Cegah Pernikahan Dini dan Stunting, Bupati Launching Inovasi AKRAB REMAJA di Kapanewon Semin

Koresponden: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Girisubo)


SEMIN | Tingginya kasus pernikahan dini di Gunungkidul menjadi salah satu masalah utama yang berpotensi memunculkan risiko stunting. Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Gunungkidul, H Sunaryanto, meluncurkan inovasi Akrab Remaja di aula dan halaman kantor Kapanewon Semin pada Selasa (14/3), jam 13.00 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan DPMKPPKB Gunungkidul, lintas sektor terkait di tingkat kabupaten maupun kapanewon, Forkompinkap Semin, PKB Semin dan beberapa PKB dari kapanewon lain, lurah se-Kapanewon Semin, kader IMP se-Kapanewon Semin, perwakilan siswa-siswi SLTP se-Kapanewon Semin, serta masyarakat umum.

Sebagai praacara launching, sejak pukul 09.00 WIB, telah dilaksanakan dua lomba akbar antar IMP se-Kapanewon Semin, yaitu lomba DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) Menu PMT Balita dan Lomba Yel-yel Pencegahan Stunting. Lomba tersebut diikuti oleh 10 kelurahan se-Kapanewon Semin. 

Dalam lomba DASHAT Menu PMT Balita, masing-masing kelompok kader (perwakilan kelurahan) menampilkan inovasi menu PMT sehat berbahan non tepung, bebas bisa dalam wujud makanan, minuman, cemilan, dan lain-lain. Sedangkan dalam Lomba Yel-yel, kader menampilkan kreasi dan inovasi yel-yel pencegahan stunting dengan durasi 3 menit, bisa dengan atau tanpa iringan musik. Lomba DASHAT diadili oleh petugas gizi dan bidan dari UPT Puskesmas Semin, sementara lomba Yel-yel diadili oleh pengurus IPeKB dan Forum IMP Gunungkidul. 

Hasil perlombaannya, untuk lomba Yel-yel Pencegahan Stunting sebagai juara adalah 1 IMP Kalitekuk, juara 2 IMP Pundungsari, dan juara 3 IMP Candirejo, sedangkan untuk lomba DASHAT Menu PMT Balita, sebagai juara 1 IMP Bulurejo, juara 2 IMP Candirejo, dan juara 3 IMP Pundungsari.

Tiba waktu zuhur, para peserta menikmati makan siang dan kemudian salat zuhur. Selepas itu, Bupati Gunungkidul hadir untuk meluncurkan inovasi Akrab Remaja. Acara diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars KB, Mars Hidup Sehat, dan Ayunda Si Menik oleh siswa-siswi SMP Negeri 1 Semin bersama-sama segenap hadirin yang berjumlah ratusan di hari itu. Setelah itu, dilaksanakan doa yang dipimpin oleh perwakilan dari KUA Kapanewon Semin.

Selepas itu, disampaikan paparan tentang inovasi Akrab Remaja oleh Panewu Semin, Haryanto, SE. Dalam paparannya, Panewu menjelaskan bahwa “AKRAB REMAJA” adalah akronim dari “Pelayanan Terpadu Konseling dan Informasi Serta Bimbingan Pranikah bagi Remaja”, yang merupakan inovasi dari BPKB Semin melalui kolaborasi dengan KUA dan UPT Puskesmas. Dalam program kolaborasi ini, remaja mendapatkan fasilitasi edukasi, bimbingan, dan pendampingan melalui banyak wadah yang sudah eksis di masing-masing sektor. Misalnya di BPKB ada wadah PIK-R (pusat informasi dan konseling remaja), di KUA ada program bimbingan pranikah bagi remaja, sementara di UPT Puskesmas ada program Posyandu remaja. Dengan wadah-wadah kegiatan tsb, diharapkan remaja di Semin mendapatkan banyak wawasan, informasi, pengetahuan yang terkait dengan PKBR (persiapan kehidupan berumahtangga bagi remaja), sehingga remaja memegang komitmen untuk tidak nikah dini serta diharapkan merencanakan keluarga dengan baik supaya tidak lahir generasi stunting.

Setelah presentasi tentang inovasi Akrab Remaja, dilanjutkan dengan sambutan dari Bupati Gunungkidul, H Sunaryanto. Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan oleh BPKB Semin dan berharap inovasi ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menanggulangi permasalahan pernikahan dini dan stunting.

Bupati juga mengajak seluruh peserta kegiatan untuk bersama-sama mengambil peran dalam memberikan edukasi dan pembinaan kepada remaja agar tidak melakukan pernikahan dini dan mencegah terjadinya stunting. Bupati juga mengingatkan bahwa stunting bukanlah masalah kesehatan saja, tetapi juga masalah ekonomi, karena anak yang mengalami stunting cenderung memiliki prestasi yang rendah di sekolah dan peluang kerja yang terbatas di masa depan. Sunaryanta memaparkan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pernikahan dini dan stunting, serta upaya-upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini dan stunting. Bupati juga mengajak semua lintas sektor terkait agar bersinergi secara efektif dalam memberikan edukasi kepada remaja tentang bahaya pernikahan dini dan stunting, serta tidak kalah pentingnya peran serta masyarakat juga sangat diharapkan dalam menanggulangi permasalahan ini.

Setelah mengakhiri sambutannya, dengan didampingi oleh Panewu dan pejabat lintas sektor Kabupaten, Bupati memukul gong sebagai tanda dicanangannya inovasi Akrab Remaja di Kapanewon Semin.

Acara kemudian diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba DASHAT dan Yel-yel Pencegahan Stunting. Bupati Gunungkidul, H Sunaryanta, juga Panewu Semin, secara bergiliran memberikan hadiah kepada para pemenang dan berfoto bersama dengan mereka. 

Koordinator PKB Semin, Dra Lilih Eryani, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menanggulangi permasalahan pernikahan dini dan stunting di Gunungkidul. "Dengan melibatkan berbagai pihak dan sektor dalam kegiatan ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat dalam upaya-upaya preventif dan penanggulangan terhadap permasalahan pernikahan dini dan stunting," pungkas Lilih.(*)






























0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine