Hasto Wardoyo: "Sebagian Dana Penggerakan dan Pelayanan KB Akan dialihkan untuk Penanganan Covid-19"

Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo, SpOG (K)
Koresponden: Ir Sihana Yuliarto (Ketua DPD IPeKB Yogyakarta, PKB Tanjungsari, Gunungkidul) 

Jakarta | Senin, 20 April 2020 dimulai jam 08.00 WIB, BKKBN Pusat mengadakan video conference, dengan mengambil tema, "Webinar Implikasi COVID-19 terhadap Kesehatan Reproduksi terutama ODHA dan Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)"

Kegiatan vicon tersebut diikuti oleh segenap pejabat dari Perwakilan BKKBN Propinsi se-Indonesia, PKB non-PNS, juga organisasi profesi yang merupakan mitra kerja BKKBN antara lain Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia.

Pada kegiatan vicon yang menggunakan aplikasi Cisco Webex Meeting tersebut menampilkan nara sumber yang sangat kompeten dibidangnya, antara lain:

1. dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) kepala BKKBN, yang menyampaikan materi dengan tema, "Bersama ODHA melawan COVID-19" dan "Mencegah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di masa Pendemi COVID-19".

2. Allisa Wahid, psikolog Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama, yang menyampaiakan materi dengan judul, "Menakar Dampak COVID-19 terhadap ADHA".

3. EY Wenny Astuti Achwan, yang menyampaikan materi dengan judul, "Mengenal Lebih Dekat COVID-19, Untuk Dihindari bukan Ditakuti".

Hasto Wardoyo yang diberi kesempatan pertama untuk menyampaikan materi. Poin-poin penting yang disampaikan Hasto Wardoyo melalui materinya antara lain:

1. Dari hasil penelitian terbaru menunjukkan infeksi virus corona mirip dengan Human Immunodefeciency Virus (HIV). Virus corona memiliki mutasi gen serupa HIV yang artinya memiliki kemampuan menyerang sel manusia 1.000 kali lebih kuat dari virus Sars (Sindrom Pernapasan Akut).

2. HIV dan COVID-19, papar mantan Bupati Kulonprogo itu, hanya berbeda pada cara penularannya. HIV menular melalui darah, ASI, cairan sperma dan cairan vagina, sedangkan Covid-19 melalui droplet (percikan ludah). Gambarannya bisa melalui diagram berikut:




3. Dampak Covid-19 terhadap ODHA, dijelaskan dalam diagram berikut:

 

4. Penggolongan seseorang dalam kasus Covid-19, yang bersumber dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan untuk mempermudah penatalaksanaannya, yakni sbb: 

a. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Seseorang yang dalam perawatan menunjukkan gejala terkena virus Corona

b. Orang Dalam Pemantauan (ODP) 
Pengertiannya yakni: (i) seseorang yang mengalami demam (> 38’C) atau riwayat demam, atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk; dan (ii) tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran kloinis yang meyakinkan; dan (iii) pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut: memiliki riwayat perjalanan atau tinggal diluar negeri yang melaporkan transmisi local atau Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia.

c. Kasus Probabel
Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk Covid-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan).

d. Kasus Konfirmasi
Seseorang terinfeksi Covid-19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif

e. Orang Tanpa Gejala (OTP) 
Seseorang yang dalam tubuhnya telah terinfeksi Covid-19 namun tak merasakan lazimnya gejala virus corona.

5. Orang-orang yang rentan tertular Covid-19, menurut Hasto, antara lain:
a. Orang dengan sistem imun yang lemah, termasuk ODHA rentan tertular Covid-19.
b. Orang dengan penyakit bawaan seperti: jantung, hipertensi dan diabetes. Pasien positif COVID-19 dengan penyakit ini adalah paling berisiko.
c. Usia 40-80 tahun lebih berisiko terkena virus karena fungsi organ tubuh maupun imun mulai berkurang.
d. Rentang usia 0-39 tahun lebih kuat terhadap Covid-19 karena sistem kekebalan tubuh masih terteta dengan baik, namun dapat menjadi carrier/pembawa virus yang dapat menularkan ke orang disekitarnya.

