
Syamsur
Manda, SKM, MKes, selaku Ketua Tim Surveior yang membidangi administrasi manajemen,
menyampaikan rasa terimakasih atas kerjasamanya dari stakeholder sehingga
bersedia menanggapi Tim di Puskesmas Playen II ini. Beliau menyampaikan bahwa
tujuan akreditasi ini untuk meningkatkan mutu pelayanan di bidang kesehatan
serta untuk meningkatkan keselamatan pasien melalui pelayanan kesehatan tingkat
pertama sampai mendeteksi pelayanan ditahap berikutnya hingga pasien pulang
kembali dalam kondisi sehat. Tujuan berikutnya akreditasi ini adalah untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kesempatan
berikutnya adalah dr Threesje Torry yang membidangi UKM, di mana beliau menyampaikan
pertanyaan-pertanyaannya secara bergiliran kepada Camat sampai kader kesehatan.
Kesempatan
pertama disampaikan kepada Camat Playen yang menyatakan bahwa instansi
pemerintah kecamatan selalu berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program
di Puskesmas Playen II. Dukungan ini dibidang regulasi yang dilakukan sejak
perencanaan program (melalui Musrenbang Tingkat Desa-Kecamatan), monitoring
pelaksanaan kegiatan dalam bentuk kegiatan lokakarya mini tribulanan sampai
evaluasi dan tindak lanjut terhadap temuan permasalahan dan pemecahannya. Bukti
nyata tanggungjawab Camat terlihat dari peran Camat di dalam memimpin kegiatan
rapat perencanaan sampai evaluasi secara menyeluruh. Contoh regulasi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat misalnya: peraturan larangan merokok
di tempat dan acara yang bersifat umum, seperti lingkungan rumah sakit,
lingkungan sekolahan, rapat perkantoran.
Kapolsek
Playen, M Yusuf Tianotah, menyampaikan kontribusi positif Polsek Playen dalam
mendukung kegiatan Puskesmas Playen II, misalnya ketika ada insiden kasus bunuh
diri, orang gila yang mengamuk, dan sejenisnya, maka akan ditangani secara
bersama dengan protap yang ada.
Sedangkan Danramil
Playen menyampaikan kerjasama positif dengan Puskesmas Playen II, misalnya ketika
Koramil akan melaksanakan bhaksos, maka dibutuhkan data tertentu yang diambil
dari Puskesmas.
Giliran
pertanyaan berikutnya disampaikan oleh surveior terhadap peran PKK di dalam
kegiatan program di Puskesmas. Inayati Hasanah ED, SKm, MKes, selaku ketua Tim
Penggerak PKK Kecamatan Playen dengan gamblang memaparkan peran PKK meliputi: Pembinaan
kader kesehatan secara berkala di pertemuan PKK Kecamatan melalui Pokja II
meliputi kegiatan kelompok BKB, PAUD, Posyandu dsb. Kegiatan Pokja IV meliputi
penanganan gizi buruk, pencegahan stunting, BGM, kesehatan, dan kebersihan
lingkungan, dsb.
Sesi
ketiga, surveior meminta masukan dari peran kepala desa dalam pelaksanaan
program di Puskesmas. Kesempatan ini dijawab oleh Drs Supardal, selaku Kepala Desa
Ngleri. Beliau menyampaikan peran penting pemerintah desa di dalam kegiatan di
Puskesmas. Beliau menuturkan program di Puskesmas dirancang melalui rapat
koordinasi musyawarah dari tingkat dusun (Musyawarah Dusun) dilanjutkan ke Musdes
(Musrenbangdes). Hasil dari Musrenbangdes ini akan menjadi pijakan untuk
membuat usulan program kegiatan beserta anggarannya. Misalnya Desa Ngleri telah
menganggarkan melalui APBDes-nya untuk kegiatan kesehatan sebesar 10 % melalui
kegiatan PKK yang di dalamnya meliputi kegiatan BKB, BKR Yandu Balita, Yandu
Lansia, anggaran penyuluhan kesehatan reproduksi sehat, penyuluhan HIV/AIDS, narkoba
, jambanisasi, rumah sehat, jumantek, anggaran untuk operasional kader
kesehatan, dsb.
Giliran
sesi keempat, masukan disampaikan dari kader kesehatan yang diwakili oleh Paryanti
dari Desa Getas. Disampaikan peran kader untuk melaksanakan program di
Puskesmas Playen II cukup besar, misalnya:
- Terjun secara langsung dalam pemantauan jentik (Jumantik);
- Melaksanakan penyuluhan dan pelayanan di kegiatan Posyandu balita dan lansia;
- Ikut membantu mensukseskan kegiatan SDIDTKB, pendampingan pasien TB;
- Melaksanakan kegiatan posyandu khusus ODGJ

Dr Utin Tita Juniarti, surveior
yang berasal dari Jawa Barat mengakhiri pertemuan ini dengan menjelaskan
manfaat dari Survey Mawas Diri (SMD), yaitu dengan kegiatan SMD oleh Puskesmas
akan didapat permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat. Dari permasalahan
tersebut dibuatlah prioritas penanganannya oleh stakeholder masyarakat bersama
petugas puskesmas. Di sini peran koordinasi lintas sektor diperlukan sehingga
pemecahan masalah kesehatan dilakukan secara terpadu, menyeluruh, saling
sinergis dalam kemitraan.(*) [Edy
Pranoto, Direktur BPKB Playen]
0 Comments