan balai penyuluh KB yang terasa sesak dan kurang nyaman untuk pertemuan sejumlah lebih dari 35 peserta ini.
Pak Edy punya harapan besar agar ibu-ibu kader menekuni usaha yang dimiliki, mengingat prospek perkembangan ekonomi di wilayah Playen yang tumbuh dengan pesat. Beliau berharap agar produk makanan lokal bisa menjadi andalan kuliner yang akan terpadu dengan usaha pertanian organik dan pengembangan seni budaya lokal yang terorganisir dalam wadah menjadi industri wisata budaya minat khusus.
Karena kegiatan jatuh pada hari Kamis Pahing, yang mana melaksanakan himbauan Gubernur DIY, maka penampilan pak Edy sebagai nara sumber perdana menggunakan busana Jawa dan dilengkapi dengan penyampaian materi berbahasa Jawa pula. Beliau menyampaikan tema, Marketing and Packaging. Sesi pertama dimoderatori oleh Titik Sukismiyati, SE, PKB Playen.
Menurut pak Edy, pemasaran tidak sekadar membicaraakan seberapa besar kemampuan perusahaan menjual produk, namun lebih jauh dari itu menyangkut pula penyempurnaan hasil produksi, proses produksi untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan. Meskipun industri rumahan, namun ibu-ibu diminta tetap memperhatikan kepuasan pelanggan dengan cara memberikan produk yang bermutu, pelayanan yang prima, harga yang bersaing serta bila perlu diberikan bonus atau fee sebagai pengikat konsumen. Beliau juga berharap agar produk rumahan tetap memiliki value yang mampu mengikat hati konsumen.
Terkait dengan pengemasan, pak Edy sampaikan arti penting produk diberi pengemasan yang baik. Menurut beliau bahwa melalui pengemasan produk akan mendapat banyak manfaat, yaitu:
- Memberikan perlindungan pada hasil produk
- Memberikan perlindungan pada produk saat dilakukan pemindahan barang, pengiriman barang.
- Memberikan informasi dan sekaligus promosi pada produk pada konsumen
- Memberikan daya tarik bagikonsumen
- Memperkuat konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli produk.
Selanjutnya pada sesi kedua dipandu oleh Mugimin (PKB), materi diisi oleh Sumarni dari Seksi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Playen I. Beliau menyampaikan tema yang terkait dengan kepengurusan izin PIRT. Beliau sampaikan secara detail, barang apa saja yang seharusnya dijual dengan mencantumkan nomer kode PIRT, apa manfaat PIRT bagi produksen maupun konsumen, dan bagaimana cara home industry melakukan pengurusan izin PIRT. Yang menarik pada sesi ini, Bu Marni (sapaan akrabnya), siap untuk membantu kelompok dari pendampingan di lapangan sampai proses pencarian nomor PIRT.
Di sesi terakhir dipandu oleh Slamet, SST (PKB), materi disampaikan oleh Puji, PPL dari BPP Kecamatan Playen. Beliau menyampaikan pentingnya makanan olahan lokal baik dalam rangka pemenuhan gizi keluarga maupun dalam upaya pengembangan bisnis industri kuliner rumah tangga. Beliau memandang bahwa olahan pangan lokal memiliki prospek yang baik di masa depan, seiring dengan semakin banyaknya orang yang mulai sadar kesehatan dan mulai beralih pada konsumsi yang bersifat makanan olahan organik.
Acara ditutup dengan melakukan pendataan kelompok usaha, hasil produksi dan nomer telepon dari masing-masing pesrta. Ini penting untuk mengembangkan kemitraan antar peserta baik dari sisi pengadaan bahan baku produksi, kerjasama proses produksi hingga pemasaran hasil produksi.(*) [Drs Edy Pranoto, Playen]
0 Comments