Pada materinya Hasto Wardoyo juga menyampaikan strategi yang akan dilakukan guna menjawab tantangan pelayanan KBKR pada masa pandemi Covid-19, sebagai langkah pencegahan terjadinya kehamilan tidak diinginkan (KTD). Strategi yang akan dilakukan antara lain: 

a. Pemberian penggunaan alokon jangka pendek, selama masa pandemik, bagi akseptor aktif, sehingga kondisi putus pakai dapat diminimalisir;
b. Pendataan oleh PLKB terhadap semua akseptor baik PA maupun PB di wilayah binaannya;
c. Menggerakkan secara aktif pola KIE (media daring/medsos) yang gencar untuk dapat memberikan pemahaman terhadap pengendalian situasi calon akseptor untuk menjaga kondisi reproduksinya hingga tiba masa pelayanan;
d. Melakukan refocussing, yakni dana penggerakan pelayanan KB MKJP difokuskan untuk mendukung pemberian APD berupa sarung tangan dan masker, insentif pelayanan suntik KB bagi Praktik Mandiri Bidan yang melayani PUS miskin serta pembelian tambahan kontrasepsi pil dan kondom. 

Materi kedua disampaikan oleh Alissa Wahid, psikolog Lembaga Kemaslahatan Nahdlatul Ulama, yang mengangkat tema: Menakar Dampak Covid-19 terhadap ODHA

Mengawali penyampaian materinya Allisa memberikan ilustrasi tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia tahun 2019. Disampaikan beliau, pada tahun 2019 telah terjadi 377.564 kasus HIV dan 121.101 kasus AIDS. Dilihat dari kelompok umur penderita, diketahui, terbesar 31,1% di kelompok umur 30-39 tahun. Dilihat dari cara penularannya terbanyak atau 70,4% penularan melalui hubungan heteroseksual. 

Hubungannya Covid-19 terhadap ODHA beliau menyampaikan bahwa Covid-19 disebabkan oleh SARS CoV2 dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Gejala Covid-19 utama adalah radang paru-paru berat yang tidak secara langsung disebabkan oleh CoV2, tetapi oleh melemahknya daya tahan tubuh. 

Tidak ada bukti yang signifikan, kata Allisa, bahwa ODHA lebih berisiko terinfeksi Covid-2. Risiko terinfeksi sama besar dengan non-ODHA. Ada kemungkinan ODHA lebih berisiko memburuk bila terinfeksi Covid-2. Karena banyak kasus ODHA mengalami problem pernapasan. Ada kemungkinan ODHA yang tidak mengonsmsi ARV lebih berisiko memburuk bila terinfeksi Covid-2, karena daya tahan tubuh yang lebih lemah. 

Materi terakhir disampaikan oleh EY Wenny Astuti Achwan, yang mengambil tema: Mengenal Lebih Dekat Covid-19. 

Wenny mempunyai harapan setelah mengenal Covid-19, masyarakat mempunyai strategi untuk menghindari tapi jangan ditakuti. Pada materinya Wenny banyak menyampaikan pengertian-pengertian tentang virus. 

Virus adalah jasad renik penyebab penyakit yang biasanya terdiri dari molekul asam nukleat yang berperan dalam pengkodean protein selubung. Wujudnya terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskup cahaya. Virus hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup inang. Sedangkan yang dimaksud coronavirus adalah virus keluarga Coronaviridae yang diberi nama corona karena adanya duri mirip mahkota di permukaannya. Coronavirus dapat menyebabkan sakit pada mamalia dan burung. 

Pada akhir penyampaian materinya Wenny memaparkan daftar 10 propinsi dengan kasus positif corona terbanyak di Indonesia (19 April 2020), yakni ada 6.575 kasus, dengan 582 meninggal, 686 sembuh. 

1.DKI Jakarta: 3.033 kasus, 234 sembuh, 287 meninggal
2. Jawa Barat:  696 kasus, 45 sembuh, 59 meninggal
3. Jawa Timiur: 590 kasus, 98 sembuh, 54 meninggal.
4. Sulawesi Selatan: 370 kasus, 43 sembuh, 25 meninggal.
5. Jawa Tengah: 349 kasus, 51 sembuh, 44 meninggal.
6. Banten: 324 kasus, 9 sembuh, 34 meninggal.
7. Bali: 135 kasus, 38 sembuh, 3 meninggal.
8. Papua: 107 kasus, 18 sembuh, 6 meninggal.
9. Kalimantan Selatan: 98 kasus, 6 sembuh, 6 meninggal
10. Sumatera Selatan: 89 kasus, 5 sembuh, 3 meninggal

Tepat jam 13.00 WIB, vicon pun berakhir. Banyak materi yang sangat manfaat guna menambah pengetahuan sebagai bekal untuk menghindari dan mencegah penularan Covid-19.(*)

0 Viewers

Post a Comment

1 Comments

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    ReplyDelete
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)

The Magazine